Minggu, 27 Oktober 2013

Roda


~*~  Roda  ~*~


Suatu ketika, ada sebuah roda yang kehilangan salah satu jari-jarinya
Ia, tampak sedih
Tanpa jari-jari yang lengkap, tentu, ia tak bisa lagi berjalan dengan lancar

Hal ini terjadi saat ia melaju terlalu kencang ketika melintasi hutan
Karena terburu-buru, ia melupakan, ada satu jari-jari yang jatuh dan terlepas
Kini sang roda pun bingung
Kemana kah hendak di cari satu bagian tubuhnya itu?


Sang roda pun berbalik arah

Ia kembali menyusuri jejak-jejak yang pernah di tinggalkannya
Perlahan, di tapakinya jalan-jalan itu
Satu demi satu di perhatikannya dengan seksama
Setiap benda di amati, dan di cermati, berharap, akan di temukannya jari-jari yang hilang itu


Ditemuinya kembali rerumputan dan ilalang

Dihampirinya kembali bunga-bunga di tengah padang
Dikunjunginya kembali semut dan serangga kecil di jalanan
Dan dilewatinya lagi semua batu-batu dan kerikil-kerikil pualam

Hei....semuanya tampak lain
Ya, sewaktu sang roda melintasi jalan itu dengan laju yang kencang, semua hal tadi cuma berbentuk titik-titik kecil
Semuanya, tampak biasa, dan tak istimewa
Namun kini, semuanya tampak lebih indah


Rerumputan dan ilalang, tampak menyapanya dengan ramah

Mereka kini tak lagi hanya berupa batang-batang yang kaku
Mereka tampak tersenyum, melambai tenang, bergoyang dan menyampaikan salam
Ujung-ujung rumput itu, bergesek dengan lembut di sisi sang roda

Sang roda pun tersenyum dan melanjutkan pencariannya

Bunga-bunga pun tampak lebih indah

Harum dan semerbaknya, lebih terasa menyegarkan

Kuntum-kuntum yang baru terbuka, menampilkan wajah yang cerah
Kelopak-kelopak yang tumbuh, menari, seakan bersorak pada sang roda
Sang roda tertegun dan berhenti sebentar

Sang bunga pun merunduk, memberikan salam hormat
Dengan perlahan, dilanjutkannya kembali perjalanannya

Kini, semut dan serangga kecil itu, mulai berbaris, dan memberikan salam yang paling semarak

Kaki-kaki mereka bertepuk, membunyikan keriangan yang meriah
Sayap-sayap itu bergetar, seakan ada ribuan genderang yang di tabuh
Mereka saling menyapa. Dan, serangga itu pun memberikan salam, dan doa pada sang Roda

Begitu pula batu dan kerikil pualam

Kilau yang hadir, tampak berbeda jika di lihat dari mata yang tergesa-gesa
Mereka lebih indah, dan setiap sisi batu itu memancarkan kemilau yang teduh
Tak ada lagi sisi dan ujung yang tajam dari batu yang kerap mampir di tubuh sang Roda
Semua batu dan pualam, membuka jalan, memberikan kesempatan untuk melanjutkan perjalanan

Setelah lama berjalan, akhirnya, ditemukannya jari-jari yang hilang

Sang roda pun senang. Dan ia berjanji, tak akan tergesa-gesa dan berjalan terlalu kencang dalam melakukan tugasnya


(***)

Sahabatku, begitulah hidup

Kita, seringkali berlaku seperti roda-roda yang berjalan terlalu kencang

Kita sering melupakan, ada saat-saat indah, yang terlewat di setiap kesempatan
Ada banyak hal-hal kecil, yang sebetulnya menyenangkan,
namun kita lewatkan karena terburu-buru dan tergesa-gesa

Hati kita, kadang terlalu penuh dengan target-target, yang membuat kita hidup dalam kebimbangan dan ketergesaan

Langkah-langkah kita, kadang selalu dalam keadaan panik, dan lupa, bahwa di sekitar kita banyak sekali hikmah yang perludi tekuni

Seperti saat roda yang terlupa pada rumput, ilalang, semut dan pualam,

kita pun sebenarnya sedang terlupa pada hal-hal itu


Sahabatku, coba, susuri kembali jalan-jalan kita
Cermati, amati, dan perhatikan setiap hal yang pernah kita lewati
Runut kembali perjalanan kita

Adakah kebahagiaan yang terlupakan?

Adakah keindahan yang tersembunyi dan alpa kita nikmati?
Kenanglah ingatan-ingatan lalu
Susuri dengan perlahan
Temukan keindahan itu!!


Jazakumullah telah membaca cerita ini..., semoga bermanfaat...






***
Referensi :
Senin, 26 Oktober 2009 @ 19:48
Oleh Fikri Amrullah
http://ceceem.blogspot.com/2009/10/cerita-roda.html
*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar