Sabtu, 30 Maret 2013

Apakah Tuhan Itu Ada







-=*  Apakah Tuhan Itu Ada  *=-





Seorang profesor filosofi yang atheis berbicara dalam kelasnya mengenai masalah antara ilmu pengetahuan dan Tuhan


Dia bertanya pada salah seorang mahasiswa baru

“Jadi, kamu percaya pada Tuhan?”
Tanya seorang professor itu

Tentu, prof.”
Jawab Mahasiswa tersebut


Apakah Tuhan itu baik?”
Tanya kembali Profesor


Tentu…”
Jawab singkat mahasiswa

Apakah Tuhan maha bisa?”
Tanya lanjut profesor


Ya…”
Singkat pula jawaban mahasiswa


“Saudaraku meninggal karena kanker, meskipun dia telah berdoa kepada Tuhan untuk menyembuhkannya,
Sebagian besar manusia, teman-teman sekitar kita akan menolong orang yang sakit
Tapi Tuhan tidak
Bagaimana Tuhan seperti ini bisa-bisanya dikatakan baik?”
Tanya sang professor dengan kisahnya


Mahasiswa pun hanya bisa terdiam


“Kamu tidak dapat menjawab bukan?
Mari kita mulai lagi…
Apakah Tuhan itu baik?”
Tanya sang professor lagi


“Ya, tentu…”
Jawab mahasiswa


“Apakah iblis itu baik?”
Tanya profesor


“Tidak…”
Bantah mahasiswa


“Dari mana datangnya iblis?”
Tanya profesor


“Dari Tuhan”
Jawab mahasiswa


“Tepat…
Sekarang katakan padaku, apakah di dalam dunia ini terdapat iblis?”
Tanya profesor


“Ya…”
Singkat mahasiswa


“Iblis berada dimana-mana bukan?
Dan Tuhan tidak berbuat apapun bukan?”
Jelas profesor


“Ya…”
Jawab mahasiswa


“Jadi, siapa yang menciptakan iblis?”
Tanya sang profesor


Mahasiswa tersebut tidak menjawab


“Di dunia ini terdapat kesakitan? Kematian? Ketakutan? Kejelekan?
Semua ini merupakan hal-hal yang mengerikan yang ada di dunia ini, bukan?”
Jelas sang profesor


“Ya, prof.”
Sanggah sang mahasiswa


“Jadi, siapa yang menciptakan hal-hal tersebut?”
Tanya sang profesor


Mahasiswa tersebut tidak menjawab


“Ilmu pengetahuan menyebutkan bahwa kamu mempunyai 5 indera yang dipakai untuk mengetahui dan mengamati lingkungan sekitarmu,
Katakan padaku 'nak, Pernahkah kamu melihat Tuhan?”
Tanya Profesor


“Tentu Tidak pernah prof…”
Jawab mahasiswa


“Katakan padaku,
Apakah kamu pernah mendengar suara Tuhanmu?”
Tanya profesor


“Tidak pernah prof.”
Jawab mahasiswa


“Pernahkah kamu menyentuh Tuhan mu ?
Merasakan Tuhanmu ?
mencium keberadaan Tuha mu ?
Pernahkah kamu mempunyai pengalaman dengan inderamu mengenai kehadiran Tuhan?
Jelas sang professor


“Tidak pernah, prof.”
Jawab mahasiswa


“Lalu kamu masih percaya kepada Nya?”
Tanya profesor


“Ya…”
Singkat mahasiswa


“Secara emperis, terukur, percobaan perlakuan, ilmu pengetahuan mengatakan Tuhanmu tidak eksis
Apa yang dapat kamu katakan mengenai itu, 'nak ?”
Tanya sang profesor


“Tidak suatu apapun,
Saya hanya mempunyai keyakinan pada diri saya sendiri”
Jawab mahasiswa


“Ya, keyakinan…
Itulah masalah yang dihadapi ilmu pengetahuan”
Lanjut profesor


“Prof, premis filosofis anda terbantahkan”
Ungkap mahasiswa


“Terbantah?
Dapat kau jelaskan, bagaimana?”
Tanya sang profesor


“Prof, anda mencoba menjelaskan dalam premis dualitas”
Ucap mahasiswa itu

“Anda berpendapat bahwa ada kehidupan dan kemudian ada kematian,
Tuhan yang baik dan Tuhan yang jahat
Anda melihat konsep keTuhanan sebagai sesuatu yang terbatas
Sesuatu yang dapat kita ukur
Prof, ilmu pengetahuan bahkan tidak dapat menjelaskan suatu pemikiran
Pikiran menggunakan listrik dan magnetik,
Tapi tidak pernah terlihat, Tiada pernah nampak
Takkan pernah dipahami sepenuhnya oleh nalar manusia, Siapapun itu
Untuk melihat kematian sebagai lawan dari kehidupan adalah tidak peduli terhadap kenyataan bahwa kematian itu tidak dapat eksis sebagai hal yang substansial

Kematian bukanlah lawan dari kehidupan,
Hanya ketidakadaan kehidupan
Sekarang, katakan padaku prof,
Apakah anda mengajarkan mahasiswamu bahwa mereka merupakan hasil evolusi dari... Maaf, monyet ?
Jelas sang mahasiswa


“Jika kau menarik referensi dari proses evolusi alam, tentu, saya mengajarkan hal tersebut”
Balas sang profesor


“Pernahkah anda mengamati proses evolusi dengan mata kepala anda sendiri prof ?”
Tanya sang mahasiswa


(Profesor tersebut menggelengkan kepalanya dengan sedikit tersenyum, mulai memahami kemana pembicaraan tersebut mengarah


“Karena tidak ada seorangpun yang pernah mengamati, bagaimana proses evolusi dan bahkan tidak dapat menjelaskan bahwa proses ini masih terus berjalan,
Apakah anda tidak mengajarkan sesuatu yang hanya pendapat anda saja, prof ?”
Lanjut mahasiswa


Kelas pun menjadi riuh dengan bisik-bisik pelan para mahasiswa lainnya


“Apakah ada seseorang di kelas ini yang pernah melihat otak professor?”
Tanya mahasiswa


Seketika terdengar tawa riuh dalam kelas



“Apakah ada seseorang di sini yang pernah mendengar otak professor, menyentuhnya, merasakannya, atau menciumnya ?
Tidak seorangpun bukan… Jadi, menurut ketetapan empiris, percobaan perlakuan, ilmu pengetahuan mengatakan bahwa professor tidak mempunyai otak”
Ungkap mahasiswa


“Dengan segala hormat prof, jadi bagaimana kami dapat mempercayai kuliah anda disini, prof?”
Lanjut sang mahasiswa


Ruangan menjadi hening, Profesor memandang kepada mahasiswa tersebut, mukanya tidak dapat di tebak... Coba bayangin aza mukanya


“Saya rasa, kamu dan teman-temanmu harus melihatnya dengan keyakinan, 'nak”
Terima profesor


“Tepat sekali pro,
Penghubung antara manusia dan Tuhan itu adalah adanya KEYAKINAN
Itulah yang menjaga semua hal bergerak sebagaimana mestinya & kehidupan tetap berjalan

Karenanya, yakinilah dalam hati bahwa Tuhan itu benar-benar ada,
Dimanapun kita berada

Ia sang Maha Melihat…
Ia sang Maha Mendengar…
Ia sang Maha Mengetahui atas segala sesuatunya”


“Dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar”

“Shalat-lah, sebagai jalan mendekatkan diri pada Allah”


Semoga bermanfaat dan dapat mengambil hikmahnya



***
Referensi :
Selasa | 24 Januari 2012
*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar