Minggu, 15 Desember 2013
Marmer
~*~ Marmer ~*~
Suatu ketika, ada sebuah museum yang sangat besar
Di dalamnya terdapat beberapa patung marmer,
dengan beralaskan lantai marmer yang indah
Patung itu, dipasang di ruang utama,
dan selalu menjadi perhatian setiap pengunjung yang datang kesana
Banyak orang dari seluruh dunia yang datang
hanya untuk mengagumi keindahan patung itu
Pada suatu malam, si lantai marmer, berkata pada patung itu
"Hei, Patung Marmer, ini sungguh tidak adil
Sungguh tidak adil....
Kenapa setiap orang yang datang dari seluruh dunia, hanya mengagumi mu,
sementara mereka menginjakkan kakinya berdiri di atas tubuhku
Aku selalu terhina dengan ini semua,
aku selalu diinjak-injak. Ini sungguh tidak adil !!"
Patung itu lalu menjawab,
"Tenang sobatku lantai marmer
Apakah kamu masih ingat, kita sesungguhnya berasal dari gua yang sama?
Bukankah kita sama-sama lahir dari tempat itu?"
Si Lantai Marmer kembali berseru,
"Yeah, itulah yang membuatku tambah tidak adil
Kita lahir dari tempat yang sama,
namun, kini, kita mendapat perlakuan yang berbeda. Tidak adil!!"
Dengan tenang, Patung itu berkata,
"Lalu, apakah kamu juga masih ingat
saat ada seorang pematung yang datang kepadamu,
namun, kamu menolak itu semua?
Apakah kamu masih ingat, saat kamu tak mau untuk diukir oleh pahat-pahat itu?"
"Ya, tentu saja, aku masih ingat, ujar si Lantai,
"Aku benci pria itu. Bagaimana mungkin aku bisa menerimanya?
Pahat-pahat itu sangat menyakitkan"
"Betul, pematung itu tak bisa bekerja membuat karya,
sebab, kamu menolak untuk diukir olehnya, ujar si Patung"
Lantai itu bertanya lagi,
"Lalu, mengapa demikian?"
"Sobatku, saat pematung itu selesai denganmu, dan mulai mengukirku,
aku tahu, suatu saat, aku akan tampil berbeda
Aku akan menjadi lebih baik suatu saat nanti
Aku juga tahu, kerja kerasnya akan membuatku tampil lebih indah
Aku menerima semua alat yang digunakannya
Walaupun memang, semua pahat-pahat itu begitu menyakitkan menimpa tubuhku"
jelas si Patung panjang lebar
Si Lantai cuma berguman dalam hati,
"Mmmmm...."
"Sobatku, ada sebuah harga untuk semuanya di dunia ini
Saat kamu menolak untuk menerima semua cobaan itu,
jangan salahkan orang lain jika mereka semua menginjak-injak tubuhmu"
(*) Kesimpulan :
Teman, memang, ada sebuah harga untuk semuanya di dunia ini
Tak ada yang memberikannya gratis buat kita
Kisah ini, adalah sebuah gambaran tentang cobaan yang Allah berikan buat kita
Kita, sering menolak untuk diberikan cobaan oleh Allah
Kita, kerap enggan untuk menjalani semua ujian itu dengan sabar
Ada banyak keputusasaan yang selalu menyertainya
Kita selalu mengeluh, dan mengeluh,
bahwa cobaan dan ujian itu selalu menyakitkan
Dan sesungguhnya, saat Allah membentuk kita semua dengan pahat-pahat-Nya,
saat itulah kita sedang di uji
Memang, kadang itu semua menyakitkan
Namun, sekali lagi, selalu ada sebuah harga untuk semua itu
Saat Allah memberikan kita ujian yang berat,
maka di saat lain, Allah juga akan menganugerahkan kita nikmat yang banyak pula
Teman, seperti ini lah Allah membentuk kita
Pada saat Allah membentuk kita, tidaklah menyenangkan,
sakit, penuh penderitaan, dan banyak air mata
Tetapi inilah satu-satunya cara bagi Allah untuk mengubah kita
supaya menjadi cantik dan memancarkan kemuliaan Allah
Teman, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan,
apabila kamu jatuh ke dalam berbagai pencobaan,
sebab Anda tahu bahwa ujian terhadap kita menghasilkan ketekunan
Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang supaya Anda menjadi sempurna
dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun
Apabila Anda sedang menghadapi ujian hidup,
jangan berkecil hati,
karena Allah sedang membentuk Anda
Bentukan -bentukan ini memang menyakitkan
tetapi setelah semua proses itu selesai
Anda akan melihat betapa cantiknya Allah membentuk Anda
jazakumullah telah membaca,,,,,
semoga menjadikan kita menjadi orang yang lebih sabar dalam menjalani roda kehidupan ini..
***
Referensi :
Rabu, 28 Oktober @ 08:14
Oleh Jihaduddin Fikri Amrullah
http://ceceem.blogspot.com/2009/10/cerita-marmer.html
*
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar