~*~ Bunga Bakung ~*~
Seorang anak sambil menangis kembali ke rumah
Ia menangis semakin keras ketika bertemu ibunya
Ia merasa segala usahanya tidak dihiraukanbaik oleh guru maupun teman-teman kelasnya
Ia telah berusaha, namun seakan-akan usahanya tidak layak dihargai
Ia menjadi benci akan teman-temannya
Ia menjengkeli gurunya
Setelah mendengar keluhan anaknya, sang ibu bertanya:
'Pernahkah engkau memperhatikan kembang bakung milik tetangga di lorong jalan ke rumah kita?'
Anak itu menggelengkan kepala
'Bakung itu berkembang setiap pagi,
dan di akhir hari kembang bakung tersebut akan layu dan mati
Namun sebelum mati, ia telah memberikanyang terbaik,
ia telah memancarkan keindahannya.'
Anak itu berhenti menangis dan mendengarkan dengan penuh hati
'Setiap hari ia memberikan keindahan yang sama
Setiap hari ia memberikan keharuman yang sama
walau kadang tak dihiraukan orang
Keindahannya tak pernah berkurang karena engkau tak pernah memperhatikannya
Ia tidak pernah bersedih bila tak diperhatikan orang,
karena ia tahu bahwa dalam hidupnya ia cuman punya satu misi
yakni memberikan keindahan
Anak itu pun memahami maksud ibunya
(***)
Kesimpulan :
Sahabat,,,mungkin tidak gampang untuk menunjukkan "keindahan" kita
dikala sesuatu yang berada di sekitar kita adalah kebalikannya
Namun, bukankan Tuhan Maha Menyayangi
sehingga kasih-Nya masih dapat terpancar di dunia ini
walau kini penuh dengan kesesakan, keputusasaan, kerusakan,,,
Dan Tuhan pun mencipta manusia dengan segala kekhasan sifat,
sungguh sesuatu yang sia-sia
jika selama hidup kita tak pernah memberikan "keindahan" layaknya bunga bakung itu
Sahabat, tetaplah "INDAH" walau dunia tak lagi ramah,,,
Sahabat, tetaplah "BERMANFAAT" bagi siapapun,
karena dengan siapa lagi kita hidup di Dunia....
Sahabat, tetaplah tersenyum,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
SALAM MOTIVASI
***
Referensi :
kamis, 07 Oktober 2010 @ 00:54
Oleh Jihaduddin Fikri Amrullah
http://ceceem.blogspot.com/2010/10/cerita-bunga-bakung.html
*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar