Minggu, 15 Desember 2013
Kesombongan Atheis
~*~ Kesombongan Atheis ~~
Suatu ketika seorang atheis menentang ulama besar Bagdad Hasan al-Bashri untuk berdebat tentang keberadaan Tuhan
Karena kepercayaan diri yang besar,
laki-laki tak percaya Tuhan itu mengajukan syarat bahwa yang kalah harus dipancung,
Al-Bashri pun sepakat
Waktu yang mereka sepakati pun tiba
Di suatu tempat, masyarakat Bagdad berjubel untuk menyaksikan perdebatan teologis yang monumental itu
Mereka ingin tahu bagaimana ''nasib'' Tuhan ditentukan
Ketika Al-Bashri belum tiba, si Atheis telah berada di atas mimbar dan langsung berkoar-koar bahwa Tuhan hanya rekayasa manusia
Ia menunjukkan argumentasi bahwa Tuhan tidak ada,
dan mereka yang percaya akan keberadaan Tuhan hanyalah orang-orang tolol
yang gampang dibodohi halusinasi
Menjelang zuhur, Al-Bashri belum juga tiba
Hadirin mulai cemas
Sementara itu, si atheis tampak gembira,
seolah-olah kemenangan sudah digapainya
''Lihatlah, guru kalian tidak datang
Ia tahu akan kalah, maka dia memilih tidak hadir untuk menghindari maut
Akulah yang menang. Tuhan tidak ada. Ikutilah aku"
teriaknya
Tiba-tiba Al-Bashri datang tergopoh-gopoh saat forum itu hendak disudahi
dan kemenangan bagi si atheis sudah di pelupuk mata
Dengan nada menyentak si atheis bertanya,
"Kenapa kamu datang terlambat? Kamu takut kalah dan takut dipenggal, ya?"
"Maaf,"
jawab Al-Bashri serius
"Sebenarnya sejak pagi aku telah berusaha menuju tempat ini
Seperti kamu ketahui, untuk menuju ke sini,
aku harus melintasi sungai Tigris
Namun, tidak biasanya, di sungai itu tidak ada satu pun perahu melintas
Akhirnya aku shalat dan berdoa kepada Tuhan
Cukup lama aku berdoa, lalu aku melihat papan-papan bertebaran di sungai itu
Lalu papan-papan itu menyusun satu sama lainnya menjadi sebuah perahu
Dengan perahu itulah aku melintasi sungai dan sampai di sini"
Si atheis menyela,
"Ah, mustahil. Kamu dusta, kamu mengada-ada
Mana mungkin papan-papan itu tersusun menjadi perahu tanpa ada yang membuatnya?"
Hasan Al-Bashri menjawab,
"Ya, kamu benar. Itu mustahil
Mana mungkin papan-papan itu terbentuk perahu tanpa ada yang menyusunnya
Kalau begitu, mana mungkin jagat raya yang maha luas ini berwujud,
berjalan teratur dengan sendirinya,
tanpa ada yang mencipta dan yang mengaturnya
Bagaimana mungkin darah, tulang, daging, kulit bisa terbentuk sendiri menjadi seperti kamu?"
Si atheis terdiam, tidak berkutik
Argumentasinya kalah oleh ucapannya sendiri
Hadirin tertegun dan memuji kebesaran Allah, Subhanallah
Benar kata nabi saw,
"Bertafakurlah tentang ciptaan Allah, dan jangan berpikir tentang wujud Allah"
Akal dan kekuatan kita tidak akan pernah bisa mengetahui wujud Allah
Jazakumullah telah membaca cerita ini,
semoga bermanfaat...
***
Referensi :
Minggu, 01 November @ 19:04
Oleh Jihaduddin Fikri Amrullah
http://ceceem.blogspot.com/2009/11/cerita-kesombongan-atheis.html
*
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar