SENIWATI
♥♥♥
Suatu malam Ilan tengah pulang kerja,
Namun karena pekerjaan yang banyak dan menumpuk membuatnya pulang kerja larut malam
Waktu menunjukan pukul 23.10,
Pada awalnya ilan berniat menginap di kantor bersama teman satpam kantorannya
Hanya saja karena tugas rutinitas tambahan pagi membuatnya mengurungkan niatnya untuk bermalam di kantor karena haruslah mengantar adik kecilnya bersekolah
Saat itu malam makin larut,
Mobil yang berlalu lalang pun mulai sepi
Bus pun sudah hampir tiada
Pada awalnya ilan berniat naik bus namun Makin lama menunggu
Malam makin larut saja
Bus yang ditunggu pun tak jua datang
Ilan mulai kesepian ditengah malam di halte bus kala itu
Hingga beberapa menit kemudian
datang seorang gadis cantik
Terlihat menor, menawan dalam dandanannya
“hai, met malam mas”
sapa gadis itu dengan ramah
Ilan membalas dengan senyuman saja,
Dan gadis itu mulai bertanya :
“baru pulang kerja ya mas, kok sampai larut sihh”
Tanya sang gadis sok akrab
“karna pekerjaan yang banyak membuatku pulang larut”
Jawab ilan
“pasti capek ya mas?”
Tanya sang gadis
“ya begitulah… Lagipula kenapa nona belum pulang? Padahal sudah larut malam?
Apalagi dengan pakaian yang seperti itu? Apa tidak kedinginan?
Ga baik buat perempuan”
Tanya ilan panjang lebar mulai mau membuka topik
“mau gimana lagi mas, tuntutan pekerjaan”
Jawab si gadis sambil senyam senyum
“kenapa anda senyam senyum dengan pekerjaan anda?”
Tanya ilan tak mengerti
“Profesi saya adalah menyenangkan orang-orang penting
Orang-orang yang memerlukan hiburan
Pekerjaan saya adalah menghiburnya
Tapi orang-orang awam menyebut orang seperti saya ini sebagai pelacur
Ada juga yang menyebut saya sebagai perempuan sundal
Macam-macamlah sebutannya,
Tapi saya berpegang teguh pada keyakinan saya,
maka saya menyebut diri saya adalah Seniwati”
jawab sang gadis dengan keyakinan dan berseri-seri
“Astagfirullahalàdzim”
Ucap ilan
“Saya menjual jasa, dan jasa saya adalah seni serta keindahan, Itulah saya Mas.
Bagaimana menurut Mas?”
Tanya si gadis Tampa ragu
“Aku hanya merasa kasihan padamu?”
Ungkap ilan
“Kasihan kenapa mas? Kok kenapa kasihan?”
Tanya si gadis tak mengerti
“Entahlah, hanya merasa kasihan saja.
Aku ini orang awam juga, Tidak tahu apa-apa
Agama juga tidak tahu.
Hanya mendengar apa yang nona katakan nuraniku mengatakan orang seperti nona ini sebenarnya bukan hidup enak dan hidup senang,
Tapi hidup dalam keadaan sangat memprihatinkan dan memang perlu dikasihani”
Ungkap ilan
“Oo ya?”
Kata si gadis tak mengerti maksud dari ilan
“Terserah.
Cuma aku yakin, yang tadi bicara bukanlah nuranimu, tapi itu adalah nafsumu”
Timpa ilan
“mas jadi sok alim ya?”
Goda sang gadis
“Suatu saat nanti,
ketika saat dimana engkau tengah menderita jatuh sakit, coba aku ingin dengar apa yang akan nona katakan dan nona ucapkan?”
Tanya ilan
“Kamu ini jahat, mas.
Masak berharap aku sakit dan menderita!”
Sang gadis tak menyetujui pernyataan ilan
“Kamu salah sangka. Sama sekali aku tidak berharap,
Tapi sebagai manusia yang normal terkadang ada saatnya akan sakit juga.
Saat sedang sakit itulah manusia lebih banyak berbicara dengan nuraninya daripada dengan nafsunya
Saya hanya ingin tahu, apa yang akan nona katakan saat nona dalam keadaan seperti itu
Apakah berarti saat nona sakit nanti, nona sudah tidak beragama lagi
Karena rasa enak itu sudah tidak ada lagi Atau bagaimana?”
Jelas Ilan
“tentu, Saya akan bertahan dengan agama keyakinan saya.
Saya yakin dengan temuan saya, bahwa saya memang seniwati”
Jawab si gadis
“Yah kalau begitu, bagimu agamamu dan bagiku agamaku”
Kata ilan
Ilan pun pergi naik taksi
Gadis tersebut pun terdiam
Kesimpulan :
Egois memang sulit dihapuskan
Namun selama rasa keyakinan itu hadir
Percayailah ia
Jangan mengandalkan keegoisanmu
Apalagi dalam hal yang negative
Renungkan apa kata orang lain selama hal itu bermanfaat untuk hidup kita
Jadikan ditiap harinya sebagai pembelajaran untuk kita agar bisa ber-hijrah,
Dari yang buruk ke yang baik,
Dan dari yang baik ke arah yang lebih baik lagi
Semoga bermanfaat
♥
Referensi :
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar