Sabtu, 30 Maret 2013

Perbuatan Baik Tidak Akan Sia-sia







-=*  Perbuatan Baik Tidak Pernah Sia-sia  *=-





Alkisah ada seorang dermawan yang berkeinginan untuk berbuat kebaikan
Dia telah menyiapkan sejumlah uang yang akan dia berikan kepada beberapa orang yang ditemuinya


Pada suatu kesempatan dia bertemu dengan seseorang,
Maka langsung saja dia menyerahkan uang yang dimilikinya kepada orang tersebut
Pada keesokan harinya, tersiar kabar bahwa ada seseorang yang telah memberikan sejumlah uang kepada seorang penjahat beringas

Mendengar kabar ini si dermawan hanya mengatakan…
“Ya Tuhan, aku telah memberikan uang ke pada seorang penjahat”



Di lain waktu, dia kembali bertemu dengan seseorang
si dermawan pada hari itu juga telah berniat untuk melakukan kebaikan
Ia dengan segera memberikan sejumlah uang kepada orang tersebut


Keesokan harinya, tersiar kabar bahwa ada seseorang yang telah memberikan uang kepada seorang koruptor


Mendapat kabar ini si dermawan hanya berkata…
“Ya Tuhan, aku telah memberikan uang kepada koruptor”



Si dermawan ini tidak berputus asa,
Ketika dia bertemu dengan seseorang yang dengan segera dia menyerahkan sejumlah uang yang memang telah disiapkannya

Maka esok harinya pun tersiar kabar bahwa ada seseorang yang telah memberikan sejumlah uang kepada seorang kaya raya

Mendengar hal ini si dermawan hanya berkata…
”Ya Tuhan, aku telah memberikan uang kepada penjahat, koruptor dan seorang yang kaya raya”



Sekilas kita bisa menyimpulkan bahwa si dermawan ini adalah seorang yang “Ceroboh”


Asal saja dia memberikan uang yang dimilikinya, kepada orang yang tidak dikenalnya
Padahal jika dia lebih teliti, maka niat baiknya itu bisa lebih berguna tersalurkan kepada orang yang memang membutuhkan
Tapi ternyata suatu niat yang baik (dalam perbuatan baik) pasti akan berakhir dengan baik, pun begitu pula dengan “kecerobohan” si dermawan



Uang yang diberikannya kepada sang penjahat yang ternyata
mampu menyadarkannya bahwa  di dunia ini masih ada orang baik, yang peduli dengan lingkungan sekitarnya


Penjahat ini pun bertobat dan menggunakan uang pemberian sang dermawan sebagai modal usaha
Sementara sang koroptor, uang cuma-cuma yg diterimanya ternyata menyentuh hati nuraninya yang selama ini telah tertutupi oleh keserakahan

Dia menyadari bahwa  hidup ini bukanlah tentang berapa banyak yang bisa kita dapatkan
Dia bertekad mengubah dirinya menjadi orang yang baik, pejabat yang jujur dan amanah


Sementara itu, pemberian yang diterima oleh si kaya raya telah menelanjangi dirinya
Karena selama ini dia adalah seorang yang kikir, tak pernah terbesit dalam dirinya untuk berbagi dengan orang lain,
Baginya segala sesuatu haruslah ada timbal baliknya

Dirinya merasa malu kepada si dermawan yang dengan kesederhanaanya ternyata masih bisa berbagi dengan orang lain



**z@g**



Sahabat, tak akan ada yang berakhir dengan sia-sia terhadap suatu kebaikan
Karena kebaikan akan berakhir pula dengan suatu kebaikan


 Hidup ini bukanlah soal berapa banyak yang bisa kita dapatkan,
 Tetapi berapa banyak yang bisa kita berikan



Semoga bermanfaat



***
Referensi :
Senin | 28 Juni 2010
*

Apakah Tuhan Itu Ada







-=*  Apakah Tuhan Itu Ada  *=-





Seorang profesor filosofi yang atheis berbicara dalam kelasnya mengenai masalah antara ilmu pengetahuan dan Tuhan


Dia bertanya pada salah seorang mahasiswa baru

“Jadi, kamu percaya pada Tuhan?”
Tanya seorang professor itu

Tentu, prof.”
Jawab Mahasiswa tersebut


Apakah Tuhan itu baik?”
Tanya kembali Profesor


Tentu…”
Jawab singkat mahasiswa

Apakah Tuhan maha bisa?”
Tanya lanjut profesor


Ya…”
Singkat pula jawaban mahasiswa


“Saudaraku meninggal karena kanker, meskipun dia telah berdoa kepada Tuhan untuk menyembuhkannya,
Sebagian besar manusia, teman-teman sekitar kita akan menolong orang yang sakit
Tapi Tuhan tidak
Bagaimana Tuhan seperti ini bisa-bisanya dikatakan baik?”
Tanya sang professor dengan kisahnya


Mahasiswa pun hanya bisa terdiam


“Kamu tidak dapat menjawab bukan?
Mari kita mulai lagi…
Apakah Tuhan itu baik?”
Tanya sang professor lagi


“Ya, tentu…”
Jawab mahasiswa


“Apakah iblis itu baik?”
Tanya profesor


“Tidak…”
Bantah mahasiswa


“Dari mana datangnya iblis?”
Tanya profesor


“Dari Tuhan”
Jawab mahasiswa


“Tepat…
Sekarang katakan padaku, apakah di dalam dunia ini terdapat iblis?”
Tanya profesor


“Ya…”
Singkat mahasiswa


“Iblis berada dimana-mana bukan?
Dan Tuhan tidak berbuat apapun bukan?”
Jelas profesor


“Ya…”
Jawab mahasiswa


“Jadi, siapa yang menciptakan iblis?”
Tanya sang profesor


Mahasiswa tersebut tidak menjawab


“Di dunia ini terdapat kesakitan? Kematian? Ketakutan? Kejelekan?
Semua ini merupakan hal-hal yang mengerikan yang ada di dunia ini, bukan?”
Jelas sang profesor


“Ya, prof.”
Sanggah sang mahasiswa


“Jadi, siapa yang menciptakan hal-hal tersebut?”
Tanya sang profesor


Mahasiswa tersebut tidak menjawab


“Ilmu pengetahuan menyebutkan bahwa kamu mempunyai 5 indera yang dipakai untuk mengetahui dan mengamati lingkungan sekitarmu,
Katakan padaku 'nak, Pernahkah kamu melihat Tuhan?”
Tanya Profesor


“Tentu Tidak pernah prof…”
Jawab mahasiswa


“Katakan padaku,
Apakah kamu pernah mendengar suara Tuhanmu?”
Tanya profesor


“Tidak pernah prof.”
Jawab mahasiswa


“Pernahkah kamu menyentuh Tuhan mu ?
Merasakan Tuhanmu ?
mencium keberadaan Tuha mu ?
Pernahkah kamu mempunyai pengalaman dengan inderamu mengenai kehadiran Tuhan?
Jelas sang professor


“Tidak pernah, prof.”
Jawab mahasiswa


“Lalu kamu masih percaya kepada Nya?”
Tanya profesor


“Ya…”
Singkat mahasiswa


“Secara emperis, terukur, percobaan perlakuan, ilmu pengetahuan mengatakan Tuhanmu tidak eksis
Apa yang dapat kamu katakan mengenai itu, 'nak ?”
Tanya sang profesor


“Tidak suatu apapun,
Saya hanya mempunyai keyakinan pada diri saya sendiri”
Jawab mahasiswa


“Ya, keyakinan…
Itulah masalah yang dihadapi ilmu pengetahuan”
Lanjut profesor


“Prof, premis filosofis anda terbantahkan”
Ungkap mahasiswa


“Terbantah?
Dapat kau jelaskan, bagaimana?”
Tanya sang profesor


“Prof, anda mencoba menjelaskan dalam premis dualitas”
Ucap mahasiswa itu

“Anda berpendapat bahwa ada kehidupan dan kemudian ada kematian,
Tuhan yang baik dan Tuhan yang jahat
Anda melihat konsep keTuhanan sebagai sesuatu yang terbatas
Sesuatu yang dapat kita ukur
Prof, ilmu pengetahuan bahkan tidak dapat menjelaskan suatu pemikiran
Pikiran menggunakan listrik dan magnetik,
Tapi tidak pernah terlihat, Tiada pernah nampak
Takkan pernah dipahami sepenuhnya oleh nalar manusia, Siapapun itu
Untuk melihat kematian sebagai lawan dari kehidupan adalah tidak peduli terhadap kenyataan bahwa kematian itu tidak dapat eksis sebagai hal yang substansial

Kematian bukanlah lawan dari kehidupan,
Hanya ketidakadaan kehidupan
Sekarang, katakan padaku prof,
Apakah anda mengajarkan mahasiswamu bahwa mereka merupakan hasil evolusi dari... Maaf, monyet ?
Jelas sang mahasiswa


“Jika kau menarik referensi dari proses evolusi alam, tentu, saya mengajarkan hal tersebut”
Balas sang profesor


“Pernahkah anda mengamati proses evolusi dengan mata kepala anda sendiri prof ?”
Tanya sang mahasiswa


(Profesor tersebut menggelengkan kepalanya dengan sedikit tersenyum, mulai memahami kemana pembicaraan tersebut mengarah


“Karena tidak ada seorangpun yang pernah mengamati, bagaimana proses evolusi dan bahkan tidak dapat menjelaskan bahwa proses ini masih terus berjalan,
Apakah anda tidak mengajarkan sesuatu yang hanya pendapat anda saja, prof ?”
Lanjut mahasiswa


Kelas pun menjadi riuh dengan bisik-bisik pelan para mahasiswa lainnya


“Apakah ada seseorang di kelas ini yang pernah melihat otak professor?”
Tanya mahasiswa


Seketika terdengar tawa riuh dalam kelas



“Apakah ada seseorang di sini yang pernah mendengar otak professor, menyentuhnya, merasakannya, atau menciumnya ?
Tidak seorangpun bukan… Jadi, menurut ketetapan empiris, percobaan perlakuan, ilmu pengetahuan mengatakan bahwa professor tidak mempunyai otak”
Ungkap mahasiswa


“Dengan segala hormat prof, jadi bagaimana kami dapat mempercayai kuliah anda disini, prof?”
Lanjut sang mahasiswa


Ruangan menjadi hening, Profesor memandang kepada mahasiswa tersebut, mukanya tidak dapat di tebak... Coba bayangin aza mukanya


“Saya rasa, kamu dan teman-temanmu harus melihatnya dengan keyakinan, 'nak”
Terima profesor


“Tepat sekali pro,
Penghubung antara manusia dan Tuhan itu adalah adanya KEYAKINAN
Itulah yang menjaga semua hal bergerak sebagaimana mestinya & kehidupan tetap berjalan

Karenanya, yakinilah dalam hati bahwa Tuhan itu benar-benar ada,
Dimanapun kita berada

Ia sang Maha Melihat…
Ia sang Maha Mendengar…
Ia sang Maha Mengetahui atas segala sesuatunya”


“Dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar”

“Shalat-lah, sebagai jalan mendekatkan diri pada Allah”


Semoga bermanfaat dan dapat mengambil hikmahnya



***
Referensi :
Selasa | 24 Januari 2012
*

Kamis, 28 Maret 2013

Aku Bosan Hidup







-=*  Aku Bosan Hidup  *=-




Dunia ini fana adanya, ibarat fatamorgana
Sekejap lamanya, ibarat mengedipkan mata

Sekarang nafas ini masih berhembus
Mungkin esok pagi nadi ini tak lagi berdenyut


Dikisahkan,
Ada Seorang pria setengah baya mendatangi seorang guru ngaji

“Ustad, saya sudah bosan hidup,
Sudah jenuh betul,
Rumah tangga saya berantakan…
Usaha saya kacau…
Apapun yang saya lakukan selalu berantakan…
Saya ingin mati”


Sang Ustad pun tersenyum,
“Oh, kamu sakit”


“Tidak Ustad, saya tidak sakit
Saya sehat…
Hanya jenuh dengan kehidupan
Itu sebabnya saya ingin mati”
Bantahnya


Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya,
Sang Ustadz meneruskan,
“Kamu sakit
Dan penyakitmu itu sebutannya Alergi Hidup
Ya, kamu alergi terhadap kehidupan”



Sejenak suasana menjadi hening
Sedang sang pria hanya terdiam


“Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu ingin sembuh dan bersedia mengikuti petunjukku”
Demikian ujar sang Ustad


“Tidak Ustad, tidak
Saya sudah betul-betul jenuh
Tidak, saya tidak ingin hidup”
Pria itu menolak tawaran sang Ustad


“Jadi kamu tidak ingin sembuh…
Kamu betul-betul ingin mati?”
Tanya sang ustadz


“Ya, memang saya sudah bosan hidup”
Jawab sang pria


“Baik, besok sore kamu akan mati
Ambillah botol obat ini
Setengah botol diminum malam ini,
Dan setengahnya lagi besok sore jam enam,
Dan jam delapan malam kau akan mati dengan tenang”


Giliran dia menjadi bingung
Karena awalnya setiap Ustad yang ia datangi selama ini selalu berupaya untuk memberikannya semangat untuk hidup

Yang satu ini aneh
Ia bahkan menawarkan racun
Tetapi, karena ia memang sudah betul-betul jenuh,
Ia menerimanya dengan senang hati


Sepulangnya kerumah,
Ia langsung menghabiskan setengah botol racun yang disebut “obat” oleh Ustadz edan itu
Dan, ia merasakan ketenangan sebagaimana tidak pernah ia rasakan sebelumnya
Begitu rileks, begitu santai!



Tinggal 1 malam 1 hari, dan ia akan mati
Ia akan terbebaskan dari segala macam masalah


Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama keluarga di restoran masakan Jepang
Sesuatu yang sudah tidak pernah ia lakukan selama beberapa tahun terakhir

Pikir-pikir malam terakhir,
Ia ingin meninggalkan kenangan manis kepada keluarganya

Sambil makan, ia bersenda gurau
Suasananya santai banget!

Sebelum tidur, ia mencium bibir istrinya dan membisik di kupingnya,
“Sayang, aku mencintaimu”


Karena malam itu adalah malam terakhir,
Ia ingin meninggalkan kenangan manis!



**z@g**



Esoknya bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat ke luar
Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya
Dan ia tergoda untuk melakukan jalan pagi


Pulang kerumah setengah jam kemudian,
Ia menemukan istrinya masih tertidur

Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat 2 cangkir kopi

Satu untuk dirinya,
Satu lagi untuk istrinya

Karena pagi itu adalah pagi terakhir
Ia ingin meninggalkan kenangan manis!

Sang istripun merasa aneh sekali,
“Mas, apa yang terjadi hari ini?
Selama ini, mungkin aku salah
Maafkan aku, mas”



Di kantor, Ia menyapa setiap orang,
Bersalaman dengan setiap orang
Stafnya pun bingung,
“Hari ini, Bos kita kok aneh ya?”

Dan sikap mereka pun langsung berubah
Mereka pun menjadi lembut

Karena siang itu adalah siang terakhir,
Ia ingin meninggalkan kenangan manis!


Tiba-tiba, segala sesuatu disekitarnya berubah
Ia menjadi ramah dan lebih toleran
Bahkan apresiatif terhadap pendapat-pendapat yang berbeda


Tiba-tiba hidup menjadi indah
Ia mulai menikmatinya

Pulang kerumah jam 5 sore,
Ia menemukan istri tercinta menungguinya di beranda depan


Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya,
“Mas, sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkan kamu”


Anak-anak pun tidak ingin ketinggalan,
“Ayah, maafkan kami semua
Selama ini, ayah selalu stres karena perilaku kami semua yang bandel”


Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali
Tiba-tiba, hidup menjadi sangat indah

Ia membatalkan niatnya untuk bunuh diri
Tetapi bagaimana dengan setengah botol yang sudah ia minum, sore sebelumnya?



”Ya Allah, apakah maut akan datang kepadaku?
Tundalah kematian itu ya Allah…
Aku takut sekali jika aku harus meninggalkan dunia ini”
Ujar pria itu dalam do'anya



Ia pun buru-buru mendatangi sang Ustadz yang telah memberi racun kepadanya
Sesampainya dirumah ustadz tersebut, pria itu langsung mengatakan bahwa ia akan membatalkan kematiannya,
Karena ia takut sekali jika ia harus kembali kehilangan semua hal yang telah membuat dia menjadi hidup kembali


Melihat wajah pria itu, rupanya sang Ustad langsung mengetahui apa yang telah terjadi
Sang ustad pun berkata,
“Buang saja botol itu, Isinya air biasa
Kau sudah sembuh, Apabila kau hidup dalam kekinian,
Apabila kau hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja,
Maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan

Leburkan egomu, keangkuhanmu, kesombonganmu
Jadilah lembut, selembut air
Dan mengalirlah bersama sungai kehidupan

Kau tidak akan jenuh,
Tidak akan bosan

Kau akan merasa hidup,
Itulah rahasia kehidupan

Itulah kunci kebahagiaan,
Itulah jalan menuju ketenangan



Pria itu mengucapkan terima kasih dan menyalami Sang Ustadz,
Lalu pulang ke rumah, untuk mengulangi pengalaman malam sebelumnya



Desir angin sejuk hari itu berbisik ke dalam hatinya
“Ahhh, indahnya dunia ini”



**z@g*



Banyak sekali diantara kita yang alergi terhadap kehidupan
Kemudian, tanpa disadari kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma kehidupan
Bunuh diri…
Yang namanya usaha, pasti ada pasang-surutnya


Dalam hal berumah-tangga, bentrokan-bentrokan kecil itu memang wajar, lumrah
Persahabatan pun tidak selalu langgeng, tidak abadi

Apa sih yang langgeng, yang abadi dalam dunia ini?
Apa kita tidak menyadari sifat kehidupan dunia?
Fana adanya, ibarat fatamorgana
Sekejap lamanya ibarat mengedipkan mata

Maka bersyukurlah, bahwa nafas ini masih berhembus
Mungkin esok pagi nadi ini tak lagi berdenyut
Karenanya, Nikmatilah hidupmu
Agar hidup terasa menjadi lebih hidup

Sesungguhnya setelah kesulitan itu,
Akan ada kemudahan…
Maka percayakanlah
Hidup dan Matimu
Hanya kembali pada ALLAH Taàla


Semoga bermanfaat


***
Referensi :
Rabu | 25 Mei 2011 @ 21:08
Oleh Marcel Tirawan
*

Selasa, 26 Maret 2013

Toko Calon Istri







-=*   Toko  Calon  Istri   *=-




Sebuah toko yang menjual calon istri baru saja dibuka di New York
Tersedia bagi pria untuk dapat memilih calon istrinya

Diantara instruksi-instruksi yang ada di pintu masuk terdapat instruksi yang menunjukkan bagaimana aturan main untuk masuk toko tersebut

“Anda hanya dapat mengunjungi toko ini SATU KALI”

Toko itu terdiri dari 6 lantai
Dan setiap lantai akan menunjukkan sebuah kelompok calon istri
Semakin tinggi lantainya,
Semakin tinggi pula nilai Wanita tersebut

“Bagaimanapun, ini adalah semacam jebakan”

Kamu dapat memilih Wanita di lantai tertentu atau lebih memilih ke lantai berikutnya,
Tetapi dengan syarat tidak bisa turun ke lantai sebelumnya
Terkecuali untuk keluar dari toko


Lalu, seorang pria pun pergi ke toko “istri” tersebut untuk mencari calon istrinya


LANTAI 1 :
Wanita di lantai ini memiliki pekerjaan dan taat pada Tuhan
Pria itu pun tersenyum, Kemudian dia naik ke lantai selanjutnya



LANTAI 2 :
Wanita di lantai ini memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, dan senang anak kecil
Namun, Kembali pria itu naik ke lantai selanjutnya



LANTAI 3 :
Wanita di lantai ini memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, senang anak kecil dan cantik banget
” Wow”,  tetapi pikirannya masih penasaran dan terus naik


Lalu sampailah pria itu di lantai 4 dan terdapat tulisan


LANTAI 4 :
Wanita di lantai ini memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, senang anak kecil, cantik banget dan sangat ahli dalam pekerjaan rumah tangga

“Ya ampun !”
Dia berseru,

“Aku hampir tak percaya”
Dan dia tetap melanjutkan ke lantai 5 dan terdapat tulisan seperti ini:



LANTAI 5 :
Wanita di lantai ini memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, senang anak kecil, cantik banget, sangat ahli dalam pekerjaan rumah tangga, dan memiliki rasa romantis

Dia tergoda untuk berhenti
Tetapi kemudian dia melangkah terus ke lantai 6

Dan terdapat tulisan seperti ini :


LANTAI 6 :
Anda adalah pengunjung yang ke- 7.654.012
Tidak ada Wanita di lantai ini
Lantai ini hanya semata-mata bukti bahwa begitu banyak pria yang tidak pernah merasa puas
Terima kasih telah berbelanja di toko “Istri”

Hati-hati ketika keluar toko
Dan semoga hari yang indah buat anda





**z@g**




Itu lah bukti, betapa rakusnya manusia ketika telah memiliki sesuatu
Manusia cenderung meminta hal yang lebih dari apa yang di dapatnya
Tampa pernah mensyukurinya


Teks ini buat para Wanita sekedar guyonan (joke) dan bagi para pria, harus bisa mencintai istri anda apa adanya
Atau yang masih bujangan agar lebih bisa menerima kenyataan bahwa kesetiaan dan kejujuran dalam hidup itu sangat berharga,
Karna itu bagian dari pribadi keimanan anda sendiri



Semoga bermanfaat


***
Referensi :
Rabu | 29 Desember 2010
*

Dimana Letak Bahagiamu







-=*   Dimanakah Letak Bahagiamu   *=-



Diceritakan Seorang petani dan istrinya bergandengan tangan menyusuri jalan sepulang dari sawah sambil diguyur air hujan


Saat itu, Lewatlah sebuah motor di depan mereka
Dan berkatalah petani ini pada istrinya

“Lihatlah bu, betapa bahagianya suami istri yang naik motor itu, meskipun mereka juga kehujanan,
Tapi mereka bisa cepat sampai di rumah,
Tidak seperti kita yang harus lelah berjalan untuk sampai ke rumah”



Sementara itu pengendara sepeda motor dan istrinya yang sedang berboncengan di bawah derasnya air hujan melihat sebuah mobil pick up lewat di depan mereka

Pengendara motor itu berkata kepada istrinya

“Lihat bu, betapa bahagianya orang yang naik mobil itu, mereka tidak perlu kehujanan seperti kita”



Dari dalam mobil pick up yang dikendarai sepasang suami istri,
Terjadilah suatu perbincangan ketika sebuah mobil sedan Mercy lewat dihadapan mereka

“Lihatlah bu, betapa bahagianya orang yang naik mobil bagus itu, mobil itu pasti nyaman dikendarai,
Tidak seperti mobil kita yang sering mogok”



Pengendara mobil Mercy itu seorang pria kaya,
Dan ketika dia melihat sepasang suami istri yang tengah berjalan bergandengan tangan di bawah guyuran air hujan,
Pria kaya itu berkata dalam hatinya

“Betapa bahagianya suami istri itu, mereka dengan mesranya berjalan bergandengan tangan sambil menyusuri indahnya jalan di pedesaan ini,
Sementara aku dan istriku tidak pernah punya waktu untuk berduaan karena kesibukan kami masing-masing”


Kesimpulan
Kebahagiaan tak akan pernah kamu miliki, jika kamu hanya sibuk melihat kebahagiaan milik orang lain,
Dan selalu membanding-bandingkannya dengan kebahagiaan hidupmu atas kebahagiaan hidup orang lain


Bersyukurlah atas hidupmu sendiri, supaya kamu tahu dimana kebahagiaan itu berada

Syukurilah apa yang kamu miliki searing
Karena belum tentulah orang lain dapat memiliki apa yang sekarang kamu miliki


Hidup adalah sebuah Anugerah,
Makin kita syukuri …
Maka akan menjadi berkah tersendiri untuk hidup kita


Semoga bermanfaat


***
Referensi :
Selasa | 17 Januari 2010
*

Senin, 25 Maret 2013

Kesetiaan Dikala Buta






-=*  Kesetiaan Ketika Kita Buta  *=-



Seluruh penumpang didalam bus merasa simpati melihat seorang wanita muda dengan tongkatnya meraba-raba, menaiki tangga bus

Dengan tangannya yang lain dia meraba posisi dimana sopir berada dan membayar ongkos bus
Lalu berjalan ke dalam bus, mencari-cari bangku yang kosong dengan tangannya

Setelah yakin bangku yang dirabanya kosong
Dia duduk Meletakkan tasnya diatas pangkuan
Dan satu tangannya masih memegang tongkat



oOo



Satu tahun sudah Yasmin, wanita muda itu mengalami buta
Suatu kecelakaan telah berlaku atasnya, dan menghilangkan penglihatannya untuk selama-lamanya

Dunia tiba-tiba saja menjadi gelap dan segala harapan dan cita-cita menjadi sirna

Dia adalah wanita yang penuh dengan ambisi menaklukan dunia
Aktif di segala perkumpulan baik di sekolah, rumah maupun di linkungannya


Tiba-tiba saja semuanya sirna, begitu kecelakaan itu dialaminya
Kegelapan, frustrasi dan rendah diri tiba-tiba saja menyelimuti jiwanya
Hilang sudah masa depan yang selama ini dicita-citakan

Merasa tak berguna dan tak ada seorangpun yang sanggup menolongnya, selalu membisiki hatinya

“Bagaimana ini bisa terjadi padaku?”
Dia menangis, Hatinya protes, diliputi kemarahan dan keputusasaan


Tapi, tak peduli sebanyak apapun dia mengeluh dan menangis
Sebanyak apapun dia protes
Sebanyak apapun dia berdoà dan memohon
Dia harus tahu, Penglihatannya takkan kembali


Diantara frustrasi, depresi dan putus asa, dia masih beruntung
Karena mempunyai suami yang begitu penyayang dan setia

Burhan namanya
Burhan adalah seorang prajurit TNI biasa yang bekerja sebagai security disebuah perusahaan
Dia mencintai Yasmin dengan seluruh hatinya


Ketika mengetahui Yasmin kehilangan penglihatan, rasa cintanya tidaklah berkurang
Justru perhatiannya makin bertambah, ketika dilihatnya Yasmin tenggelam ke dalam jurang keputus-asaan


Burhan ingin menolong, mengembalikan rasa percaraya diri Yasmin
Seperti ketika Yasmin belum menjadi buta

Burhan tahu, ini adalah perjuangan yang tidak mudah
Butuh extra waktu dan kesabaran yang tidak sedikit
Karena buta, Yasmin tidak bisa terus bekerja diperusahaannya

Dia berhenti dengan terhormat
Burhan mendorongnya supaya belajar huruf Braile
Dengan harapan, suatu saat bisa berguna untuk masa depan

Tapi bagaimana Yasmin bisa belajar?
Sedangkan untuk pergi kemana-mana saja selalu diantar Burhan?


Dunia ini begitu gelap,
Tak ada kesempatan sedikitpun untuk bisa melihat jalan


Dulu, sebelum menjadi buta, dia memang biasa naik bus ke tempat kerja dan kemana saja sendirian
Tapi kini, ketika buta, apa sanggup dia naik bus sendirian?
Berjalan sendirian?
Pulang-pergi sendirian?
Siapa yang akan melindunginya, ketika sendirian?

Begitulah yang berkecamuk didalam hati Yasmin yang putus asa
Tapi Burhan membimbing jiwa Yasmin yang sedang frustasi dengan sabar

Dia merelakan dirinya untuk mengantar Yasmin ke sekolah, dimana Yasmin musti belajar huruf Braile
Dengan kesabaran Burhan menuntun Yasmin menaiki bus kota menuju sekolah yang dituju
Dengan susah payah dan tertatih-tatih, Yasmin melangkah bersama tongkatnya
Sementara Burhan berada di sampingnya



Selesai mengantar Yasmin dia menuju tempat dinas
Begitulah, selama berhari-hari dan berminggu-minggu Burhan mengantar dan menjemput Yasmin


Lengkap dengan seragam dinas security
Tapi lama-kelamaan Burhan sadar, tak mungkin selamanya Yasmin harus diantar;
pulang dan pergi


Bagaimanapun juga, Yasmin harus bisa mandiri
Tak mungkin selamanya mengandalkan dirinya
Sebab dia juga punya pekerjaan yang harus dijalaninya


Dengan hati-hati dia mengutarakan maksudnya, supaya Yasmin tak tersinggung dan merasa dibuang
Sebab Yasmin, bagaimanapun juga masih terpukul dengan musibah yang dialaminya


Seperti yang diramalkan Burhan, Yasmin histeris mendengar itu
Dia merasa dirinya kini benar-benar telah tercampakkan

“Saya buta, tak bisa melihat!”
 teriak Yasmin

“Bagaimana saya bisa tahu, saya ada dimana?
Kamu telah benar-benar meninggalkan saya”


Burhan hancur, hatinya mendengar itu
Tapi dia sadar apa yang musti dilakukan

Mau tak mau Yasmin musti terima
Musti mau menjadi wanita yang mandiri


Burhan tak melepas begitu saja Yasmin
Setiap pagi, dia mengantar Yasmin menuju halte bus
Dan setelah dua minggu, Yasmin akhirnya bisa berangkat sendiri ke halte
Berjalan dengan tongkatnya

Burhan menasehatinya agar mengandalkan indera pendengarannya, dimanapun dia berada

Setelah dirasanya yakin bahwa Yasmin bisa pergi sendiri,
Dengan tenang Burhan pergi ke tempat dinas

Sementara Yasmin merasa bersyukur bahwa selama ini dia mempunyai suami yang begitu setia dan sabar dalam membimbingnya


Memang tak mungkin bagi Burhan untuk terus selalu menemani setiap saat ke manapun dia pergi
Tak mungkin juga selalu diantar ke tempatnya belajar
Sebab Burhan juga punya pekerjaan yang harus dilakoni

Dan dia adalah wanita yang dulu, sebelum buta
Tak pernah menyerah pada tantangan dan wanita yang tak bisa diam saja


Kini dia harus menjadi Yasmin yang dulu
Yang tegar dan menyukai tantangan dan suka bekerja dan belajar



oOo



Hari-hari pun berlalu
Dan sudah beberapa minggu Yasmin menjalani rutinitasnya belajar, dengan mengendarai bus kota sendirian


Suatu hari, ketika dia hendak turun dari bus, sopir bus berkata,
“saya sungguh iri padamu”


Yasmin tidak yakin
Kalau sopir itu bicara padanya


“Anda bicara pada saya?”
Tanya Yasmin

“Ya”
jawab sopir bus


“Saya benar-benar iri padamu”
Ucap sang sopir kembali

Yasmin kebingungan, heran dan tak habis pikir
Bagaimana bisa di dunia ini, seorang buta, wanita buta, yang berjalan terseok-seok dengan tongkatnya hanya sekedar mencari keberanian mengisi sisa hidupnya, dapat membuat orang lain merasa iri?


“Apa maksud anda?”
Yasmin bertanya penuh keheranan pada sopir itu


“Kamu tahu”
jawab sopir bus

“Setiap pagi, sejak beberapa minggu ini,
Seorang lelaki muda dengan seragam militer selalu berdiri di sebrang jalan
Dia memperhatikanmu dengan harap-harap cemas, ketika kamu menuruni tangga bus
Dan ketika kamu menyebrang jalan,
Dia perhatikan langkahmu dan bibirnya tersenyum puas begitu kamu telah melewati jalan itu

Begitu kamu masuk gedung sekolahmu
Dia meniupkan ciumannya padamu
Memberimu salut, dan pergi dari situ

Kamu sungguh wanita beruntung, memiliki seseorang yang begitu memperhatikan dan melindungimu”


Air mata bahagia mengalir di pipi Yasmin
Walaupun dia tidak melihat orang tersebut, dia yakin dan merasakan kehadiran Burhan disana

Dia merasa begitu beruntung, sangat beruntung,
bahwa Burhan telah memberinya sesuatu yang lebih berharga dari penglihatan
Sebuah pemberian yang tak perlu untuk dilihat;
Kasih sayang yang membawa cahaya, ketika dia berada dalam kegelapan



**z@g**



Kita ibarat orang buta yang diperintahkan bekerja dan berusaha
Kita adalah orang buta yang diberi semangat untuk terus hidup dan bekerja

Kita tak bisa melihat Tuhan dan malaikat
Tapi Dia terus membimbing
Dia memompa semangat kita
Dan tersenyum puas Melihat kita berhasil melewati ujian-NYA


Sudah sadarkah kita akan hal demikian ?
Maka, bersyukurlah kamu atas nikmat yang telah diberikan-Nya
Agar nikmat itu dapat dilipat gandakan

Salam ukhuwah fillah …


***
Referensi :
Januari 2011
Oleh Diatas Sajadah Cinta
*

Konfrensi IBLIS






~¤~  Konferensi Iblis  ~¤~



ﺑِــــﺴْﻢِ ﭐﻟﻠَّـــﻪِ ﭐﻟـﺮَّﺣْـﻤٰـﻦِ ﭐﻟﺮَّﺣِﻴــــﻢِ



Dalam suatu Konferensi iblis, syaitan dan jin, dikatakan:

“Kita tidak dapat melarang, kaum muslim ke masjid”
“Kita tidak dapat melarang, mereka untuk tidak membaca Al-Quràn dan mencari kebenaran”
“Bahkan kita tidak dapat melarang mereka, mendekatkan diri dengan Tuhan mereka Allah dan Pembawa risalah-Nya Muhammad”

“Pada saat mereka melakukan hubungan dengan Allah, maka kekuatan kita akan lumpuh”
“Oleh sebab itu, biarkanlah mereka pergi ke Masjid;
Biarkan mereka tetap melakukan kesukaan mereka,
TETAPI CURI WAKTU MEREKA,
Sehingga Mereka tidak lagi punya waktu untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah”
“Inilah yang akan kita lakukan”
Kata iblis




“Alihkan perhatian mereka dari usaha meningkatkan kedekatannya kepada Allah dan awasi terus kegiatannya sepanjang hari!”


“Bagaimana kami melakukannya?”
Tanya para hadirin yaitu syaitan dan jin


“Sibukkan mereka dengan hal-hal yang tidak penting dalam kehidupan mereka, dan ciptakan tipudaya untuk menyibukkan fikiran mereka”
Jawab sang iblis


“Rayu mereka agar suka BELANJA, BELANJA DAN BELANJA SERTA BERHUTANG, BERHUTANG DAN BERHUTANG”

“Bujuk para istri untuk bekerja diluar rumah sepanjang hari dan para suami bekerja 6 sampai 7 hari dalam seminggunya, 10 - 12 jam dalam seminggunya,
Sehingga mereka merasa bahwa hidup ini sangat kosong”

“Jangan biarkan mereka menghabiskan waktu bersama anak-anak mereka, jika keluarga mereka mulai tidak harmonis,
Maka mereka akan merasa bahwa rumah bukanlah tempat mereka melepaskan lelah sepulang dari bekerja,
Dorong terus cara berfikir seperti itu sehingga mereka tidak merasa ada ketenangan di rumah”

“Pikat mereka untuk membunyikan radio atau kaset selama mereka berkendaraan”

“Dorong mereka untuk menyetel TV, VCD, CD dan PC di rumah, Sepanjang hari,
Bunyikan musik terus-menerus di semua restoran maupun toko-toko di dunia ini”

“Hal ini akan mempengaruhi fikiran mereka dan merusak hubungan mereka dengan Allah dan Rasul-Nya”

“Penuhi meja-meja rumah mereka dengan majalah-majalah dan tabloid”

“Cekoki mereka dengan berbagai berita dan gosip selama 24 jam sehari”

”Serang mereka dengan berbagai iklan-iklan dijalanan, Banjiri kotak surat mereka dengan informasi tak guna, katalog-katalog, undian-undian, tawaran-tawaran dari berbagai macam iklan”

“Muat gambaran wanita yang cantik itu adalah yang langsing dan berkulit mulus di majalah dan TV, untuk menggiring para suami berfikir bahwa PENAMPILAN itu menjadi unsur terpenting, sehingga membuat para suami tidak lagi tertarik pada istri-istri mereka”

“Buatlah para istri menjadi sangat letih pada malam hari,
Buatlah mereka sering sakit kepala”

“Jika para istri tidak memberikan cinta yang diinginkan sang suami, maka akan mulai mencari cinta diluaran”

“Hal inilah yang akan mempercepat retaknya sebuah keluarga”

“Terbitkan buku-buku cerita untuk mengalihkan kesempatan mereka untuk mengajarkan anak-anak mereka akan makna shalat”

“Sibukkan mereka sehingga tidak lagi punya waktu untuk mengkaji bagaimana Allah menciptakan alam semesta”

“Arahkan mereka ke tempat-tempat hiburan, fitness, pertandingan-pertandingan, konser musik dan bioskop”

“Buatlah mereka menjadi SIBUK, SIBUK DAN SIBUK”

“Perhatikan, jika mereka jumpa dengan orang shaleh, bisikkan gosip-gosip dan percakapan tidak berarti, sehingga percakapan mereka tidak berdampak apa-apa”

“Isi kehidupan mereka dengan keindahan-keindahan semu yang akan membuat mereka tidak punya waktu untuk mengkaji kebesaran Allah, dan dengan segera mereka akan merasa bahwa keberhasilan, kebaikan / kesehatan keluarga adalah merupakan hasil usahanya yang kuat (bukan atas izin Allah)”

“PASTI BERHASIL, PASTI BERHASIL, RENCANA YANG BAGUS”



Iblis, syaitan dan jin kemudian pergi dengan penuh semangat melakukan tugasnya,
MEMBUAT MUSLIMS MENJADI LEBIH SIBUK, LEBIH KALANG KABUT, DAN SENANG HURA-HURA,
dan hanya menyisakan sedikit saja waktu buat Allah sang Pencipta

“Tidak lagi punya waktu untuk bersilaturahmi dan saling mengingatkan akan Allah dan Rasul-Nya”


Sekarang pertanyaan saya adalah,
“APAKAH RENCANA IBLIS INI AKAN BERHASIL???”

“KITA-LAH YANG MENENTUKAN..!!!”

Mau dibawa kemana jalan hidup kita kedepan,
Bukti kuat bahwa hidup itu tak lepas dari sebuah PILIHAN

Semoga bermanfaat



***
Referensi :
Minggu | 15 Juli 2007
ReNun9@N..
*

Minggu, 24 Maret 2013

Membeli Waktu Ayah






-=*  Membeli Waktu Ayah  *=-





ﺑِــــﺴْﻢِ ﭐﻟﻠَّـــﻪِ ﭐﻟـﺮَّﺣْـﻤٰـﻦِ ﭐﻟﺮَّﺣِﻴــــﻢِ



“Ayah, Aku ingin Membeli Waktumu” kata seorang anak


Seperti biasa (sebut saja) Rudi kepala cabang di sebuah perusahaan swasta terkemuka di Jakarta



Rudi tiba di rumahnya pada pukul 9 malam

Tidak seperti biasanya,
Imran putra pertamanya yang baru duduk di kelas dua SD yang membukakan pintu

Ia nampaknya sudah menunggu ayahnya cukup lama


“Kok belum tidur?”
Sapa Rudi sambil mencium anaknya


Biasanya Imran memang sudah lelap ketika ia pulang
Dan baru bangun ketika ia akan berangkat ke kantor pagi hari


Sambil mengikuti sang ayah menuju ruang keluarga, Imran menjawab,

“Aku nunggu ayah pulang, Soalnya aku mau tanya berapa sih gaji ayah?”



“Lho tumben kok nanya gaji ayah?
Mau minta uang lagi ya?”
jawab Rudi


“Ah enggak, cuma pingin tau aja,”
kata Imran



“Oke, Kamu boleh hitung sendiri,
Setiap hari ayah bekerja sekitar 10 jam
Dan dibayar Rp 400.000,-
Dan setiap bulan rata-rata dihitung 25 hari kerja
Jadi gaji ayah dalam satu bulan berapa hayoo?”




Imran berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar,
Sementara ayahnya melepas sepatu



Ketika Rudi beranjak menuju kamar untuk ganti pakaian,
Imran berlari mengikutinya



“Kalau satu hari ayah dibayar Rp 400.000,- untuk 10 jam,
Berarti satu jam ayah digaji Rp 40.000,- dong,”
Kata Imran



“Wah pinter kamu,
Sudah sekarang cuci kaki terus tidur”
Perintah Rudi



Tapi Imran tidak beranjak



Sambil menyaksikan ayahnya ganti pakaian,
Dia kembali bertanya,

“Ayah aku boleh pinjam uang Rp 5.000,- nggak?”



“Sudah, nggak usah macam-macam lagi.
Buat apa minta uang malam-malam begini?
Ayah capek,
Ayah mau mandi dulu,
Kamu cepet tidur dulu sana”
Jawab Rudi



“Tapi ayah ……”
Timpal Imran





Kesabaran Rudi pun habis

“Ayah bilang tidur!”



Perkataan itu mengejutkan Imran



Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya




Usai mandi, Rudi nampak menyesali perkataannya tadi



Ia pun menengok Imran di kamarnya




Anak kesayangannya itu didapatinya sedang bicara pelan sambil memegang uang Rp 15.000,- di tangannya


Sambil berbaring dan mengelus kepala si bocah kecil itu,
Rudi berkata

“Maafkan ayah ya nak.
Ayah sayang sama Imran
Buat apa sih minta uang malam-malam begini?
Kalau mau beli mainan besok 'kan bisa
Jangankan Rp 5.000,-, lebih dari itu pun ayah kasih”




“Ayah, aku nggak minta uang,
Aku pinjam, Nanti aku balikin kalau aku sudah menabung lagi dari uang jajanku selama seminggu”
Jawab Imran




“Iya iya, tapi buat apa?”
Tanya Rudi dengan lembut




“Aku menuggu ayah dari jam 8
Aku mau ajak ayah main
30 menit saja
Ibu sering bilang kalau waktu ayah itu sangat berharga
Jadi aku mau beli waktu ayah
Aku buka tabunganku ada Rp 15.000,-
Tapi karena ayah bilang satu jam ayah dibayar Rp 40.000,-, jadi kalau setengah jam Rp 20.000,-
Uang tabunganku kurang Rp 5.000,-
Makanya aku mau pinjam dari ayah”
Kata Imran dengan polos




Rudi pun terdiam,
Ia kehilangan kata-kata



Kemudian,
Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat


Begitu berharganyakah waktu dalam kehidupan kita,
Hingga kita lupa bahwa anak membutuhkan kasih sayang dari kita,
Sebagai orang tuanya


Duhai Sahabat
Ingat, jangan lupakan anakmu
Sungguh … mereka sejatinya tidak membutuhkan harta
Melainkan kasih sayang dari keluarga tercintanya



Semoga bermanfaat
Dan dapat memberikan gambaran arti hidup,
Bahwa kebahagiaan itu cukup bisa didapat dg hal-hal yang sederhana

Berkumpul, tertawa bersama
Membagi kasih kepada keluarga
Itulah arti bahagia yang sesungguhnya


Janganlah pernah engkau dibutakan akan kebahagiaan duniawi,
Karena itu hanyalah sementara


Salam santun
Motivasi membangun
Berbagi berkah bahagia dan senyuman

Keep Speeret !




***
Referensi :
Minggu | 26 Desember 2010
*