Minggu, 24 Maret 2013

Membeli Waktu Ayah






-=*  Membeli Waktu Ayah  *=-





ﺑِــــﺴْﻢِ ﭐﻟﻠَّـــﻪِ ﭐﻟـﺮَّﺣْـﻤٰـﻦِ ﭐﻟﺮَّﺣِﻴــــﻢِ



“Ayah, Aku ingin Membeli Waktumu” kata seorang anak


Seperti biasa (sebut saja) Rudi kepala cabang di sebuah perusahaan swasta terkemuka di Jakarta



Rudi tiba di rumahnya pada pukul 9 malam

Tidak seperti biasanya,
Imran putra pertamanya yang baru duduk di kelas dua SD yang membukakan pintu

Ia nampaknya sudah menunggu ayahnya cukup lama


“Kok belum tidur?”
Sapa Rudi sambil mencium anaknya


Biasanya Imran memang sudah lelap ketika ia pulang
Dan baru bangun ketika ia akan berangkat ke kantor pagi hari


Sambil mengikuti sang ayah menuju ruang keluarga, Imran menjawab,

“Aku nunggu ayah pulang, Soalnya aku mau tanya berapa sih gaji ayah?”



“Lho tumben kok nanya gaji ayah?
Mau minta uang lagi ya?”
jawab Rudi


“Ah enggak, cuma pingin tau aja,”
kata Imran



“Oke, Kamu boleh hitung sendiri,
Setiap hari ayah bekerja sekitar 10 jam
Dan dibayar Rp 400.000,-
Dan setiap bulan rata-rata dihitung 25 hari kerja
Jadi gaji ayah dalam satu bulan berapa hayoo?”




Imran berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar,
Sementara ayahnya melepas sepatu



Ketika Rudi beranjak menuju kamar untuk ganti pakaian,
Imran berlari mengikutinya



“Kalau satu hari ayah dibayar Rp 400.000,- untuk 10 jam,
Berarti satu jam ayah digaji Rp 40.000,- dong,”
Kata Imran



“Wah pinter kamu,
Sudah sekarang cuci kaki terus tidur”
Perintah Rudi



Tapi Imran tidak beranjak



Sambil menyaksikan ayahnya ganti pakaian,
Dia kembali bertanya,

“Ayah aku boleh pinjam uang Rp 5.000,- nggak?”



“Sudah, nggak usah macam-macam lagi.
Buat apa minta uang malam-malam begini?
Ayah capek,
Ayah mau mandi dulu,
Kamu cepet tidur dulu sana”
Jawab Rudi



“Tapi ayah ……”
Timpal Imran





Kesabaran Rudi pun habis

“Ayah bilang tidur!”



Perkataan itu mengejutkan Imran



Anak kecil itu pun berbalik menuju kamarnya




Usai mandi, Rudi nampak menyesali perkataannya tadi



Ia pun menengok Imran di kamarnya




Anak kesayangannya itu didapatinya sedang bicara pelan sambil memegang uang Rp 15.000,- di tangannya


Sambil berbaring dan mengelus kepala si bocah kecil itu,
Rudi berkata

“Maafkan ayah ya nak.
Ayah sayang sama Imran
Buat apa sih minta uang malam-malam begini?
Kalau mau beli mainan besok 'kan bisa
Jangankan Rp 5.000,-, lebih dari itu pun ayah kasih”




“Ayah, aku nggak minta uang,
Aku pinjam, Nanti aku balikin kalau aku sudah menabung lagi dari uang jajanku selama seminggu”
Jawab Imran




“Iya iya, tapi buat apa?”
Tanya Rudi dengan lembut




“Aku menuggu ayah dari jam 8
Aku mau ajak ayah main
30 menit saja
Ibu sering bilang kalau waktu ayah itu sangat berharga
Jadi aku mau beli waktu ayah
Aku buka tabunganku ada Rp 15.000,-
Tapi karena ayah bilang satu jam ayah dibayar Rp 40.000,-, jadi kalau setengah jam Rp 20.000,-
Uang tabunganku kurang Rp 5.000,-
Makanya aku mau pinjam dari ayah”
Kata Imran dengan polos




Rudi pun terdiam,
Ia kehilangan kata-kata



Kemudian,
Dipeluknya bocah kecil itu erat-erat


Begitu berharganyakah waktu dalam kehidupan kita,
Hingga kita lupa bahwa anak membutuhkan kasih sayang dari kita,
Sebagai orang tuanya


Duhai Sahabat
Ingat, jangan lupakan anakmu
Sungguh … mereka sejatinya tidak membutuhkan harta
Melainkan kasih sayang dari keluarga tercintanya



Semoga bermanfaat
Dan dapat memberikan gambaran arti hidup,
Bahwa kebahagiaan itu cukup bisa didapat dg hal-hal yang sederhana

Berkumpul, tertawa bersama
Membagi kasih kepada keluarga
Itulah arti bahagia yang sesungguhnya


Janganlah pernah engkau dibutakan akan kebahagiaan duniawi,
Karena itu hanyalah sementara


Salam santun
Motivasi membangun
Berbagi berkah bahagia dan senyuman

Keep Speeret !




***
Referensi :
Minggu | 26 Desember 2010
*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar