Minggu, 28 April 2013

Teriakan Seorang Wanita Karena Chatting








~*~  Teriakan Seorang Wanita Karena Chatting   ~*~




Aku seorang gadis dari keluarga yang taat beragama dan ternama
Aku di didik diatas akhlak dan pendidikan Islam
Aku bukan gadis rendahan atau pencari hiburan
Aku tidak membayangkan suatu hari dimana aku melakukan perbuatan yang mengundang murka Allah


Aku menikah dengan seorang laki-laki yang dihormati
Dia mencintaiku dan aku mencintainya
Dia sangat mempercayaiku, sangat memanjakanku
Bahkan keluargaku dan beberapa kerabat mengakui bahwa aku sangat dimanjakan oleh suami


Kemanjaan yang belum pernah didapatkan oleh seorang istri dimanapun
Aku tidak pernah ingat bahwa aku pernah meminta sesuatu kepada suami,
Tapi dia menolaknya dengan mengatakan “ tidak ”


Semua yang aku minta, dia penuhi …
Sampai tibalah hari ketika aku memintanya memasang internet


Pertama kali dia menjawab,
“Menurutku, itu kurang baik dan kurang cocok bagimu, karena kamu telah bersuami”


Tapi aku berhasil membujuknya, dan dia pun menghadirkannya
Aku bersumpah kepadanya tidak akan menyalahgunakannya
Dia setuju (Seandainya saja dia tidak setuju)




Aku masuk dunia internet dengan penuh kegembiraan da kebahagiaan
Suamiku pergi bekerja dan aku mejelajahi internet setiap hari
Kadang-kadang juga ketika dia ada di rumah


Dia tidak pernah bertanya apa yang aku lakukan,
karena dia percaya kepadaku





Hari berlalu…
Seorang temanku pengguna internet menceritakan kepadaku tentang chatting
Dia berkata kepadaku bahwa itu sangat mengasyikkan
Orang-orang saling berbicara selama berjam-jam tanpa terasa


Pertama kali aku hanya menganggapnya perbincangan sambil lalu
Saat itulah aku mengenal seseorang
Kami setiap hari chatting
Orang ini berakhlak mulia
Belum pernah aku menemukan orang seperti dia diantara orang-orang yang chatting denganku


Berjam-jam aku dan dia chatting
Suamiku menghampiriku, melihatku
Dan dia marah karena waktuku habis hanya di depan internet


Walaupun aku mencinta suamiku,
Aku belum melihat cinta seperti cintaku kepadanya
Akan tetapi aku juga mengagumi, hanya mengagumi, orang yang berbincang denganku lewat chatting


Dengan berjalannya waktu, kekagumanku kepadanya berubah menjadi cinta yang mengalahkan cintaku kepada suamiku
Aku berlari dari kemarahan suamiku ke internet untuk berbincang kepadanya


Dalam satu kesempatan, Aku kehilangan kontrol
Aku bertengkar hebat dengan suamiku

Akibatnya dia memutus internet dan mengeluarkan komputer dari rumah
Aku marah kepada suamiku, karena untuk pertama kalinya dia marah kepadaku


Aku membalasnya dengan memutuskan untuk berbicara dengan orang itu melalui telepon
Padahal, sebelumnya aku telah menolaknya
meski berkali-kali dia meminta itu kepadaku



Di malam yang sial itu aku meneleponnya
Aku berbicara dengannya
Inilah awal pengkhianatanku kepada suamiku

Setiap suami keluar, aku langsung menelepon dan berbicara dengannya
Dia berjanji menikahiku, jika suamiku menceraikanku
Dia meminta, bahkan ngotot, bertemu denganku



Akhirnya aku terseret oleh keinginannya, aku menemuinya
Bahkan sering, sampai aku terjerumus ke dalam dosa istri terbesar kepada suaminya
Terjalinlah hubungan haram diantara kami

Aku benar-benar mencintainya
Aku putuskan untuk meminta cerai kepada suamiku


Suamiku bertanya, ada apa?
Semakin banyak masalah antara aku dan suamiku
Aku tidak tahan dan aku semakin membencinya


Selanjutnya, suamiku mulai mencurigaiku dan menyelidiki urusanku




Suatu ketika dia menemukan bukti bahwa aku telah berbicara dengan seorang laki-laki melalui telepon
Dia menginterogasiku, dan akhirnya aku mengakui hal yang sebenarnya



Aku berkata,
“Aku tidak menginginkannya dan benci hidup bersamanya”



Walaupun demikian suamiku tetap bersikap baik kepadaku
Dia tidak membuka aibku atau melaporkannya kepada keluargaku



Dia berkata kepadaku
“Aku mencintaimu…
Aku tidak bisa terus begini bersamamu,
Wahai anak manusia… Semoga Allah menutup kesalahan kita dan kesalahanmu
Akan tetapi kamu harus mengatakan kepada keluargamu, bahwa kamulah yang tidak ingin hidup bersamaku”




Aku membencinya hanya karena persoalan sepele, seputar internet
Dia bukanlah orang yang memperlakukanku dengan buruk
Bukan orang yang bakhil kepadaku
Dan tidak pernah melalaikan apapun terhadapku


Hanya karena dia mengatakan,
“Aku tidak ingin ada internet di rumahku”

Aku lalu membencinya
Sungguh, aku telah buta
Aku tidak mengetahui semua itu kecuali ketika nasi telah menjadi bubur


Aku kembali kepada laki-laki selingkuhanku itu
Kami terus bertemu dan bermain
Dia tidak melamarku, maka kami bertengkar



Aku katakan kepadanya,
“Jika kamu tidak melamarku, maka aku akan meninggalkanmu”


Dengan tenang dia menjawab,
“Wanita tolol, bagaimana kamu percaya ketika aku berkata kepadamu bahwa aku tidak bisa mengenal selainmu,
Dan aku bersumpah … aku tidak pernah bertemu dengan wanita yang lebih manis darimu…
Kamulah wanita termanis yang pernah aku jumpai dalam hidupku
Seandainya aku menikah, maka aku tidak akan menikahi wanita yang mengenal orang lain selain diriku, atau seorang wanita yang aku kenal melalui cara yang salah, seperti chatting
Lebih-lebih wanita berumur dan berakal sepertimu ,,,
Seandainya aku berpikir untuk menikah melalui chatting, Niscaya aku akan memilih gadis remaja yang bisa aku bentuk sesuai keinginanku
Bukan sepertimu, yang sudah bersuami dan berani mengkhianati suaminya”




Aku bersumpah kepada kalian, itulah kata-katanya

Ucapannya aku menukilkan kepada kalian, seperti dia mengatakannya kepadaku
Aku tidak berbohong


Tidak menambah dan tidak pula mengurangi, tidak satu kata pun
Aku sekarang sangat bingung…
Sering aku berpikir untuk bunuh diri
Aku memohon kepada Allah agar memberikan petunjuk dan menjauhkanku dari jalan kegelapan
Nasihatku kepada seluruh ukhti muslimah, agar kalian menjaga apa yang telah kalian cintai



Jangan tertipu oleh bualan banyak pemuda yang mengambil kesempatan melalui chatting atau semacamnya hanya untuk menjerumuskan para gadis, bahkan para wanita yang telah bersuami


Hal ini lebih mudah bagi mereka daripada pembicaraan jorok di pasar,
sekaligus sebagai peluang besar untuk menjerat para wanita demi memenuhi nafsu mereka


Kenyataannya kadang-kadang gelap dan samar
Beginilah apabila kedunguan, kerendahan serta bila mengikuti hawa nafsu berkumpul dalam satu pihak
Ditambah kelicikan dan keburukan di pihak lain



Marilah kita berdoa kepada Allah agar membebaskannya dari kesulitannya dan menerima pertaubatannya


Sesungguhnya taubat Allah itu tidak berbatas dan meliputi segala sesuatu
Kita juga mendoakan laki-laki itu agar menghapus kesalahannya dan kembali ke jalan yang lurus,
karena Allah memberi kesempatan dan tidak melalaikan

Dan barangsiapa tidak bertaubat kepada-Nya dengan segera sebelum kematian menjemputnya, maka bisa saja Allah mengujinya pada dirinya atau kehormatanya di dunia,
Atau Allah menunda adzabnya di Akhirat


Dalam hal ini keduanya sama?
Ya… Sama-sama merugikan
Bahkan pengkhianatanmu kepada suamimu telah dimulai sejak kamu berChatting dengannya









Semoga sedikit kisah singkat ini dapat bermanfaat



***
Referensi :
Selasa | 18 Oktober 2011
 Buku “Korban Lelaki Hidung Belang”
Oleh : Khalid Abu Shalih
Penerbit Elba, Hal.194-199
*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar