-=* Aku
Bosan Hidup *=-
Dunia ini fana adanya, ibarat fatamorgana
Sekejap lamanya, ibarat mengedipkan mata
Sekarang nafas ini masih berhembus
Mungkin esok pagi nadi ini tak lagi berdenyut
Dikisahkan,
Ada Seorang pria setengah baya mendatangi seorang guru ngaji
“Ustad, saya sudah
bosan hidup,
Sudah jenuh betul,
Rumah tangga saya
berantakan…
Usaha saya kacau…
Apapun yang saya
lakukan selalu berantakan…
Saya ingin mati”
Sang Ustad pun tersenyum,
“Oh, kamu sakit”
“Tidak Ustad, saya
tidak sakit
Saya sehat…
Hanya jenuh dengan
kehidupan
Itu sebabnya saya
ingin mati”
Bantahnya
Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya,
Sang Ustadz meneruskan,
“Kamu sakit
Dan penyakitmu itu
sebutannya Alergi Hidup
Ya, kamu alergi
terhadap kehidupan”
Sejenak suasana menjadi hening
Sedang sang pria hanya terdiam
“Penyakitmu itu bisa
disembuhkan, asal kamu ingin sembuh dan bersedia mengikuti petunjukku”
Demikian ujar sang Ustad
“Tidak Ustad, tidak
Saya sudah betul-betul
jenuh
Tidak, saya tidak
ingin hidup”
Pria itu menolak tawaran sang Ustad
“Jadi kamu tidak ingin
sembuh…
Kamu betul-betul ingin
mati?”
Tanya sang ustadz
“Ya, memang saya sudah
bosan hidup”
Jawab sang pria
“Baik, besok sore kamu
akan mati
Ambillah botol obat
ini
Setengah botol diminum
malam ini,
Dan setengahnya lagi
besok sore jam enam,
Dan jam delapan malam
kau akan mati dengan tenang”
Giliran dia menjadi bingung
Karena awalnya setiap Ustad yang ia datangi selama ini
selalu berupaya untuk memberikannya semangat untuk hidup
Yang satu ini aneh
Ia bahkan menawarkan racun
Tetapi, karena ia memang sudah betul-betul jenuh,
Ia menerimanya dengan senang hati
Sepulangnya kerumah,
Ia langsung menghabiskan setengah botol racun yang disebut
“obat” oleh Ustadz edan itu
Dan, ia merasakan ketenangan sebagaimana tidak pernah ia
rasakan sebelumnya
Begitu rileks, begitu santai!
Tinggal 1 malam 1 hari, dan ia akan mati
Ia akan terbebaskan dari segala macam masalah
Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama keluarga
di restoran masakan Jepang
Sesuatu yang sudah tidak pernah ia lakukan selama beberapa
tahun terakhir
Pikir-pikir malam terakhir,
Ia ingin meninggalkan kenangan manis kepada keluarganya
Sambil makan, ia bersenda gurau
Suasananya santai banget!
Sebelum tidur, ia mencium bibir istrinya dan membisik di
kupingnya,
“Sayang, aku
mencintaimu”
Karena malam itu adalah malam terakhir,
Ia ingin meninggalkan kenangan manis!
**z@g**
Esoknya bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat
ke luar
Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya
Dan ia tergoda untuk melakukan jalan pagi
Pulang kerumah setengah jam kemudian,
Ia menemukan istrinya masih tertidur
Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat 2 cangkir
kopi
Satu untuk dirinya,
Satu lagi untuk istrinya
Karena pagi itu adalah pagi terakhir
Ia ingin meninggalkan kenangan manis!
Sang istripun merasa aneh sekali,
“Mas, apa yang terjadi
hari ini?
Selama ini, mungkin
aku salah
Maafkan aku, mas”
Di kantor, Ia menyapa setiap orang,
Bersalaman dengan setiap orang
Stafnya pun bingung,
“Hari ini, Bos kita
kok aneh ya?”
Dan sikap mereka pun langsung berubah
Mereka pun menjadi lembut
Karena siang itu adalah siang terakhir,
Ia ingin meninggalkan kenangan manis!
Tiba-tiba, segala sesuatu disekitarnya berubah
Ia menjadi ramah dan lebih toleran
Bahkan apresiatif terhadap pendapat-pendapat yang berbeda
Tiba-tiba hidup menjadi indah
Ia mulai menikmatinya
Pulang kerumah jam 5 sore,
Ia menemukan istri tercinta menungguinya di beranda depan
Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya,
“Mas, sekali lagi aku
minta maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkan kamu”
Anak-anak pun tidak ingin ketinggalan,
“Ayah, maafkan kami
semua
Selama ini, ayah
selalu stres karena perilaku kami semua yang bandel”
Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali
Tiba-tiba, hidup menjadi sangat indah
Ia membatalkan niatnya untuk bunuh diri
Tetapi bagaimana dengan setengah botol yang sudah ia minum,
sore sebelumnya?
”Ya Allah, apakah maut
akan datang kepadaku?
Tundalah kematian itu
ya Allah…
Aku takut sekali jika
aku harus meninggalkan dunia ini”
Ujar pria itu dalam do'anya
Ia pun buru-buru mendatangi sang Ustadz yang telah memberi
racun kepadanya
Sesampainya dirumah ustadz tersebut, pria itu langsung
mengatakan bahwa ia akan membatalkan kematiannya,
Karena ia takut sekali jika ia harus kembali kehilangan
semua hal yang telah membuat dia menjadi hidup kembali
Melihat wajah pria itu, rupanya sang Ustad langsung
mengetahui apa yang telah terjadi
Sang ustad pun berkata,
“Buang saja botol itu,
Isinya air biasa
Kau sudah sembuh, Apabila
kau hidup dalam kekinian,
Apabila kau hidup dengan
kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja,
Maka kau akan
menikmati setiap detik kehidupan
Leburkan egomu,
keangkuhanmu, kesombonganmu
Jadilah lembut,
selembut air
Dan mengalirlah
bersama sungai kehidupan
Kau tidak akan jenuh,
Tidak akan bosan
Kau akan merasa hidup,
Itulah rahasia
kehidupan
Itulah kunci
kebahagiaan,
Itulah jalan menuju
ketenangan
Pria itu mengucapkan terima kasih dan menyalami Sang Ustadz,
Lalu pulang ke rumah, untuk mengulangi pengalaman malam
sebelumnya
Desir angin sejuk hari itu berbisik ke dalam hatinya
“Ahhh, indahnya dunia
ini”
**z@g*
Banyak sekali diantara kita yang alergi terhadap kehidupan
Kemudian, tanpa disadari kita melakukan hal-hal yang
bertentangan dengan norma kehidupan
Bunuh diri…
Yang namanya usaha, pasti ada pasang-surutnya
Dalam hal berumah-tangga, bentrokan-bentrokan kecil itu
memang wajar, lumrah
Persahabatan pun tidak selalu langgeng, tidak abadi
Apa sih yang langgeng, yang abadi dalam dunia ini?
Apa kita tidak menyadari sifat kehidupan dunia?
Fana adanya, ibarat fatamorgana
Sekejap lamanya ibarat mengedipkan mata
Maka bersyukurlah, bahwa nafas ini masih berhembus
Mungkin esok pagi nadi ini tak lagi berdenyut
Karenanya, Nikmatilah hidupmu
Agar hidup terasa menjadi lebih hidup
Sesungguhnya setelah kesulitan itu,
Akan ada kemudahan…
Maka percayakanlah
Hidup dan Matimu
Hanya kembali pada ALLAH Taàla
Semoga bermanfaat
***
Referensi :
Rabu | 25 Mei 2011 @ 21:08
Oleh Marcel Tirawan
*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar