Kamis, 28 Maret 2013

Aku Bosan Hidup







-=*  Aku Bosan Hidup  *=-




Dunia ini fana adanya, ibarat fatamorgana
Sekejap lamanya, ibarat mengedipkan mata

Sekarang nafas ini masih berhembus
Mungkin esok pagi nadi ini tak lagi berdenyut


Dikisahkan,
Ada Seorang pria setengah baya mendatangi seorang guru ngaji

“Ustad, saya sudah bosan hidup,
Sudah jenuh betul,
Rumah tangga saya berantakan…
Usaha saya kacau…
Apapun yang saya lakukan selalu berantakan…
Saya ingin mati”


Sang Ustad pun tersenyum,
“Oh, kamu sakit”


“Tidak Ustad, saya tidak sakit
Saya sehat…
Hanya jenuh dengan kehidupan
Itu sebabnya saya ingin mati”
Bantahnya


Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya,
Sang Ustadz meneruskan,
“Kamu sakit
Dan penyakitmu itu sebutannya Alergi Hidup
Ya, kamu alergi terhadap kehidupan”



Sejenak suasana menjadi hening
Sedang sang pria hanya terdiam


“Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu ingin sembuh dan bersedia mengikuti petunjukku”
Demikian ujar sang Ustad


“Tidak Ustad, tidak
Saya sudah betul-betul jenuh
Tidak, saya tidak ingin hidup”
Pria itu menolak tawaran sang Ustad


“Jadi kamu tidak ingin sembuh…
Kamu betul-betul ingin mati?”
Tanya sang ustadz


“Ya, memang saya sudah bosan hidup”
Jawab sang pria


“Baik, besok sore kamu akan mati
Ambillah botol obat ini
Setengah botol diminum malam ini,
Dan setengahnya lagi besok sore jam enam,
Dan jam delapan malam kau akan mati dengan tenang”


Giliran dia menjadi bingung
Karena awalnya setiap Ustad yang ia datangi selama ini selalu berupaya untuk memberikannya semangat untuk hidup

Yang satu ini aneh
Ia bahkan menawarkan racun
Tetapi, karena ia memang sudah betul-betul jenuh,
Ia menerimanya dengan senang hati


Sepulangnya kerumah,
Ia langsung menghabiskan setengah botol racun yang disebut “obat” oleh Ustadz edan itu
Dan, ia merasakan ketenangan sebagaimana tidak pernah ia rasakan sebelumnya
Begitu rileks, begitu santai!



Tinggal 1 malam 1 hari, dan ia akan mati
Ia akan terbebaskan dari segala macam masalah


Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama keluarga di restoran masakan Jepang
Sesuatu yang sudah tidak pernah ia lakukan selama beberapa tahun terakhir

Pikir-pikir malam terakhir,
Ia ingin meninggalkan kenangan manis kepada keluarganya

Sambil makan, ia bersenda gurau
Suasananya santai banget!

Sebelum tidur, ia mencium bibir istrinya dan membisik di kupingnya,
“Sayang, aku mencintaimu”


Karena malam itu adalah malam terakhir,
Ia ingin meninggalkan kenangan manis!



**z@g**



Esoknya bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat ke luar
Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya
Dan ia tergoda untuk melakukan jalan pagi


Pulang kerumah setengah jam kemudian,
Ia menemukan istrinya masih tertidur

Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat 2 cangkir kopi

Satu untuk dirinya,
Satu lagi untuk istrinya

Karena pagi itu adalah pagi terakhir
Ia ingin meninggalkan kenangan manis!

Sang istripun merasa aneh sekali,
“Mas, apa yang terjadi hari ini?
Selama ini, mungkin aku salah
Maafkan aku, mas”



Di kantor, Ia menyapa setiap orang,
Bersalaman dengan setiap orang
Stafnya pun bingung,
“Hari ini, Bos kita kok aneh ya?”

Dan sikap mereka pun langsung berubah
Mereka pun menjadi lembut

Karena siang itu adalah siang terakhir,
Ia ingin meninggalkan kenangan manis!


Tiba-tiba, segala sesuatu disekitarnya berubah
Ia menjadi ramah dan lebih toleran
Bahkan apresiatif terhadap pendapat-pendapat yang berbeda


Tiba-tiba hidup menjadi indah
Ia mulai menikmatinya

Pulang kerumah jam 5 sore,
Ia menemukan istri tercinta menungguinya di beranda depan


Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya,
“Mas, sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkan kamu”


Anak-anak pun tidak ingin ketinggalan,
“Ayah, maafkan kami semua
Selama ini, ayah selalu stres karena perilaku kami semua yang bandel”


Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali
Tiba-tiba, hidup menjadi sangat indah

Ia membatalkan niatnya untuk bunuh diri
Tetapi bagaimana dengan setengah botol yang sudah ia minum, sore sebelumnya?



”Ya Allah, apakah maut akan datang kepadaku?
Tundalah kematian itu ya Allah…
Aku takut sekali jika aku harus meninggalkan dunia ini”
Ujar pria itu dalam do'anya



Ia pun buru-buru mendatangi sang Ustadz yang telah memberi racun kepadanya
Sesampainya dirumah ustadz tersebut, pria itu langsung mengatakan bahwa ia akan membatalkan kematiannya,
Karena ia takut sekali jika ia harus kembali kehilangan semua hal yang telah membuat dia menjadi hidup kembali


Melihat wajah pria itu, rupanya sang Ustad langsung mengetahui apa yang telah terjadi
Sang ustad pun berkata,
“Buang saja botol itu, Isinya air biasa
Kau sudah sembuh, Apabila kau hidup dalam kekinian,
Apabila kau hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja,
Maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan

Leburkan egomu, keangkuhanmu, kesombonganmu
Jadilah lembut, selembut air
Dan mengalirlah bersama sungai kehidupan

Kau tidak akan jenuh,
Tidak akan bosan

Kau akan merasa hidup,
Itulah rahasia kehidupan

Itulah kunci kebahagiaan,
Itulah jalan menuju ketenangan



Pria itu mengucapkan terima kasih dan menyalami Sang Ustadz,
Lalu pulang ke rumah, untuk mengulangi pengalaman malam sebelumnya



Desir angin sejuk hari itu berbisik ke dalam hatinya
“Ahhh, indahnya dunia ini”



**z@g*



Banyak sekali diantara kita yang alergi terhadap kehidupan
Kemudian, tanpa disadari kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma kehidupan
Bunuh diri…
Yang namanya usaha, pasti ada pasang-surutnya


Dalam hal berumah-tangga, bentrokan-bentrokan kecil itu memang wajar, lumrah
Persahabatan pun tidak selalu langgeng, tidak abadi

Apa sih yang langgeng, yang abadi dalam dunia ini?
Apa kita tidak menyadari sifat kehidupan dunia?
Fana adanya, ibarat fatamorgana
Sekejap lamanya ibarat mengedipkan mata

Maka bersyukurlah, bahwa nafas ini masih berhembus
Mungkin esok pagi nadi ini tak lagi berdenyut
Karenanya, Nikmatilah hidupmu
Agar hidup terasa menjadi lebih hidup

Sesungguhnya setelah kesulitan itu,
Akan ada kemudahan…
Maka percayakanlah
Hidup dan Matimu
Hanya kembali pada ALLAH Taàla


Semoga bermanfaat


***
Referensi :
Rabu | 25 Mei 2011 @ 21:08
Oleh Marcel Tirawan
*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar