Minggu, 24 November 2013

Harimau Dan Serigala





~*~ Harimau Dan Serigala  ~*~



Di sebuah hutan, tinggallah seekor serigala pincang
Hewan itu hidup bersama seekor harimau yang besar berbadan coklat keemasan

Luka yang di derita serigala, terjadi ketika ia berusaha menolong harimau yang di kejar pemburu
Sang serigala berusaha menyelamatkan kawannya
Namun sayang, sebuah panah yang telah di bidik malah mengenai kaki belakangnya

Kini, hewan bermata liar itu tak bisa berburu lagi bersama harimau,
dan tinggal di sebuah gua, jauh dari perkampungan penduduk


Sang harimau pun tahu bagaimana membalas budi
Setiap selesai berburu, di mulutnya selalu tersisa sepotong daging untuk dibawa pulang
Walaupun sedikit, sang serigala selalu mendapat bagian daging hewan buruan

Sang harimau paham,
bahwa tanpa bantuan sang kawan
ia pasti sudah mati terpanah si pemburu

Sebagai balasannya, sang serigala selalu berusaha menjaga keluarga sang harimau dari gangguan hewan-hewan lainnya
Lolongan serigala selalu tampak mengerikan bagi siapapun yang mendengar
Walaupun sebenarnya ia tak bisa berjalan dan hanya duduk teronggok di pojok gua

Rupanya, peristiwa itu telah sampai pula ke telinga seorang pertapa
Sang pertapa, tergerak hatinya untuk datang
bersama beberapa orang muridnya

Ia ingin memberikan pelajaran tentang berbagi dan persahabatan,
kepada anak didiknya

Ia juga ingin menguji keberanian mereka,
sebelum mereka dapat lulus dari semua pelajaran yang diberikan olehnya

Pada awalnya banyak yang takut,
namun setelah di tantang, mereka semua mau untuk ikut


Di pagi hari, berangkatlah mereka semua
Semuanya tampak beriringan, dipandu sang pertapa yang berjalan di depan rombongan

Setelah seharian berjalan, sampailah mereka di mulut gua,
tempat sang harimau dan serigala itu menetap

Kebetulan, sang harimau baru saja pulang dari berburu,
dan sedang memberikan sebongkah daging kepada serigala

Melihat kejadian itu, sang pertapa bertanya kepada murid-muridnya

"Pelajaran apa yang dapat kalian lihat dari sana..?


Seorang murid tampak angkat bicara,

"Guru, aku melihat kekuasaan dan kebaikan Tuhan
Tuhan pasti akan memenuhi kebutuhan setiap hamba-Nya
Karena itu, lebih baik aku berdiam saja,
karena pada akhirnya Tuhan akan selalu memberikan rezekinya kepada ku lewat berbagai cara"


Sang pertapa tampak tersenyum
Sang murid melanjutkan ucapannya,

"Lihatlah serigala itu
Tanpa bersusah payah, dia bisa tetap hidup, dan mendapat makanan"


Selesai bicara, murid itu kini memandang sang guru
Ia menanti jawaban darinya

"Ya, kamu tidak salah
Kamu memang memperhatikan, tapi sesungguhnya kamu buta
Walaupun mata lahirmu bisa melihat,
tapi mata batinmu lumpuh
Berhentilah berharap menjadi serigala,
dan mulailah berlaku seperti harimau"



(***)
Kesimpulan :

Adalah benar bahwa Tuhan ciptakan ikan kepada umat manusia
Adalah benar pula, Tuhan menghamparkan gandum di tanah-tanah petani
Tapi apakah Tuhan ciptakan ikan-ikan itu dalam kaleng-kaleng sardin?
Atau, adakah Dia berikan kepada kita gandum-gandum itu hadir dalam bentuk seplastik roti manis?

Saya percaya, ikan-ikan itu dihadirkan kepada kita lewat peluh dan kerja keras dari nelayan
Saya juga pun percaya, bahwa gandum-gandum terhidang di meja makan kita, lewat usaha dari para petani,
dan kepandaian mereka mengolah alat panggang roti

Begitulah, acapkali memang dalam kehidupan kita,
ada fragmen tentang serigala yang lumpuh
dan harimau yang ingin membalas budi

Memang tak salah jika disana kita akan dapat menyaksikan kebesaran dan kasih sayang dari Tuhan
Dari sana pula kita akan mendapatkan pelajaran tentang persahabatan dan kerjasama
Namun, ada satu hal kecil yang patut diingat disana,
bahwa: berbagi, menolong, membantu sudah selayaknya menjadi prioritas dalam kehidupan kita

Bukan karena hal itu adalah suatu keterpaksaan,
bukan pula karena di dorong rasa kasihan dan ingin membalas budi

Berbagi dan menolong, memang sepatutnya mengalir dalam darah kita
Disana akan ditemukan nilai-nilai dan percikan cahaya Tuhan
Sebab disana, akan terpantul bahwa kebesaran Tuhan hadir dalam tindak dan perilaku yang kita lakukan

Di dalam berbagi akan bersemayan keluhuran budi,
keindahan hati dan keagungan kalbu

Sahabat, jika kita bisa memilih,
berhentilah berharap menjadi serigala lumpuh,
dan mulailah meniru teladan harimau

Salam Motivasi… ! ^_^





***
Referensi :
Sabtu, 16 Januari 2010 @ 20:26
Oleh Jihaduddin Fikri Amrullah
http://ceceem.blogspot.com/2010/01/cerita-harimau-dan-serigala.html
*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar