Senin, 13 Mei 2013
Pengecut Yang Mau Bunuh Diri
~*~ Pengecut Yang Mau Bunuh Diri ~*~
Pada suatu hari, tampak seorang pemuda berdiri termangu-mangu di tepi sebuah jembatan dg sungai yang berair deras dibawahnya
Sesekali matanya menerawang jauh
Kemudian dia menarik napas panjang
Jelas kelihatan diwajahnya, ia sedang frustasi dan putus asa
Si pemuda berkata pada dirinya sendiri
“Semua kenikmatan duniawi telah aku cicipi, Aku pernah kaya, pernah pergi ke tempat-tempat indah diseluruh dunia, Makanan lezat dan kenikmatan yang dapat dibeli oleh orang juga telah aku rasakan, Tetapi ... Sekarang aku sungguh tidak bahagia. Keluargaku berantakkan, anakku meninggal dunia, istriku pun pergi meninggalkan aku
Lalu untuk apa lagi aku hidup di dunia ini???
Biar pun aku masih memiliki harta kekayaan, tetapi hatiku kosong dan menderita!”
Si pemuda tampak bersiap-siap bunuh diri, dengan cara menceburkan diri ke sungai
Tetapi disaat yang bersamaan, datang seorang pengemis berpakaian kumal menghampiri dia
“Tuan yang baik, tolong beri saya sedikit uang untuk makan, Saya doakan semoga tuan selalu sehat dan berumur panjang”
kata si pengemis
Sang pemuda segera mengeluarkan dompet dari sakunya, mengambil semua uang yang ada, sambil memberikan kepada si pengemis
Dia berkata,
“Ambilah semua uang ini”
“Semua ini?”
Tanya si pengemis tidak percaya
“Ya, ambillah semua, karena ditempat yang akan aku tuju, aku tidak memerlukannya”
Kata si pemuda sambil mengalihkan pandangannya kearah sungai di bawah jembatan
Si pengemis rupanya merasakan sikap pemuda yang agak janggal
Kemudian setelah memegang dan memandangi uang itu sejenak, dia cepeat-cepat mengembalikan uang itu
Pengemis itu berkata,
“Tidak, tidak jadi. Aku memang seorang pengemis, tetapi aku bukan seorang pengecut dan aku tidak akan mengambil uang dari seorang pengecut. Ini ... bawalah uang ini bersamamu ke sungai itu”
Lalu, si pengemis segera pergi dari situ sambil berteriak dengan lantang,
“Selamat tinggal tuan pengecut…!”
Pemuda yang ingin bunuh diri itu terpana kaget
Perasaan puas dan bahagia sejenak yang dirasakan karena bisa memberi, lenyap seketika.
Dia sangat ingin si pengemis menerima pemberiannya, apalagi diakhir hidupnya, tetapi itupun tidak bisa
Tiba-tiba dia menyadari bahwa ternyata dengan memberi kepada orang lain, justru dia merasa bahagia
Ini sungguh suatu pengetahuan baru bagi pemuda itu
Setelah itu, dia memandang kearah sungai sekali lagi
Lalu berpaling dan berjalan pergi mengejar si pengemis
Dia ingin mengucapkan terima kasih dan memberitahu bahwa dirinya tidak akan menjadi seorang pengecut
Dia berjanji didalam hati, akan kembali berjuang untuk mendapatkan kebahagian dengan memberi kepada orang-orang yang membutuhkan
***
Sahabat,
Rasanya begitu mengenaskan, mendengar orang mengakhiri hidupnya dengan jalan pintas
Bahkan tidak jarang, gara-gara masalah sepele, orang bisa mengambil tindakan bodoh
Setiap manusia pasti mengalami masalah-masalah dalam kehidupannya
Akan tetapi, bagaimana pun berat dan besarnya beban hidup, kita harus berani menghadapinya
Semua itu hanya karena satu alasan, yaitu hidup adalah tanggung jawab
Daripada berani mati secara pengecut, jauh lebih bernilai berani hidup secara ksatria
Dan ternyata, kebahagiaan tidak hanya didapat pada saat kita menerima
Kebahagiaan bisa kita dapatkan justru saat kita memberi
^^
Ingatlah,
“Allah tidak akan memberikan beban hidup seseorang, melainkan menurut kadar kemampuannya”
(QS. Al-Baqarah : 233)
“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dg sabar dan sholat, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar"
(QS. Al-Baqarah : 153)
Kenapa kita harus bersabar?
Karena sesungguhnya ...
“Allah mencintai orang-orang yang sabar”
(QS. Ali Imran : 146)
Apa yang akan kita dapat jika kita bersabar?
“Dan, sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dg pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan”
(QS. An-Nahl : 96)
Percayalah bahwa ...
“Karena sesungguhnya, sesudah kesulitan itu ada kemudahan”
(QS. An Nasyr : 5)
Sesungguhnya Allah memberikan cobaan dan musibah pada hamba-Nya sebagai ujian, sebenarnya justru melepaskan dirinya dari kehancuran, sehingga cobaan itu menjadi nikmat dan karunia Allah yang terbesar baginya ( bagi kita )
***
Referensi :
http://laskarpetir.blogspot.com/2010/04/pengecut-yang-mau-bunuh-diri.html
*
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar