-=* Apakah Tuhan Itu Ada *=-
Seorang profesor filosofi yang atheis berbicara dalam
kelasnya mengenai masalah antara ilmu pengetahuan dan Tuhan
Dia bertanya pada salah seorang mahasiswa baru
“Jadi, kamu percaya
pada Tuhan?”
Tanya seorang professor itu
“Tentu, prof.”
Jawab Mahasiswa tersebut
“Apakah Tuhan itu
baik?”
Tanya kembali Profesor
“Tentu…”
Jawab singkat mahasiswa
“Apakah Tuhan maha
bisa?”
Tanya lanjut profesor
“Ya…”
Singkat pula jawaban
mahasiswa
“Saudaraku meninggal karena
kanker, meskipun dia telah berdoa kepada Tuhan untuk menyembuhkannya,
Sebagian besar
manusia, teman-teman sekitar kita akan menolong orang yang sakit
Tapi Tuhan tidak
Bagaimana Tuhan
seperti ini bisa-bisanya dikatakan baik?”
Tanya sang professor dengan kisahnya
Mahasiswa pun hanya bisa terdiam
“Kamu tidak dapat
menjawab bukan?
Mari kita mulai lagi…
Apakah Tuhan itu baik?”
Tanya sang professor lagi
“Ya, tentu…”
Jawab mahasiswa
“Apakah iblis itu
baik?”
Tanya profesor
“Tidak…”
Bantah mahasiswa
“Dari mana datangnya
iblis?”
Tanya profesor
“Dari Tuhan”
Jawab mahasiswa
“Tepat…
Sekarang katakan
padaku, apakah di dalam dunia ini terdapat iblis?”
Tanya profesor
“Ya…”
Singkat mahasiswa
“Iblis berada
dimana-mana bukan?
Dan Tuhan tidak
berbuat apapun bukan?”
Jelas profesor
“Ya…”
Jawab mahasiswa
“Jadi, siapa yang
menciptakan iblis?”
Tanya sang profesor
Mahasiswa tersebut tidak menjawab
“Di dunia ini terdapat
kesakitan? Kematian? Ketakutan? Kejelekan?
Semua ini merupakan
hal-hal yang mengerikan yang ada di dunia ini, bukan?”
Jelas sang profesor
“Ya, prof.”
Sanggah sang mahasiswa
“Jadi, siapa yang
menciptakan hal-hal tersebut?”
Tanya sang profesor
Mahasiswa tersebut tidak menjawab
“Ilmu pengetahuan
menyebutkan bahwa kamu mempunyai 5 indera yang dipakai untuk mengetahui dan mengamati
lingkungan sekitarmu,
Katakan padaku 'nak, Pernahkah
kamu melihat Tuhan?”
Tanya Profesor
“Tentu Tidak pernah
prof…”
Jawab mahasiswa
“Katakan padaku,
Apakah kamu pernah
mendengar suara Tuhanmu?”
Tanya profesor
“Tidak pernah prof.”
Jawab mahasiswa
“Pernahkah kamu
menyentuh Tuhan mu ?
Merasakan Tuhanmu ?
mencium keberadaan
Tuha mu ?
Pernahkah kamu
mempunyai pengalaman dengan inderamu mengenai kehadiran Tuhan?
Jelas sang professor
“Tidak pernah, prof.”
Jawab mahasiswa
“Lalu kamu masih
percaya kepada Nya?”
Tanya profesor
“Ya…”
Singkat mahasiswa
“Secara emperis,
terukur, percobaan perlakuan, ilmu pengetahuan mengatakan Tuhanmu tidak eksis
Apa yang dapat kamu
katakan mengenai itu, 'nak ?”
Tanya sang profesor
“Tidak suatu apapun,
Saya hanya mempunyai
keyakinan pada diri saya sendiri”
Jawab mahasiswa
“Ya, keyakinan…
Itulah masalah yang
dihadapi ilmu pengetahuan”
Lanjut profesor
“Prof, premis
filosofis anda terbantahkan”
Ungkap mahasiswa
“Terbantah?
Dapat kau jelaskan,
bagaimana?”
Tanya sang profesor
“Prof, anda mencoba
menjelaskan dalam premis dualitas”
Ucap mahasiswa itu
“Anda berpendapat
bahwa ada kehidupan dan kemudian ada kematian,
Tuhan yang baik dan
Tuhan yang jahat
Anda melihat konsep
keTuhanan sebagai sesuatu yang terbatas
Sesuatu yang dapat
kita ukur
Prof, ilmu pengetahuan
bahkan tidak dapat menjelaskan suatu pemikiran
Pikiran menggunakan
listrik dan magnetik,
Tapi tidak pernah
terlihat, Tiada pernah nampak
Takkan pernah dipahami
sepenuhnya oleh nalar manusia, Siapapun itu
Untuk melihat kematian
sebagai lawan dari kehidupan adalah tidak peduli terhadap kenyataan bahwa
kematian itu tidak dapat eksis sebagai hal yang substansial
Kematian bukanlah
lawan dari kehidupan,
Hanya ketidakadaan
kehidupan
Sekarang, katakan
padaku prof,
Apakah anda
mengajarkan mahasiswamu bahwa mereka merupakan hasil evolusi dari... Maaf,
monyet ?
Jelas sang mahasiswa
“Jika kau menarik
referensi dari proses evolusi alam, tentu, saya mengajarkan hal tersebut”
Balas sang profesor
“Pernahkah anda
mengamati proses evolusi dengan mata kepala anda sendiri prof ?”
Tanya sang mahasiswa
(Profesor tersebut menggelengkan kepalanya dengan sedikit
tersenyum, mulai memahami kemana pembicaraan tersebut mengarah
“Karena tidak ada
seorangpun yang pernah mengamati, bagaimana proses evolusi dan bahkan tidak
dapat menjelaskan bahwa proses ini masih terus berjalan,
Apakah anda tidak
mengajarkan sesuatu yang hanya pendapat anda saja, prof ?”
Lanjut mahasiswa
Kelas pun menjadi riuh dengan bisik-bisik pelan para
mahasiswa lainnya
“Apakah ada seseorang
di kelas ini yang pernah melihat otak professor?”
Tanya mahasiswa
Seketika terdengar tawa riuh dalam kelas
“Apakah ada seseorang
di sini yang pernah mendengar otak professor, menyentuhnya, merasakannya, atau
menciumnya ?
Tidak seorangpun
bukan… Jadi, menurut ketetapan empiris, percobaan perlakuan, ilmu pengetahuan
mengatakan bahwa professor tidak mempunyai otak”
Ungkap mahasiswa
“Dengan segala hormat
prof, jadi bagaimana kami dapat mempercayai kuliah anda disini, prof?”
Lanjut sang mahasiswa
Ruangan menjadi hening, Profesor memandang kepada mahasiswa
tersebut, mukanya tidak dapat di tebak... Coba bayangin aza mukanya
“Saya rasa, kamu dan
teman-temanmu harus melihatnya dengan keyakinan, 'nak”
Terima profesor
“Tepat sekali pro,
Penghubung antara
manusia dan Tuhan itu adalah adanya KEYAKINAN
Itulah yang menjaga
semua hal bergerak sebagaimana mestinya & kehidupan tetap berjalan
Karenanya, yakinilah
dalam hati bahwa Tuhan itu benar-benar ada,
Dimanapun kita berada
Ia sang Maha Melihat…
Ia sang Maha
Mendengar…
Ia sang Maha
Mengetahui atas segala sesuatunya”
“Dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan
keji dan munkar”
“Shalat-lah, sebagai jalan mendekatkan diri pada Allah”
Semoga bermanfaat dan dapat mengambil hikmahnya
***
Referensi :
Selasa | 24 Januari 2012
*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar