Sabtu, 19 April 2014

Surat Kecil Ibu





~*~  Surat Kecil Ibu  ~*~



Anakku...
Bagaimana kabarmu,
apakah kamu baik-baik saja?

Di rumah, ibumu juga sehat
Sekarang ini aku sedang memandangi cermin dan fotomu
Tiba-tiba aku menjadi sadar bahwa aku sudah mulai tua
Kerut merut di wajahku sudah semakin banyak
dan aku tidak cekatan lagi seperti dulu

Aku sering iri padamu yang selalu ceria, riang, aktif dan penuh dinamika
Akupun pernah mengalami seperti itu dulu



Anakku...
Ketika menikah dengan ayahmu,
aku tidak pernah membayangkan akan mempunyai anak sepertimu
Sungguh, aku bangga padamu
Setelah engkau besar kini,
aku baru sadar betapa kecilnya aku ini,
betapa tidak berartinya aku

Engkau lahir dan tumbuh semata-mata karena mukjizat dan rahmat Tuhan belaka
Tak kuingkari memang akulah yang mengandungmu selama sembilan bulan

Saat itu aku selalu gelisah menanti kelahiranmu
Aku selalu menjaga diriku agar bayi di perutku, yaitu kamu, sehat

Dengan susah payah dan sakit kulahirkan engkau
Aku termasuk beruntung karena tidak harus meninggal untuk melahirkanmu
Aku sampai menitikkan air mata bahagia saat mendengar tangis pertamamu yang lucu

Engkau ini darah dan dagingku sendiri;
engkau tumbuh dari bagian tubuhku
namun engkau lahir keluar sebagai manusia yang baru sama sekali
Dalam beberapa hal kamu memang mirip aku
tetapi selebihnya engkau sungguh baru

Sejak kecil kurawat engkau dengan sangat hati-hati dan penuh kasih;
engkau lebih kuperhatikan dari pada apapun yang pernah kumiliki
Kusuapi dan kususui engkau dengan air yang mengalir dari dadaku sendiri
Bila engkau menangis kugendong dan kuhibur
Kuberi engkau pakaian dan sepatu dan topi yang cocok untukmu
Tak lupa kubelikan juga mainan yang kau gemari;
mobil-mobilan atau boneka-boneka yang lucu

Engkau masih ingat masa kecilmu, kan?
Setiap pagi dan sore kumandikan engkau
Bila kau ngompol atau e’ek di celana atau di popok,
dengan sabar kubersihkan dan kuganti dengan yang baru

Paling sedihlah aku, bila kamu sakit
Memang engkau waktu itu hanya makhluk kecil yang tidak berdaya,
yang bisa saja kubuang ke kotak sampah
atau ke selokan kalau aku mau

Tapi aku cinta padamu,
engkau bagian dari hidupku sendiri
Maka kurawat engkau sungguh-sungguh,
kubawa engkau ke dokter,
kuusahakan agar kau mendapat vaksinasi dan makanan bergizi



Anakku...
Pada waktu masih kecil dulu, kamu sering rewel,
ngambeg bila tidak diberi uang jajan,
atau sulit bila disuruh mandi

Kau ingat betapa manjanya kamu
Setiap kali kau lari ke pangkuanku bila engkau bertengkar dengan kakakmu,
bila dimarahi ayah, atau bila dinakali teman-temanmu
Aku menjadi saksi untuk masa kecilmu yang manja,
sehingga aku tak sempat lagi mengurus diri atau pergi sesuka hati


Kini.... engkau sudah dewasa\
Aku bangga padamu, engkau harapanku
Namun aku sering sedih melihat kelakuanmu;
kala engkau bermalas-malasan untuk bangun,
kala bermain seharian tak tahu waktu
Hampir-hampir aku menangis bila kuingat betapa sulitnya menyuruhmu belajar,
mengerjakan PR, atau mengingatkanmu untuk tidak membolos

Sepertinya kau tidak tahu bahwa ini semua demi kamu sendiri
Sungguh aku tidak bermaksud mau menyengsarakanmu dengan aturan-aturanku
Aku ingin engkau bahagia,
bisa hidup pantas di tengah-tengah dunia yang penuh dengan persaingan ini
Kamu harus pandai supaya tidak mati tertelan jamanmu nanti



Anakku...
Betapa sedihnya aku,
ketika aku kau tuduh orang tua kolot,
orang tua yang tidak mengikuti jaman,
atau orang tua kampungan

Aku ingin dipahami bahwa kalau kusuruh kau bergaul tidak sembarangan,
berpakaian yang pantas dan mau menghargai orang lain,
adalah sungguh-sungguh supaya kamu menjadi manusia yang bermoral,
bukan begajulan yang menghancurkan hidupnya dengan mau hidup sebebas-bebasnya

Kau lihat betapa banyak teman sebayamu yang sudah harus berhenti sekolah untuk mengasuh anak,
betapa banyak teman seusiamu jatuh pada obat bius dan pornografi
Anakku, aku tahu engkaupun tidak ingin menjadi seperti itu...

Sungguh kalau aku keras dalam hal ini karena aku tahu betapa halusnya bujukan setan
dan betapa beratnya hidup yang tidak tegas terhadap yang jahat
Aku ingin kau pun memahami itu

Hatiku akan hancur bila sikapmu selalu melawan aku,
bila kau selalu menganggap dirimu benar sendiri

Setiap malam aku berdoa untukmu,
tak sekejap pun engkau hilang dari hidupku
Bila aku sedang memasak di dapur,
yang kubayangkan adalah kepuasan makanmu dan juga kesehatan tubuhmu

Bila aku ikut membantu bekerja,
yang kuinginkan engkau tidak terhambat karena biaya

Bila kubenahi kamarmu yang selalu berantakan
yang kuinginkan agar kau krasan di rumah

Bila kubelikan kau baju-baju yang modis,
aku ingin kau tidak malu pada teman-temanmu

Dan bila aku merawat kesehatan tubuhku sendiri,
aku hanya ingin agar aku dapat lebih lama lagi mendampingi dan menyerahkan hidup kepadamu


Sekarang ini kamu sudah dewasa,
banyak hal sudah dapat kau lakukan sendiri
Lambat laun akan terasa bahwa hidupmu memang menjadi tanggung jawabmu sendiri;
tidak ada seorangpun yang dapat menggantikannya termasuk ibumu ini

Mohon jangan kecewakan aku dengan sikap keras kepalamu yang kekanak-kanakkan itu
Aku tidak cemburu kalau kamu sekarang sudah melebihi aku dalam segalanya
Aku malah bangga karena Tuhan sudah berkenan membiarkan aku ikut menyaksikan pembentukkan hidupmu
Seperti sebatang lilin, hidupku sudah meleleh habis...
dan sebentar lagi pasti akan padam..
untuk menerangi hidupmu, anakku

Kini engkau sendiri sudah mulai menyala,
lebih terang dari yang kupunya



Anakku...
Kalau engkau memang sulit menerima aku yang sering rewel, kolot atau lamban ini,
aku mohon paling tidak kamu mau menghormati ayahmu

Sepanjang hari setiap hari selama bertahun-tahun
dia bekerja keras untukmu, hingga tubuhnya lemah,
hingga kulitnya kerut merut tertimpa banyak penderitaan

Cintanya padamu membuatnya tidak malu untuk bekerja di tempat-tempat yang kotor,
membuatnya tahan duduk berjam-jam menangani tugas-tugas yang membosankan,
dan membuatnya setia menjagai kita semua

Dia juga hanya ingin agar kita ini berbahagia



Anakku...
Jangan sia-siakan cintanya
Jarang sekali dia mengeluh kala menghadapi beratnya beban kehidupan,
tugas-tugas berat dan tuntutan anak-anaknya

Di hadapan kita, dia selalu tersenyum dan tertawa gembira
Kadang-kadang aku merasa kasihan kepadanya
kalau dia tidak bisa pulang seharian,
kalau tubuhnya yang sudah kecapaian itu harus dipaksa untuk bekerja lagi
Saya sendiri sering merasa bersalah karena rasanya hanya memperlakukan ayah seperti kuda beban atau sapi perahan

Kita bisa beli ini itu,
bisa pergi ke sana kemari
atau bermain-main dengan santai di rumah,
sementara itu dia hanya puas dengan secangkir kopi dan baju yang itu itu saja,
dia juga tidak mempunyai banyak waktu untuk bersantai-santai seperti kita

Sungguh anakku, aku mohon hormatilah ayahmu...

Akhirnya...
Sebagai orang tuamu aku minta maaf
jikalau selama ini aku kadang-kadang egois,
menuntut terlalu berlebihan,
kolot dan keras terhadapmu

Maafkan aku bila aku kurang mengerti kebutuhan-kebutuhan dan dunia mudamu
Kadang aku masih menganggapmu seperti anak-anak yang harus kuatur segalanya
agar tidak keliru

Maafkan aku anakku,
yang membuat banyak kesalahan atau malah menyengsarakanmu,
yang tidak dapat mencintai dengan cara yang cocok dengan keinginanmu
Kata maaf darimu adalah hadiah yang paling kutunggu



Anakku...
Aku sudah kangen kamu
Ingin rasanya kubisikkan aku sayang kamu
Hanya peluk ciumku untukmu

IBU-MU


=== Salam Sabar ===







***
Referensi
Dikutip dari Ruang Hati
Oleh Karyanto Boris
Rabu, 02 Februari 2011
http://rioajischnitzer.blog.com/2011/02/02/surat-dari-ibunda-untuk-anak-tersayang/
*

Kamis, 17 April 2014

Makanan Pengawet Muda


~*~  Makanan Pengawet Muda  ~*~




Liputan6.com, Jakarta:
Tampil awet muda menjadi harapan setiap orang

Beragam perawatan pun diberikan agar tubuh tetap terlihat jauh dari kesan tua
Namun, tahukah Anda?
sebenarnya perawatan tersebut bisa didapatkan dari cara alami


Laman timesofindia.com,
melansir sejumlah cara alami dengan mengonsumsi jenis makanan yang membuat Anda tetap awet muda dan kinclong

Apa saja itu, berikut uraiannya:

1. Sayuran

Banyak jenis sayuran yang memberikan manfaat tersebut,
seperti kubis, kembang kol, brokoli, dan lobak
Selain itu, jenis sayuran ini juga menawarkan bonus ganda dalam membantu melawan kanker
Salah satu trik makan sayuran ialah Anda bisa mengonsumsinya dengan mentah
ataupun dimasak sebentar
Karena bila dimasak terlalu matang,
maka kandungan gizinya akan hancur
dan tidak mampu melawan racun dan kanker dalam tubuh



2. Bawang putih dan jahe

Bawang putih memiliki khasiat mencegah influenza
dan juga dapat menghentikan sel mati dan mengencerkan darah
Sementara jahe membantu pencernaan dengan mengeluarkan racun dalam tubuh
Ketika penuaan menghampiri Anda,
jahe bisa membantu Anda meremajakan sel-sel
dan menghentikan kerusakan kulit



3. Omega 3

Sejumlah ahli menyarankan mengonsumi makanan yang mengandung Omega 3 dapat mencegah penuaan
Selain itu, Anda juga akan terhindar dari penyakit jantung, osteoporosis, arthritis, dan stroke trombotik
Omega 3 bisa Anda dapatkan dengan mengonsumi kenari, biji rami panggang, dan ikan



4. Anggur merah

Anggur mengandung zat antioksidan yang bisa melindungi kulit dari radikal bebas
dan kerusakan sel serta mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh mereka



5. Tomat

Buah bulat lonjong ini dapat dimakan mentah atau matang
Atau bila Anda ingin merasakan sensasi lain,
Anda dapat mensiasati memasukannya ke dalam salad atau jus
Selain jenis sayuran ini mudah didapat di sekitar Anda,
zatnya juga mampu melindungi kulit dari bahaya paparan matahari
dan membantu mencegah keriput
Zat likopen yang terkandung di dalamnya mampu melindungi kulit dari oksidasi



Mulai kini, Anda bisa pertimbangkan kembali penggunaan beragam produk lotion
dan cobalah beralih ke cara alami
Karena selain bahannya murah dan mudah didapat,
juga aman bagi tubuh Anda


semoga bermanfaat
^_^

***
Referensi :
http://namakugusti.wordpress.com/2012/03/09/makanan-yang-membuat-anda-awet-muda/

Naik Becak Ke Surga



~*~  Naik Becak Ke Surga  ~*~




Pada hari penghisaban (penghitunngan atas amal perbuatan manusia)
sedang mengantre empat orang manusia dengan berlainan profesi sewaktu masih hidup di dunia


Manusia pertama bernama Alim,
yang konon sewaktu masih hidup di dunia adalah seorang kyai yang sangat terkenal keluasan ilmunya
dan kesalehan ibadahnya serta mempunyai ribuan santri


Manusia kedua bernama Somad,
yang mana sewaktu masih hidup di dunia berprofesi sebagai Kepala Desa yang sangat disayangi oleh warganya
karena kejujuran dan keadilannya


Manusia ketiga bernama Badri,
dimana sewaktu hidupnya merupaka seorang juragan yang sangat kaya raya
serta terkenal pula kedermawanannya dan kemurahan hatinya dalam menolong
dan membantu orang-orang yang kesusahan


Manusia keempat bernama Soleh,
yaitu ketika hidupnya adalah merupakan seorang tukang becak yang biasa mangkal di terminal



Keempatnya sewaktu didunia tinggal di desa yang sama,
meskipun bukan tetangga yang saling berdekatan rumahnya
Dan kebetulan pula kematian merekapun hampir bersamaan waktunya,
meskipun dari sebab yang berbeda-beda


Kyai Alim, meninggal dunia karena sakit sepuh (tua)
karena beliau memang ditakdirkan Allah SWT berusia lanjut,
hingga kira-kira 95 tahun


Lurah Somad, meninggal karena terbunuh oleh seorang pesaing politiknya
yang iri dengki melihat pengaruh Lurah Somad yang demikian kuat pada semua warganya
Pesaingnya ini merasa dendam akibat dikalahkan sewaktu PILKADES,
padahal dia sudah mengelurakan uang demikian banyak untuk menyuap dan membayar penduduk
supaya memilihnya


Haji Badri (demikian biasanya orang menyebutnya),
meninggal akibat sakit komplikasi yang membuatnya harus menginap selama sebulan di sebuah rumah sakit ternama
di sebuah kota besar ibukota provinsi


Kang Soleh, meninggal dunia disebabkan karena kecelakaan di jalan raya,
dimana sewaktu kang Soleh pulang dari mangkalnya di terminal,
ditengah perjalanan sebuah truk tronton dengan kecepatan tinggi menabraknya dari belakang
yang mengakibatkan dia tewas seketika di jalan itu


... ... ... ... ... ...



Ketika itu yang mengantri paling depan adalah Kyai Alim
Maka berkatalah Malaikat penghitung kepadanya:

“ He fulan, melihat kitab catatan amalmu kamu harus masuk neraka !”
demikian Malaikat berkata sambil membentak


“ Perkenalkan, nama saya Alim,
selama hidup saya adalah seorang kyai yang wara’, zuhud dan ‘alim
serta selalu mengamalkan dan mengajarkan ilmu saya kepada banyak sekali murid di pesantren saya,
seumur hidup saya selalu membaktikan diri saya untuk agama dan umat,
kenapa saya mesti masuk neraka ?“
Kyai Alim berupaya memprotes


“ Iya betul, tetapi dalam setiap amaliyahmu selalu terselip perasaan ujub,
kau selalu merasa paling alim, paling wara’, paling zuhud, paling khusyuk,
maka kau tak pantas masuk syurga,
karena sifat ujub adalah bagian dari kesombongan,
tempatmu adalah neraka, maka pergilah kau kesana!”
Malaikat membentak, lalu melemparkannya ke neraka


Pengantri yang kedua adalah Lurah Somad,
yang kemudian dipanggil pula untuk menghadap

“ He fulan, melihat kitab catatan amalmu kamu harus masuk neraka !”
Malaikat berkata kepada Lurah Somad

“ Lho kok bisa begitu Malaikat ? “
protes Lurah Somad


“ Padahal selama hidup saya tidak pernah maksiyat kepada Allah,
saya selalu menjalankan perintah agama dengan sungguh-sungguh,
dan juga sewaktu menjadi Kepala Desa saya selalu bersikap adil, jujur, amanah, mengayomi seluruh rakyat saya,
mensejahterakan kehidupan mereka serta menjadikan desa saya adil, makmur dan sejahtera”
jelas Lurah Somad membela diri


“ Benar Somad,
tetapi perlu kau ketahui bahwa dibalik sikap adilmu dan pengayomanmu kepada rakyatmu
karena engkau kepingin terkenal, kepingin masyhur, dan kepingin dipuja-puja oleh rakyatmu,
agar melanggengkan kekuasaanmu,
sifat seperti ini adalah bagian dari kesombongan,
dan kau harus masuk neraka !”
dengan bengis Malaikat berkata,
kemudian menyeretnya menuju neraka


Berikutnya yang datang menghadap adalah Haji Badri

“ He fulan, melihat kitab catatan amalmu kamu harus masuk neraka !”
bentak Malaikat kepada Haji Badri


“ Mohon maaf Malaikat yang terhormat,
mengapa saya harus masuk neraka,
dahulu sewaktu masih hidup didunia, saya seorang yang dermawan,
hampir seluruh harta saya belanjakan di jalan Allah,
untuk berzakat, infaq dan sedekah,
pendeknya setiap orang yang membutuhkan uluran tangan saya
selalu saya bantu, hutang piutang mereka saya lunaskan,
kesulitan mereka saya mudahkan”
Haji Badri mencoba menerangkan


“ Ketahuilah wahai Badri,
semua kedermawananmu itu sia-sia belaka,
karena kau menyembunyikan perasaan riya’, pamer dan mengharapkan pujian dari manusia lain,
dengan demikian kau telah berbuat kesombongan,
maka dari itu tempatmu adalah neraka !”
sambil berkata demikian Malaikat membuang Haji Badri kedalam neraka


Kemudian datanglah kang Soleh dengan mengendarai becaknya mengantri dihadapan Malaikat


“ He fulan, melihat kitab catatan amalmu kamu pantas masuk syurga !”
Malaikat berkata dengan lembut kepada kang Soleh


“ Karena dibalik kemiskinannmu kamu tidak berputus asa dari rahmat Allah,
kamu selalu bersyukur dan tidak pernah mengeluh,
serta semua ibadah yang kamu lakukan dilandasi rasa ikhlas semata-mata kepada Allah,
maka dari itu Allah mengganjarmu dengan syurga-Nya “
Malaikat melanjutkan penjelasannya


“Terima kasih wahai Malaikat,
tetapi saya tidak mau masuk syurga kalau Kyai Alim juga tidak masuk syurga !”
kata kang Sholeh


“ Lho kenapa ?”
tanya Malaikat


“ Sebab, saya bisa tahu cara beribadah,
saya belajar teori keikhlasan adalah karena saya berguru dan mengaji kepada Kyai Alim,
maka saya tidak mau masuk syurga jika guru saya Kyai Alim tidak dimasukkkan ke syurga !”
harap kang Sholeh


“ Baik, baik, atas kemurahanmu,
Kyai Alim boleh masuk syurga bersamamu “
kata Malaikat


“ Iya tetapi saya tetap tidak mau masuk syurga,
jika Lurah Somad tidak masuk syurga “
kang Sholeh menyanggah lagi



“ Lho ada apa ini ?”
heran Malaikat


“ Karena berkat keadilan Lurah Somad serta perlindungannya kepada kaum miskin seperti saya,
maka saya merasa hidup tentram dan nyaman di desa itu,
maka saya mohon agar Lurah Somad bisa masuk syurga bersama saya “
kang Soleh memohon


“ Boleh, boleh, berkat kemurahanmu pula,
Lurah Somad bisa masuk syurga bersamamu “
kata Malaikat


“ Malaikat boleh tidak aku minta satu permintaan lagi ?”
tanya kang Soleh


“ Apa permintaanmu selanjutnya ?”
balik tanya Malaikat


“ Aku minta Haji Badri, dimasukkan syurga pula bersamaku ”
jawab kang Soleh


“ Apa alasan yang kamu ajukan,
mengajak Haji Badri ke syurga bersamamu ?”
kembali Malaikat bertanya


“ Karena Haji Badri sering kali membantuku jika aku kesulitan,
dan harap diketahui wahai Malaikat, bahwa becak yang merupakan saranaku mencari rejeki dengan halal di jalan Allah ini
merupakan pemberian dari Haji Badri,
demikian harap kiranya Haji Badri dimasukkan syurga bersama saya”
harap kang Soleh


“ Baik, baik, sebab kemurahanmu kalian berempat boleh masuk syurga bersama-sama “
demikian Malaikat menutup persidangan empat orang tersebut


Lalu mereka berempatpun bersama-sama naik syurga dengan membonceng becak kang Soleh,
yang kecepatannya melebihi kecepatan cahaya


Wallaahu A’lam Bishawab


jadikan diri kita menjadi pribadi yang penolong, penyabar dan murah hati
dan jauhkanlah dari sifat hasad, iri dengki, juga takabur
karena itu hanya akan menghambat atas apa yang telah kita tuai

yukk, tetap berbagi ...
berbaik hati terhadap sesama ^_^
salam





***
Referensi :
Doha, 05 October 2010
ADI NOVIANTO STEVENS
ilustrasi
Cerpen Rudi Setiawan
Jawa Timur 02 Juni 1976, seorang TKI yang saat ini sedang bekerja di Doha, Qatar
http://namakugusti.wordpress.com/2010/12/31/kang-soleh-naik-becak-menuju-syurga/
*

Penyakit Teknologi




~*~  Penyakit Teknologi  ~*~



Jakarta, Teknologi memang menawarkan kemudahan dalam beraktifitas
Namun kemudahan itu tidak serta merta tanpa akibat
Penelitian telah menemukan ada beberapa gangguan kesehatan akibat penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari
mulai dari depresi Facebook hingga narsisme.

Kesepuluh gangguan penyakit akibat kemajuan teknologi itu
seperti dilansir DailyRecord, antara lain:

1. Hipersensitivitas Gelombang Elektromagnet dari Wifi hingga Sinyal Telepon

Dari wi-fi hingga sinyal telepon seluler,
orang dikelilingi oleh komunikasi nirkabel
Dan bagi sebagian orang, paparan medan elektromagnetik dapat membuat sakit
Gejalanya berkisar dari sakit kepala akut dan kulit terbakar
hingga otot-berkedut dan nyeri parah

Diperkirakan 5 persen warga Amerika percaya
bahwa mereka menderita kondisi ini dan beberapa di antaranya
telah pindah jauh ke daerah di mana komunikasi nirkabel dapat dikonrtol dengan ketat
dikontrol untuk menghindari masalah


2. Depresi Facebook

Awal tahun ini, sebuah kelompok dokter di AS memperingatkan
bahwa para remaja dapat menjadi begitu terobsesi dengan Facebook
dan mengorbankan kesehatannya

American Academy of Pediatri menyatakan anak-anak yang diabaikan di situs jejaring sosial
akan lebih tertekan daripada diabaikan dalam kehidupan nyata

Organisasi ini memperingatkan risiko kesehatan mental anak yang menjadi korban cyber-bullying
dan menegaskan bahwa penggunaan beberapa website dalam jangka panjang dapat mempengaruhi pola tidur
dan tingkat harga diri


3. Cedera Regangan yang Berulang akibat banyak Mengetik di Keyboard

Biasanya buruh pabrik, penjahit dan musisi lah yang paling berisiko mengalami cedera regangan berulang
Tapi saat ini pekerja kantor dapat menderita masalah yang sama
karena menghabiskan terlalu banyak waktu menggunakan keyboard

Penggunaan jari, pergelangan tangan, lengan, dan bahu secara berulang-ulang
dapat menyebabkan kerusakan yang tidak mampu diperbaiki oleh tubuh dari waktu ke waktu
Langkah-langkah pencegahan seperti istirahat yang teratur sangat disarankan


4. Sakit Kepala Karena Ponsel

Selama bertahun-tahun, para ahli terlibat dalam perdebatan sengit mengenai apakah ponsel berbahaya atau tidak
Namun penelitian telah menunjukkan ada hubungan antara sakit kepala dan penggunaan ponsel

Riset yang ditugaskan oleh produsen ponsel pada tahun 2008 lalu menemukan
bahwa melakukan panggilan telepon sesaat sebelum tidur dapat mempengaruhi kualitas tidur
yang dapat menyebabkan sakit kepala keesokan harinya


5. Kecanduan Internet

Banyak psikiater saat ini yang menawarkan pengobatan untuk kecanduan internet
dan telah merawat pasien yang mengatakan bahwa dunia online telah mengambil alih kehidupannya

Menurut psikiater AS, Jerald Block,
kondisi tersebut harus dilihat sebagai gangguan klinis
melihat makin meningkatnya jumlah orang yang kecanduan gamen dan pornografi di intenet


6. Berkurangnya Pendengaran akibat alat musik seperti Ipod

Beberapa penyakit teknologi di atas mungkin baru meresahkan selama 10 sampai 15 tahun terakhir
Namun sudah lebih dari 30 tahun sejak pertama kali muncul kekhawatiran
bahwa mendengarkan musik keras melalui pengeras suara dapat merusak pendengaran

IPod telah menggantikan Walkman,
namun kekhawatirannya tetap sama
Prancis telah melarang produsen gadget untuk memproduksi earphone yang menghasilkan suara melebihi tingkat tertentu


7. Cedera Wii saat Main Nintendo

Ketika Nintendo Wii pertama kali dirilis,
orang-orang dari segala usia sangat antusias untuk mencoba permainan ini yang menggantikan ‘stick’ yang kuno
Masalahnya adalah banyak orang yang menikmati bermain game Wii sampai lupa waktu
hingga menyebabkan kejang otot


8. Mabuk akibat Game atau Film 3D

Sebuah peneltiian yang dirilis Asosiasi Dokter mata di Amerika Serikat
telah menemukan gangguan kesehatan akibat televisi dan game 3D
Seperempat pemakainya melaporkan mengalami ketegangan mata, penglihatan kabur, pusing, sakit kepala, atau mual setelah melihat konten 3D

Orang yang mengalami gejala semacam mabuk tersebut
sangat rentan terhadap tipuan visual yang digunakan
karena tipuan teknologi visual


9. Narsisisme di Situs Jaringan Sosial

Sebuah studi yang diterbitkan awal tahun ini oleh dua akademisi AS yang menemukan
siswa yang semakin gemuk semakin egois dibandingkan dengan generasi sebelumnya
karena pengaruh teknologi modern

Siswa masa kini juga lebih cenderung menampilkan perilaku narsis
dan kurang menunjukkan empati seperti yang ditampilkan dalam perilaku
atau kebiasaannya terus-menerus memperbarui situs jaringan sosial

Dalam peneltiian tersebut,
pria ditemukan lebih cenderung melakukan hal ini,
meskipun mereka diasumsikan tidak lebih sering menggunakan teknologi daripada wanita





***
Referensi :
Sabtu, 31 Desember 2011
http://namakugusti.wordpress.com/2011/12/31/9-penyakit-akibat-kemajuan-teknologi/
*

Perhitungan Gaji Dan Sedekah




~*~  Perhitungan Gaji dan Sedekah  ~*~



Dalam satu kesempatan tak terduga, saya bertemu pria ini
Orang-orang biasa memanggilnya Mas Ajy
Saya tertarik dengan falsafah hidupnya,
yang menurut saya, sudah agak jarang di zaman ini, di Jakarta ini

Dari sinilah perbincangan kami mengalir lancar
Kami bertemu dalam satu forum pelatihan profesi keguruan yang diprogram sebuah LSM
bekerja sama dengan salah satu departemen di dalam negeri
Tapi, saya justru mendapat banyak pelajaran bernilai bukan dari pelatihan itu
Melainkan dari pria ini

Saya menduga ia berasal dari kelas sosial terpandang dan mapan
Karena penampilannya rapih, menarik dan wajah yang tampan
Namun tidak seperti yang saya duga,
Mas Ajy berasal dari keluarga yang pas-pasan
Jauh dari mapan

Sungguh kontras kenyataan hidup yang dialaminya
dengan sikap hidup yang dijalaninya

Sangat jelas saya lihat dan saya pahami dari beberapa kali perbincangan yang kami bangun
Satu kali kami bicara tentang penghasilan sebagai guru
Bertukar informasi dan memperbandingkan nasib kami satu dengan yang lain,
satu sekolah dengan sekolah lainnya
Kami bercerita tentang dapur kami masing-masing
Hampir tidak ada perbedaan mencolok.

Kami sama-sama “guru” yang “katanya” pahlawan tanpa tanda jasa
Yang membedakan sangat mencolok antara saya dan Mas Ajy adalah
sikap hidupnya yang amat berbudi

Darinya saya tahu hakikat nilai di balik materi
Penghasilannya sebulan sebagai guru kontrak tidak logis untuk membiayai seorang isteri dan dua orang putra-putrinya
Dia juga masih memiliki tanggungan seorang adik yang harus dihantarkannya hingga selesai SMA

Sering pula Mas Ajy menggenapi belanja kedua ibu bapaknya yang tak lagi berpenghasilan
Menurutnya, hitungan matematika gajinya barulah bisa mencukupi untuk hidup sederhana
apabila gajinya dikalikan 3 kali dari jumlah yang diterimanya


“Tapi, hidup kita tidak seluruhnya matematika dan angka-angka
Ada dimensi non matematis dan di luar angka-angka logis”


“Maksud Mas Ajy gimana, aku nggak ngerti?”


“Ya, kalau kita hanya tertuju pada gaji,
kita akan menjadi orang pelit. Individualis
Bahkan bisa jadi tamak, loba
Karena berapapun sebenarnya nilai gaji setiap orang,
dia tidak akan pernah merasa cukup.
Lalu dia akan berkata, bagaimana mau sedekah, untuk kita saja kurang”


“Kenyataannya memang begitu kan Mas?”
kata saya mengiayakan


“Mana mungkin dengan gaji sebesar itu,
kita bisa hidup tenang, bisa sedekah. Bisa berbagi”
Saya mencoba menegaskan pernyataan awalnya


“Ya, karena kita masih menggunakan pola pikir matematis
Cobalah keluar dari medium itu
Oke, sakarang jawab pertanyaan saya
Kita punya uang sepuluh ribu
Makan bakso enam ribu
Es campur tiga ribu
Yang seribu kita berikan pada pengemis,
berapa sisa uang kita?”


“Tidak ada, Habis.”
jawab saya spontan.


“Tapi saya jawab masih ada
Kita masih memiliki sisa seribu rupiah
Dan seribu rupiah itu abadi
Bahkan memancing rezeki yang tidak terduga”



Saya mencoba mencerna lebih dalam penjelasannya
Saya agak tercenung pada jawaban pasti yang dilontarkannya

Bagaimana mungkin masih tersisa uang seribu rupiah?
Dari mana sisanya?


“Mas, bagaimana bisa
Uang yang terakhir seribu rupiah itu,
kan sudah diberikan pada pengemis “
saya tak sabar untuk mendapat jawabannya


“Ya memang habis, karena kita masih memakai logika matematis
Tapi cobalah tinggalkan pola pikir itu
dan beralihlah pada logika sedekah
Uang yang seribu itu dinikmati pengemis
Jangan salah, bisa jadi puluhan lontaran doa’ keberkahan untuk kita keluar dari mulut pengemis itu
atas pemberian kita
Itu baru satu pengemis
Bagaimana jika kita memberikannya lebih
Itu dicatat malaikat dan didengar Allah
Itu menjadi sedekah kita pada Allah dan menjadi penolong di akhirat
Sesungguhnya yang seribu itulah milik kita. Yang abadi
Sementara nilai bakso dan es campur itu, ujung-ujungnya masuk WC”



Subhanallah...
Saya hanya terpaku mendapat jawaban yang dilontarkannya
Sebegitu dalam penghayatannya atas sedekah melalui contoh kecil yang hidup di tengah-tengah kita
yang sering terlupakan


Sedekah memang berat
Sedekah menurutnya hanya sanggup dilakukan oleh orang yang telah merasa cukup,
bukan orang kaya

Orang yang berlimpah harta tapi tidak mau sedekah,
hakikatnya sebagai orang miskin
sebab ia merasa masih kurang serta sayang untuk memberi dan berbagi


Penekanan arti keberkahan sedekah diutarakannya lebih panjang melalui pola hubungan anak dan orang tua
Dalam obrolannya, Mas Ajy seperti ingin menggarisbawahi,
bahwa berapapun nilai yang kita keluarkan untuk mencukupi kebutuhan orang tua,
belum bisa membayar lunas jasa-jasanya. Air susunya, dekapannya, buaiannya, kecupan sayangnya
dan sejagat haru biru perasaanya

Tetapi di saat bersamaan,
semakin banyak nilai yang dibayar untuk itu,
Allah akan menggantinya berlipat-lipat


“Terus, gimana caranya Mas,
agar bisa menyeimbangkan nilai matematis dengan dimensi sedekah itu?”


“Pertama, ingat,
sedekah tidak akan membuat orang jadi miskin,
tapi sebaliknya menjadikan ia kaya..

“Kedua, jangan terikat dengan keterbatasan gaji,
tapi percayalah pada keluasan rizki..

“Ketiga, lihatlah ke bawah,
jangan lihat ke atas..

“Dan yang terakhir, padukanlah nilai qona’ah, ridha dan syukur..


Saya semakin tertegun
Dalam hati kecil, saya meraba semua garis hidup yang telah saya habiskan
Terlalu jauh jarak saya dengan Mas Ajy
Terlalu kerdil selama ini pandangan saya tentang materi

Ada keterbungkaman yang lama saya rasakan di dada
Seolah-oleh semua penjelasan yang dilontarkannya menutup rapat egoisme kecongkakan saya
dan membukakan perlahan-lahan kesadaran batin yang telah lama diabaikan


Ya Allah saya mendapatkan satu untai mutiara melalui pertemuan ini
Saya ingin segera pulang dan mencari butir-butir mutiara lain yang masih berserakan
dan belum sempat saya kumpulkan



Sepulang berjamaah saya membuka kembali Al-Qur’an
Telah beberapa waktu saya acuhkan
Ada getaran seolah menarik saya untuk meraih dan membukanya
Spontan saya buka sekenanya

Saya terperanjat, sedetik saya ingat Mas Ajy
Allah mengingatkan saya kembali:

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah
adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir,
pada tiap-tiap bulir seratus biji
Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki
Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui"
(Terjemah QS. Al-Baqarah [2] 261)


semoga kita senantiasa selalu menyempatkan waktu untuk tetap bersedekah
baik itu berupa harta, pertolongan ataupun hanya sekedar senyuman belaka


                            


***
Referensi :
Minggu, 27 Juni 2010
http://namakugusti.wordpress.com/2010/07/27/matematika-gaji-dan-logika-sedekah/
*

Rabu, 16 April 2014

Belajar Dari Ibu Tukang Pijit




~*~  Berguru Pada Tukang Pijat  ~*~


***
SURABAYA – Menjadi tukang pijat belumlah cukup
Seorang ibu bernama sumirah nyambi jadi tukang sol sepatu, penjahit, dan pekerja pabrik

Sebagian hasil keringatnya itu
ia gunakan untuk membangun madrasah, masjid, mushala,
dan mengurus anak yatim
Ternyata, beramal tidak harus menunggu kaya


Penolakan halus langsung diucapkan Sumirah,
pimpinan Panti Asuhan Yatim Piatu Amanah, Rungkut, Surabaya,
saat akan diwawancarai Surya untuk tulisan ini

“Saya ini apalah mbak, kok pakai diwawancarai
Masih banyak yang lebih bagus, lebih pintar, dan lebih hebat”
elaknya saat ditemui di Panti Asuhan Amanah
sekaligus rumahnya di Jalan Pandugo Gg II Nomor 30 B, Rungkut,
Senin (15/9)


Secara materi, Sumirah memang belum bisa dibandingkan dengan pengusaha sukses
Namun, kekayaan hati Sumirah mungkin hanya dimiliki segelintir orang pada abad ini


Perempuan kelahiran 3 April 1965 ini tak cukup mengelola panti asuhan
Ia mendirikan madrasah, masjid, dan mushala di kampungnya, Pacitan
Mungkin juga sulit dipercaya,
Sumirah menghidupi anak-anak yatim dengan menjadi tukang pijat panggilan


Rasa empati Sumirah sudah terpupuk sejak kecil
Ia terbiasa bergaul dengan anak-anak yatim asuhan almarhum Atmorejo, ayahnya

“Saat itu ada 100 anak yatim
dan anak-anak lain yang berlatih ilmu kanuragan (kebatinan) di rumah
Mereka semua tinggal di rumah”
kata ibu lima anak ini


Secara materi Sumirah kecil tercukupi,
tetapi didikan ayahnya tidak membuatnya manja
Bahkan, sejak  kelas II SD ia sudah menjadi tukang pijat alternatif,
warisan keahlian turun temurun
Duitnya “ditabung” di mushala di Desa Kembang, Kecamatan Pacitan


“Saat itu saya masih ingat nasihat ayah,
‘Kalau kamu punya rezeki, 50 persen untuk kamu dan 50 persen lagi untuk mushala
Pasti rezeki itu akan barokah’”
ujarnya



Pesan almarhum ayahnya terus diingat Sumirah
Setiap rupiah yang dihasilkan selalu disisihkan untuk mushala
Begitu pula ketika orderan memijat merambah hingga Madiun,
bahkan Semarang


Saat SMP Sumirah dan kakaknya hijrah ke Jakarta
Di kota megapolitan ini Sumirah tidak tertarik mencicipi pekerjaan lain
Kebetulan, kemampuan memijatnya tersohor hingga ke Jawa Barat


Pada 1986 Sumirah dan suami mencari peruntungan di Surabaya
Di kota ini selain tetap memijat,
ia bekerja di pabrik PT Horison Sintex (sekarang Lotus)

Ia hanya masuk pabrik hari Selasa, Rabu, dan Kamis
Namun, dua profesi itu belum cukup

Merasa waktunya masih senggang,
Sumirah mencari pekerjaan sampingan
Ia menjadi tukang sol sepatu, menjahit baju, dan tukang keriting rambut

“Karena pekerjaan banyak,
rata-rata saya hanya tidur dua jam sehari
Mijat saja sehari hingga 20 kali,”
katanya sambil tersenyum


Kerja keras itu impas dengan hasilnya
Sehari, tidak kurang ia mengantongi Rp 2 juta
Namun, limpahan uang itu tidak membuatnya mabuk

Uang itu dialirkan untuk membangun madrasah, mushala-mushala, dan masjid di desanya
Sumirah enggan menyebut nama mushala itu

“Nanti saya ndak diridai kalau pamer,”
katanya


Suatu ketika, Sumirah pulang kampung
Jalan di desanya tidak bisa dilewati karena rusak berat
Prihatin, ia dan suaminya memperkeras seluruh jalan itu dengan paving blok
Walhasil, rencana naik haji seketika batal karena simpanan Rp 60 juta habis untuk ongkos paving


“Saya tidak pernah menyimpan uang di bank
Bukan apa-apa, tapi karena tanda tangan saya tidak pernah sama
Itu tentu tidak boleh kan?”
katanya


Hidup Sumirah teruji saat dia melihat banyak anak telantar di sekitar kampungnya
Dia nekat menampung 54 anak yatim itu di rumahnya yang berukuran 2,5 meter x 13 meter


“Sebagian dari mereka saya koskan di depan rumah
Saya sewa tiga kamar,”
katanya



Masalah datang ketika anak asuhnya ndableg dengan menghabiskan air dan sabun milik ibu kos
Sekitar pukul 21.00 anak-anak itu diusir

“Mereka saya tampung di rumah saya
Jadi, mereka tidur sambil duduk,”
kata Sumirah


Esoknya, Sumirah mencari kontrakan untuk mereka
Tawaran kontrakan Rp 4 juta ditolak karena Sumirah tak punya duit

Di tengah kesulitan ia berdoa
Mendadak ada semacam dorongan untuk menghubungi Pak Triyono,
dermawan dari Barata Jaya, Surabaya


Sumirah kaget, Pak Triyono memberinya zakat maal (zakat kekayaan) sejumlah Rp 4 juta

“Agar tidak mengganggu penduduk kampung,
pagi-pagi sekali kami pindahan,”
katanya


Panti Asuhan Amanah kini menampung 60 anak yatim,
dibangun Sumirah pada 1996

Mereka kanak-kanak hingga remaja
Belum lama ini Sumirah mengasuh balita yang ditinggal mati bapaknya
Amelia, balita itu, sekarang berumur sembilan bulan

“Oh ya, Saya sudah menikahkan 13 anak di sini,
16 Oktober nanti saya mantu lagi,”
ujarnya dengan mata berbinar


Untuk mencukupi hidup anak asuhnya,
Sumirah tidak mengandalkan bantuan donatur yang sebagian adalah pelanggan pijatnya
Selepas subuh, anak yatim itu berdagang kelapa kupas, sayuran, dan bumbu

Sumirah dan suami juga membuka toko kelontong
Mengakhiri kisahnya, Sumirah sempat bilang,

“Pergunakanlah mata hati
Banyak orang pintar yang belum tentu mengerti”
(MUSAHADAH)


Salam Motivasi menebar kebaikan !!



***
Referensi :
Dikutip dari http://www.kompas.com :
Jumat, 19 September 2008
http://pijatkeluargasehat.wordpress.com/2009/11/27/pemijat-itu-bisa-bangun-masjid-dan-kampungnya/
*