Minggu, 15 Desember 2013
Ketulusan
~*~ Ketulusan ~*~
Alkisah di sebuah rumah mewah yang terletak dipinggiran sebuah kota,
hiduplah sepasang suami istri
Dari sekilas orang yang memandang,
mereka adalah pasangan yang sangat harmonis
Para tetangganya pun tahu bagaimana usaha mereka dalam meraih kehidupan mapan yang seperti saat ini
Sayang, pasangan itu belum lengkap
Dalam kurun waktu sepuluh tahun pernikahan mereka,
pasangan itu belum juga dikaruniai seorang anak pun yang mereka harapkan
Karenanya walaupun masih saling mencinta,
si suami berkeinginan menceraikan istrinya
karena dianggap tak mampu memberikan keturunan sebagai penerus generasinya
Setelah melalui perdebatan sengit,
dengan sedih dan duka yang mendalam,
si istri akhirnya menyerah pada keputusan suaminya untuk tetap bercerai
Dengan perasaan tidak menentu,
suami istri itu menyampaikan rencana perceraian kepada orang tua mereka
Meskipun orang tua mereka tidak setuju,
tapi tampaknya keputusan bulat sudah diambil si suami
Setelah berbincang-bincang cukup lama dan alot,
kedua orang tua pasangan itu dengan berat hati menyetujui perceraian tersebut
Tetapi, mereka mengajukan syarat,
yakni agar perceraian pasangan suami istri itu diselenggarakan dalam sebuah sebuah pesta
yang sama besarnya seperti pesta saat mereka menikah dulu
Agar tidak mengecewakan kedua orang tuanya,
maka persyaratan mengadakan pesta perceraian itu pun disetujui
Beberapa hari kemudian, pesta diselenggarakan
Sungguh, itu merupakan pesta yang tidak membahagiakan bagi siapa saja yang hadir dalam pesta itu
Si suami tampak tertekan dan terus meminum arak sampai mabuk dan sempoyongan
Sementara sang istri tampak terus melamun
dan sesekali mengusap air matanya di pipinya
Di sela mabuknya si suami berkata lantang,
“Istriku, saat kau pergi nanti
semua barang berharga atau apapun yang kamu suka dan kamu sayangi,
Ambillah dan Bawalah !!“
Setelah berkata seperti itu,
tak lama kemudian ia semakin mabuk dan akhirnya tak sadarkan diri
Keesokan harinya, setelah pesta usai,
si suami terbangun dari tidur dengan kepala berdenyut-denyut
Dia merasa tidak mengenali keadaan disekelilingnya selain sosok yang sudah dikenalnya bertahun-tahun yaitu sang istri yang ia cintai
Maka, dia pun bertanya
“Ada dimanakah aku ?
Kenapa ini bukan di kamar kita ?
Apakah aku masih mabuk dan bermimpi ?
tolong jelaskan”
Si istri menatap penuh cinta pada suaminya
dengan mata berkaca-kaca dan menjawab,
“Suamiku, ini karena dirumah orang tuaku
Kemaren kau bilang didepan semua orang bahwa engkau berkata kepadaku,
bahwa aku boleh membawa apa saja yang aku mau dan aku sayangi
Di dunia ini tidak ada satu barang yang berharga
an aku cintai dengan sepenuh hati selain kamu
karena itu kamu sekarang kubawa serta ke rumah orang tuaku
Ingat, kamu sudah berjanji dalam pesta itu”
Dengan perasaan terkejut setelah sesaat tersadar,
si suami bangun dan memeluk istrinya,
“Maafkan aku Istriku,
aku sungguh bodoh dan tidak menyadari bahwa dalamnya cintamu padaku
Walaupun aku telah menyakitimu, dan berniat menceraikanmu,
tetapi engkau masih mau membawa serta diriku bersamamu dalam keadaan apapun“
Akhirnya kedua suami istri ini ini berpelukan dan saling bertangisan
Mereka akhirnya mengikat janji akan tetap saling mencintai
hingga ajal memisahkannya
(author : Hareem Musasi)
Hmm... ketulusan cinta....
Ah, saya tidak berani berkomentar dari cerita ini...
karna saya masih singgle... jadi belum berpengalaman menjalin keluarga, hehe...
Silahkan bagi sahabat-sahabat yang sudah berumah tangga,
bisa berbagi cerita dengan kami-kami,
dalam menjaga ketulusan cintanya...
Terimakasih telah membaca, kami tunggu komentar anda...
Salam Motivasi...!
***
Referensi :
Jum'at, 23 Juli 2010 @ 07:51
Oleh Jihaduddin Fikri Amrullah
http://ceceem.blogspot.com/2010/07/cerita-ketulusan.html
*
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar