-=* Perbuatan
Baik Tidak Pernah Sia-sia
*=-
Alkisah ada seorang dermawan yang berkeinginan untuk berbuat
kebaikan
Dia telah menyiapkan sejumlah uang yang akan dia berikan
kepada beberapa orang yang ditemuinya
Pada suatu kesempatan dia bertemu dengan seseorang,
Maka langsung saja dia menyerahkan uang yang dimilikinya
kepada orang tersebut
Pada keesokan harinya, tersiar kabar bahwa ada seseorang
yang telah memberikan sejumlah uang kepada seorang penjahat beringas
Mendengar kabar ini si dermawan hanya mengatakan…
“Ya Tuhan, aku telah memberikan uang ke pada seorang penjahat”
Di lain waktu, dia kembali bertemu dengan seseorang
si dermawan pada hari itu juga telah berniat untuk melakukan
kebaikan
Ia dengan segera memberikan sejumlah uang kepada orang
tersebut
Keesokan harinya, tersiar kabar bahwa ada seseorang yang
telah memberikan uang kepada seorang koruptor
Mendapat kabar ini si dermawan hanya berkata…
“Ya Tuhan, aku telah memberikan uang kepada koruptor”
Si dermawan ini tidak berputus asa,
Ketika dia bertemu dengan seseorang yang dengan segera dia
menyerahkan sejumlah uang yang memang telah disiapkannya
Maka esok harinya pun tersiar kabar bahwa ada seseorang yang
telah memberikan sejumlah uang kepada seorang kaya raya
Mendengar hal ini si dermawan hanya berkata…
”Ya Tuhan, aku telah memberikan uang kepada penjahat, koruptor dan
seorang yang kaya raya”
Sekilas kita bisa menyimpulkan bahwa si dermawan ini adalah
seorang yang “Ceroboh”
Asal saja dia memberikan uang yang dimilikinya, kepada orang
yang tidak dikenalnya
Padahal jika dia lebih teliti, maka niat baiknya itu bisa
lebih berguna tersalurkan kepada orang yang memang membutuhkan
Tapi ternyata suatu niat yang baik (dalam perbuatan baik)
pasti akan berakhir dengan baik, pun begitu pula dengan “kecerobohan” si
dermawan
Uang yang diberikannya kepada sang penjahat yang ternyata
mampu menyadarkannya bahwa
di dunia ini masih ada orang baik, yang peduli dengan lingkungan
sekitarnya
Penjahat ini pun bertobat dan menggunakan uang pemberian
sang dermawan sebagai modal usaha
Sementara sang koroptor, uang cuma-cuma yg diterimanya
ternyata menyentuh hati nuraninya yang selama ini telah tertutupi oleh
keserakahan
Dia menyadari bahwa hidup
ini bukanlah tentang berapa banyak yang bisa kita dapatkan
Dia bertekad mengubah dirinya menjadi orang yang baik,
pejabat yang jujur dan amanah
Sementara itu, pemberian yang diterima oleh si kaya raya
telah menelanjangi dirinya
Karena selama ini dia adalah seorang yang kikir, tak pernah
terbesit dalam dirinya untuk berbagi dengan orang lain,
Baginya segala sesuatu haruslah ada timbal baliknya
Dirinya merasa malu kepada si dermawan yang dengan
kesederhanaanya ternyata masih bisa berbagi dengan orang lain
**z@g**
Sahabat, tak akan ada yang berakhir dengan sia-sia terhadap
suatu kebaikan
Karena kebaikan akan berakhir pula dengan suatu kebaikan
Hidup ini bukanlah
soal berapa banyak yang bisa kita dapatkan,
Tetapi berapa banyak
yang bisa kita berikan
Semoga bermanfaat
***
Referensi :
Senin | 28 Juni 2010
*