Senin, 12 Mei 2014

Kisah Seekor Kelinci




~*~  Kisah Seekor Kelinci  ~*~



Seekor kelinci sedang duduk santai di tepi pantai
Tiba tiba datang seekor rubah jantan besar yang hendak memangsanya,
Lalu kelinci itu berkata:

"Kalau memang kamu berani, hayo kita berkelahi di dalam lubang kelinci,
Yang kalah akan jadi santapan yang menang,
dan saya yakin saya akan menang"


Sang Rubah jantan merasa tertantang,

"dimanapun jadi, Masa sih kelinci bisa menang melawan aku?"


Merekapun masuk ke dalam sarang Kelinci,
Sepuluh menit kemudian sang kelinci keluar sambil menggenggam Setangkai paha rubah
dan melahapnya dengan nikmat


Sang Kelinci kembali bersantai,
Sambil memakai kaca mata hitam dan topi pantai
Tiba tiba datang se-ekor serigala besar yang hendak memangsanya,

Lalu kelinci berkata :

"Kalau memang kamu berani, hayo kita berkelahi di dalam lubang kelinci,
Yang kalah akan jadi santapan yang menang,
dan saya yakin saya akan menang


Sang serigala merasa tertantang,
"dimanapun jadi, Masa sih kelinci bisa menang melawan aku?"


Merekapun masuk ke dalam sarang kelinci,
Lima belas menit kemudian sang kelinci keluar sambil menggenggam Setangkai paha serigala
dan melahapnya dengan nikmat


Sang kelinci kembali bersantai,
Sambil memasang payung pantai dan merebahkan diri diatas pasir
Tiba tiba datang seekor beruang besar yang hendak memangsanya,

Lalu kelinci berkata:

"Kalau memang kamu berani, hayo kita berkelahi di dalam lubang kelinci,
Yang kalah akan jadi santapan yang menang,
dan saya yakin saya akan menang"


Sang Beruang merasa tertantang,

"dimanapun jadi, Masa sih kelinci bisa menang melawan aku?"


Merekapun masuk ke dalam sarang kelinci,
Tiga puluh menit kemudian sang kelinci keluar sambil menggenggam Setangkai paha Beruang
dan melahapnya dengan nikmat


Pohon kelapa melambai lambai, Lembayung senja sudah tiba,
habis sudah waktu bersantai,
Sang Kelinci melongok kedalam lubang kelinci, sambil melambai

"Hai, keluar, sudah sore, besok kita teruskan!!"


Keluarlah seekor harimau dari lubang itu, sangat besar badannya
Sambil menguap Harimau berkata

"Kerjasama kita sukses hari ini,
kita makan kenyang Dan saya tidak perlu berlari mengejar kencang"



***
Kesimpulan :

The Winner selalu berfikir mengenai kerja sama,
sementara The Looser selalu berfikir bagaimana menjadi tokoh yang paling berjaya

Untuk membentuk ikatan persahabatan dan persaudaraan
harus ada kerendahan hati dan keikhlasan bekerja sama:
(MESKIPUN) DENGAN SESEORANG YANG KELIHATANNYA TIDAK LEBIH BAIK DARI KITA

Jangan anggap kita sebagai seekor harimau tak pantas bertemnan dengan seekor kelinci
Jangan sombong.. Jangan angkuh..
Kita hidup tak bisa sendirian
Kita hidup butuh uluran tangan yang lainnya

Semoga Bermanfaat
Salam Motivasi
^_^





***
Referensi :
Lydia
www.houseofbeads. multiply. Com
http://laskarpetir.blogspot.com/2010/04/kisah-seekor-kelinci.html
*

Minggu, 04 Mei 2014

Berat Badan Dan Nasib




~*~  Berat Badan Dan Nasib  ~*~


Mohamad Ali berencana berangkat ke Singapura dengan pesawat pukul 2 siang nanti
Ia sudah 'check in' pada pukul 12 siang tadi

Dua jam cukup lama untuk menunggu pesawat yang akan membawanya ke tempat tujuan
Ia mengisi waktu keliling bandara agar tidak terasa membosankan

Tanpa sengaja pandangan matanya tertuju pada sebuah timbangan badan
Bukan karena bentuknya yang indah atau bahkan antik
Ia penasaran, karena pada satu sisi benda tersebut bertuliskan Berat Badan dan Nasib Anda
Kemudian ia menghampiri benda itu

Setelah memperhatikan timbangan itu baik-baik,
ia membatin,

"Ah mana mungkin ada kaitan antara berat badan dan nasib?
Benda ini juga nampaknya sama sekali tidak istimewa"

Tetapi ia penasaran ingin mencoba
Lalu dikeluarkannya sekeping uang koin senilai Rp. 500,-
dan memasukkannya


Tiba-tiba,
"Tong,"
bunyi timbangan itu lalu menyembulkan selembar kertas putih


Mohamad Ali benar-benar terperanjat tatkala membaca rangkaian huruf di atas kertas itu
Di sana dituliskan:

Nama Anda Mohamad Ali
Berat badan Anda 60 kg
Anda sedang menunggu pesawat ke Singapura pada jam 2 sore


"Mana mungkin timbangan badan bisa tahu siapa saya?"
Bisiknya dalam hati


Iapun ingin mencoba sekali lagi
Ia ingin lebih memastikan apakah timbangan badan itu benar-benar dapat mendeteksi siapa dirinya
hanya berdasarkan berat badan


Setelah memasukkan koin Rp.500,- lagi,
lalu "Tong!"
Tersembul lagi selembar kertas,
bertuliskan:

Nama Anda Mohamad Ali
Berat badan Anda 60 kg
Anda sedang menunggu pesawat ke Singapura pada jam 2 sore


Meskipun ia sudah dua kali berturut-turut menguji timbangan badan itu
dan hasilnya sama,
tetapi Mohamad Ali tidak langsung setuju
bahwa benda itu benar-benar dapat mendeteksi siapa dirinya
dan kemana arah tujuannya

Dalam hati ia berkata,
"Pasti ada orang yang ingin mencoba mempermainkan saya!
Biar saya sekarang mempermainkan dia!"


Langsung saja ia menyusun rencana
Ia pergi ke toko pakaian,
membeli sepotong pakaian wanita,
sepasang sepatu dan sebuah rambut palsu
Ia mengenakan semua itu dan berlagak seolah-olah ia wanita tulen
Ia sangat yakin bahwa kali ini timbangan badan itu tidak akan dapat mengenali dirinya lagi


Mohamad Ali segera memasukkan sekeping uang koin senilai Rp.500,-
dan menunggu mesin itu menyembulkan selembar kertas
Saat mesin berbunyi, "Tong!"
Ali buru-buru membacanya

Kali ini isi tulisan di kertas itu berbeda, yaitu:

Nama Anda TETAP Mohamad Ali
Berat Anda TETAP 60 kg
Tapi pesawat Anda ke Singapura jam 2 sore sudah berangkat!



Renungan:
Apa yang menimpa Mohamad Ali sebenarnya hanyalah cermin bagi kita untuk tidak melupakan tujuan utama
Kita sering kali menghabiskan banyak waktu dengan hal-hal yang menyenangkan
tetapi sama sekali tidak bermanfaat untuk tujuan kita
Jangan membiarkan kesenangan-kesenangan kecil menghabiskan banyak waktu kita
Karena waktu yang terbuang tidak akan pernah kembali lagi

banyak hal dimasa lalu yang menyakitkan dan kita tak bisa mengubahnya,
tapi jauh lebih banyak hal yang menyenangkan dimasa depan
dan kita bisa mengubah diri kita untuk merasakannya




Ingatlah...
waktu tidak diukur dari berjalannya tahun,
tapi diukur dengan apa yang seseorang lakukan,
apa yang ia rsasakan, dan apa yang ia raih
(Jawaharlal Nehru)


***
Referensi :
Sumber: Buku 'The New Inspiration' Oleh Andrew Ho
http://kembanganggrek2.blogspot.com/2011/07/berat-badan-dan-nasib.html
*

Value Your Time




~*~ Value Your Time  ~*~


Jack baru saja mendapatkan pelajaran berharga
Ia membuka sebuah kotak keemasan
dan ia mendapati di dalamnya sesuatu yang sangat berharga
juga secarik kertas yang sangat berkesan


Waktu kecil ia tinggal bersama ibunya di sebuah kota kecil
Ia bertetangga dengan seorang duda yang istrinya sudah meninggal
Duda itu tidak mempunyai anak dan hanya tinggal sendiri

Pria malang itu melihat Jack bertumbuh dari seorang anak-anak,
sampai kencan pertamanya, lulus dari kuliah, bekerja dan menikah
Jack adalah seorang pekerja keras yang gila kerja
Ia bahkan tidak ada waktu untuk putri dan istrinya

Setelah ia menikah, ia dan keluarganya tidak lagi tinggal di sebelah rumah pria tua itu
Mereka pindah.

Suatu hari Jack mendapat telepon dari ibunya,

“Ingat Pak Belser?
Ia meninggal dunia hari Selasa lalu
Pemakamannya hari Kamis pagi”


Kenangan masa kecilnya berseliweran dalam dirinya
Ia mengenang kembali masa-masa kecilnya dengan Pak Belser


“Halo?”
suara ibunya membangunkannya


“Iya bu, aku akan ke sana hari Rabu,”
kata Jack


“tapi kupikir Pak Belser sudah lupa tentang diriku”


“Oh tidak, Jack,”
kata ibunya


“Pak Belser selalu ingat padamu
Ia ingat akan hari-hari di mana kamu main-main di balik pagar rumahnya
dan hari ketika kamu duduk di pangkuannya ketika istrinya meninggal”


“Beliau orang pertama yang mengajariku ilmu pertukangan
Tanpa beliau, aku tidak akan mungkin terjun ke usaha ini”
kata Jack


Sesibuk-sibuknya Jack,
ia kemudian mengatur ulang jadwalnya di hari Rabu dan Kamis
Ia menghargai Pak Belser seperti ayahnya sendiri
dan ia sangat ingin ada di sana ketika pemakamannya


Hari Rabu malam ia tiba di kampung halamannya
Ia dan ibunya kemudian berjalan ke rumah Pak Belser untuk terakhir kalinya

Di beranda, ia mengintip ke dalam rumah Pak Belser
Terbesit banyak kenangan tentang masa kecilnya
Sofa yang sering ia duduk,
meja makan di mana ia pernah memecahkan piring,
telepon di sudut ruangan dan hey…

Jack terdiam sejenak...

“Kotak emas di ujung meja itu hilang!”
seru Jack


Ibunya bingung
Segera Jack menjelaskan tentang kotak emas di ujung meja itu

Ukurannya tak lebih dari satu jengkal orang dewasa
dan bercat emas di luarnya

“Pak Belser selalu mengatakan itu miliknya paling berharga
dan akan diberikan kepada seseorang yang layak menerimanya
Tapi setiap kali aku menanyakan isinya,
ia selalu menjawab ‘Pokoknya berharga deh’...”


Dan sekarang kotak emas itu sudah tidak ada lagi
Dugaan Jack, mungkin diambil oleh seorang keluarga jauhnya


Dua minggu kemudian setelah pemakaman,
seorang kurir mengantarkan sebuah paket untuk Jack
Nama Jack tertulis di atas paket itu dengan tulisan yang sangat sulit dibaca

Jack membuka paket itu...
Di dalamnya ada sebuah kotak emas (persis seperti kotak emas Pak Belser yang hilang itu)
dan sepucuk surat

Jack membaca surat itu,

“Setelah kepergianku, tolong sampaikan kotak ini kepada Jack Bennet
Ini adalah harta paling berharga yang kumiliki”


Sebuah kunci ada dalam amplop itu,
kunci untuk membuka kotak itu

Hatinya bergetar, tanpa sadar ia menangis terharu,
Jack perlahan membuka kotak itu
Di dalamnya dia menemukan sebuah jam saku yang indah yang terbuat dari emas
Dengan perlahan Jack membuka jam itu

Di dalamnya terukir kata-kata yang tak pernah ia lupakan seumur hidupnya,

“Terima kasih, Jack, untuk waktumu
Ini saya berikan jam untukmu,
sesuatu yang paling berharga bagiku. Harold Belser”


“Yang ia hargai dariku adalah... waktuku”
serunya perlahan


Ia menggenggam jam itu beberapa saat
Kemudian ia menelepon sekertarisnya dan membatalkan semua janjinya untuk dua hari ke depan

“Mengapa?”
tanya Janet, sekertarisnya


“Aku ingin menghabiskan waktu untuk keluargaku”
kata Jack


“dan Janet, terima kasih untuk waktumu”


Sobat, di dunia ini ada dua hal yang tidak bisa ditarik kembali:
itu adalah perkataan dan waktu

Waktu yang sudah lewat tidak akan bisa dikembalikan lagi
Waktu tidak bisa dipaksa mundur,
tidak bisa diperlambat dan juga tidak bisa dipercepat

Waktu akan terus bergerak maju dengan kecepatan konstan
Kita tidak akan bisa kembali ke masa kanak-kanak
Kita tidak bisa mengulang satu peristiwa yang sama di waktu itu

Sudahkah Anda memberi waktu pada diri Anda dan sesama Anda ?
Sudahkah orang lain menghargai waktu yang telah Anda korbankan kepada mereka ?





segeralah ...
manfaatkan waktu sebaik-baiknya mulai dari sekarang
agar tiada kata penyesalan nantinya


***
Referensi :
Kamis, 19 Februari 2009 @ 10:02
http://krenungan.org/wordpress/2009/02/19/value-your-time/
*

Pensil



~*~  Pensil  ~*~



“Setiap orang pasti pernah membuat kesalahan
Itulah sebabnya, pada setiap pensil ada penghapusnya”
(Pepatah Jepang)


Kali ini saya ingin menceritakan kepada Anda sebuah kisah penuh hikmah
dari sebatang pensil

Dikisahkan, sebuah pensil akan segera dibungkus dan dijual ke pasar
Oleh pembuatnya, pensil itu dinasihati mengenai tugas yang akan diembannya

Maka, beberapa wejangan pun diberikan kepada si pensil
Inilah yang dikatakan oleh si pembuat pensil tersebut kepada pensilnya.


“Wahai pensil, tugasmu yang pertama dan utama adalah membantu orang
sehingga memudahkan mereka menulis
Kamu boleh melakukan fungsi apa pun,
tapi tugas utamamu adalah sebagai alat penulis
Kalau kamu gagal berfungsi sebagai alat tulis
Macet, rusak, maka tugas utamamu gagal”


“Kedua, agar dirimu bisa berfungsi dengan sempurna,
kamu akan mengalami proses penajaman
Memang meyakitkan, tapi itulah yang akan membuat dirimu menjadi berguna dan berfungsi optimal ”


“Ketiga, yang penting bukanlah yang ada di luar dirimu
Yang penting, yang utama dan yang paling berguna adalah yang ada di dalam dirimu
Itulah yang membuat dirimu berharga dan berguna bagi manusia ”


“Keempat, kamu tidak bisa berfungsi sendirian
Agar bisa berguna dan bermanfaat,
maka kamu harus membiarkan dirimu bekerja sama dengan manusia yang menggunakanmu ”


“Kelima, Di saat-saat terakhir,
apa yang telah engkau hasilkan itulah yang menunjukkan seberapa hebatnya dirimu yang sesungguhnya
Bukanlah pensil utuh yang dianggap berhasil,
melainkan pensil-pensil yang telah membantu menghasilkan karya terbaik,
yang berfungsi hingga potongan terpendek
Itulah yang sebenarnya paling mencapai tujuanmu dibuat ”


Sejak itulah, pensil-pensil itu pun masuk ke dalam kotaknya,
dibungkus, dikemas, dan dijual ke pasar bagi para manusia yang membutuhkannya


***


Sahabatku, pensil-pensil ini pun mengingatkan kita mengenai tujuan dan misi kita berada di dunia ini
Saya pun percaya bahwa bukanlah tanpa sebab kita berada dan diciptakan ataupun dilahirkan di dunia ini
Yang jelas, ada sebuah purpose dalam diri kita yang perlu untuk digenapi dan diselesaikan

Sama seperti pensil itu, begitu pulalah diri kita yang berada di dunia ini
Apa pun profesinya, saya yakin kesadaran kita mengenai tujuan dan panggilan hidup kita,
akan membuat hidup kita menjadi semakin bermakna

Semoga bermanfaat sobat....
SALAM MOTIVASI...!



***
Referensi :
Minggu, 24 Agustus 2008
http://ramdani1428.wordpress.com/2008/08/24/filosofi-pensil/
*

Mengalah Rasa Takut




~*~  Mengalahkan Rasa Takut  ~*~



Seorang pemuda mendatangi seorang yang bijak untuk meminta nasehat atas permasalahan yang sedang dihadapinya
Pemuda ini adalah seorang yang bekerja sebagai salesman
yang menawarkan produk kepada calon konsumen

Setelah mereka bertatap muka,
orang bijak ini menanyakan,

"Pemuda, bisakah Anda memberitahu saya maksud kedatangan Anda di sini?"

Pemuda itu diam sebentar,
lalu berkata,

"Begini, saya ada sedikit masalah
dan berharap Bapak bisa membantu saya
Saya adalah seorang salesman yang mana penghasilan saya sangat bergantung pada penjualan
Jika pada hari tersebut saya tidak berhasil menutup penjualan apa pun,
maka saya tidak akan punya uang sama sekali
Masalahnya saya memiliki rasa takut yang besar,
takut untuk menawarkan barang dagangan saya
Hal inilah yang sangat mengganggu saya akhir-akhir ini
Ini membuat saya tidak begitu maksimal dalam pekerjaan saya
Apakah Bapak bisa memberi sedikit saran untuk saya?"


Mendengar keluhan salesman tersebut,
orang bijak tadi merenung dan memikirkan sesuatu

Tak lama kemudian ia berkata,

"Hai, pemuda!
Sebenarnya masalahmu bukan masalah yang besar,
semua orang juga punya masalah seperti ini
Hanya saja masalahmu sudah mempengaruhi kinerjamu,
hingga kamu tidak bisa bekerja secara maksimal
Begini saja, saya akan membawamu ke beberapa tempat
dan akan saya tunjukkan bahwa masalahmu tidaklah berarti apa-apa"


Ia pergi bersama dengan salesman tersebut ke sebuah café yang menjual segala macam mie
Ia menyuruh pemuda tersebut memesan makanan yang tidak ada,
yaitu pizza, empek-empek, gulai kepala ikan dan jus durian

Pemuda tersebut melawan karena pasti akan ditertawakan
Orang bijak berujar,

"Lakukan saja apa yang saya suruh
Nanti kamu akan tahu sendiri"


Pelayan datang dan bertanya,

"Mau pesan apa?"
Keringatnya mulai mengalir karena takut


Kemudian dengan terbata-bata ia berkata,

"Ma...mau pe...pesan pizza"


"Oh, itu kita tak ada, yang lain?"


Ia melanjutkan,

"Kalau be...begitu pesan empek-empek"


Pelayan mulai tersenyum,

"Wah, kalau itu juga tak ada"


Ia semakin takut,
dan mukanya merah padam,

"Saya pesan gulai ke...kepala ikan dan jus...jus durian."


Pelayan tersebut mulai tersenyum kecil dan berkata,

"Mas, kami hanya ada jual mie, yang lain tidak ada
apa mas tidak lihat di depan tadi?"


Orang bijak memotong pembicaraan,

"Oh. Kita salah, kalau begitu kami tidak jadi pesan,
maafkan kami.."


"Tidak apa-apa. Terima kasih"
ujar pelayan


Kemudian mereka keluar dan menuju tempat lain, yaitu apotik
Orang bijak itu berkata,

"Sekarang kamu pergi ke apotik itu dan beli mie instan"


"Apaaaa!"
kata pemuda itu


Orang bijak tersebut memaksanya pergi
Maka, ia pun pergi meskipun terpaksa

Setiap langkah membuat jantungnya seakan mau lepas saking takutnya
Sesampainya di apotik dan ditanya oleh pegawainya,

"Mau beli apa?"


Ia bengong dan diam


"Ada yang bisa dibantu?"


Ia kaget dan sadar
Ia takut, tapi memberanikan diri bertanya,

"Sa...sa...saya mau beli mie instan 1 kotak"


"Ha..ha..ha. Aduh, jangan bercanda dong, ini kan apotik"
ujar pelayan itu dengan senyum sambil menggaruk kepala


Ia membalas,

"Oh. Saya salah tempat. Terima kasih."
Ia pun pergi


Orang bijak membawanya ke tempat terakhir dan berkata,

"Ini yang terakhir.."

Ia membawa pemuda itu ke toko bahan bangunan dan memberi perintah,

"Sekarang beli bubuk kopi 1 kilo!"


Pemuda itu lemas, berkata,

"Pak, tolong dong. Ini maksudnya apa sih?"


"Lakukan dan nanti akan kujelaskan"
Kata orang bijak itu


Pemuda itu menuju ke toko dan bertanya,

"Pak, tolong bubuk kopi 1 kilo"


Pegawai toko terdiam sebentar,
memandangnya dengan tatapan aneh dan berkata,

"Anda tidak salah nih, ini kan toko besi,
kalau bubuk semen ada. Anda salah masuk.."


"Oh, iya ya. Maaf."
Kata pemuda itu dan buru-buru pergi


Mereka pun pergi dari toko dan orang bijak itu membawanya ke taman
dan duduk

Ia bertanya,

"Apakah Anda tahu maksud dari ini semua?
Apakah Anda tahu mengapa saya menyuruh Anda melakukan hal-hal yang tak masuk akal?"


Pemuda itu menggelengkan kepala
Ia menjawab,

"Nak. Kamu lihat tadi
Walaupun kamu memesan yang aneh-aneh, mereka tetap tidak marah, kan?
Mereka berpikir kamu hanya bercanda
Itulah yang terjadi padamu
Rasa takutmu terlalu berlebihan
Sebenarnya apa yang kamu takutkan itu jarang terjadi
Kamu memikirkan banyak hal yang kamu takutkan akan terjadi,
tetapi kenyataannya itu tidak pernah terjadi
Masalahmu hanya terletak pada dirimu sendiri
Pikiranmu sendiri yang membuat dirimu menjadi takut,
padahal belum tentu seperti itu kenyatannya
Semoga pengalamanmu tadi berguna untukmu.."


Pemuda itu tersadar dan senyum menghiasi wajahnya
Ia berkata,

"Terima kasih banyak, pak!
Sekarang saya tahu, meskipun saya tadi meminta hal-hal yang aneh,
mereka tidak marah
Seharusnya saya tidak boleh takut lagi,
karena apa yang saya tawarkan itu masuk akal,
bukan menawarkan barang yang aneh-aneh
Terima kasih, pak, hal ini membuat saya sadar.."


***

Setiap orang pasti memiliki yang namanya ketakutan
Ketakutanlah yang menjadi musuh setiap orang dalam usahanya meraih sukses

Untuk meraih sukses,
pasti dibutuhkan action atau tindakan nyata untuk mewujudkannya
Sayangnya, rasa takut membuat sebagian orang berhenti

Kadang-kadang, rasa takut tersebut terlalu besarnya
sehingga mempengaruhi kinerja dan performa seseorang

Perlu Anda ketahui bahwa orang yang sukses
bukanlah orang yang tidak mempunyai rasa takut
Mereka juga memilikinya sama seperti Anda

Yang membedakan adalah,
mereka tetap bertindak meskipun ketakutan muncul
Sedangkan orang-orang yang gagal
membiarkan rasa takut menghentikan mereka

Mereka terlalu memikirkan akibat-akibat yang tak menyenangkan
seperti takut ditolak, ditertawakan, diejek, atau dihina
Mereka memikirkan 1001 akibat negatifnya
padahal apa yang mereka takutkan sering kali tidak pernah terjadi

Rasa takut muncul dari pikiran Anda sendiri,
Andalah yang membuat diri sendiri menjadi takut
Jangan biarkan rasa takut mempengaruhi Anda,
tetapi taklukkan rasa takut Anda melalui tindakan,
sehingga mental Anda akan menjadi semakin baik





***
Referensi :
Senin, 02 Maret 2009
http://www.andriewongso.com/articles/print/2523/Mengalahkan-Rasa-Takut
*

Kekuatan Pikiran




~*~  Kekuatan Pikiran ~*~



Disuatu sore yang indah,
disebuah kebun binatang yang terkenal di kota,
terlihatlah seorang anak bersama ayahnya sedang berjalan dengan riangnya menelusuri kebun binatang tersebut

Sang anak dengan ceria,
tak henti-hentinya bertanya mengenai berbagai macam binatang yang ada di kebun binatang tersebut kepada sang ayah


Tak lama kemudian, berhentilah mereka disebuah kandang singa
Terlihat didalamnya seekor singa jantan yang begitu gagahnya,
sedang memperlihatkan wibawanya

Sang singa pun mengaum begitu melihat sang ayah dan anak berhenti di kandangnya
Tanpa perasaan takut, sang anak pun terus melihat
dan mencermati sang singa, dan berkatalah dia kepada sang ayah,

"Ayah, singa adalah raja hutan,
begitu hebatnya suaranya sehingga siapapun takut untuk berhadapan dengannya apabila di hutan,
namun kenapa begitu saya melihat singa di kebun binatang ini
tidak ada perasaan takut sama sekali,
bisakah ayah menjelaskannya padaku?"
Tanya sang anak


"Benar sekali apa yang engkau katakan anakku,
dan tahukah mengapa kita bisa begitu takut melihat singa dihutan,
namun tidak apabila di kebun binatang?"
tanya sang ayah


"Jawabannya adalah pikiran,
kekuatan pikiran manusia mampu menciptakan kondisi ketakutan
ataupun ceria bagi kita"
lanjut sang ayah


"Kenapa begitu ayah?"
tanya sang anak selanjutnya


"Begini anakku, ketika kita di hutan,
karena pengaruh situasi disana,
pikiran kita akan membawa kita kedalam keadaan dimana kita merasa takut, dan tidak berdaya,
ditambah dengan suara singa,
pikiran kita tidak dapat berpikir jernih
sehingga ketakutan itu menjadi datang,
namun sebaliknya dengan suasana ceria kebun binatang,
keberanian pun akan selalu menyelimuti kita,
atas dasar keadaan yang dibentuk oleh pikiran itu sendiri"
Jelas sang ayah


"Ingatlah anakku, melihat kasus tadi,
kita pun harus bisa selalu memelihara kekuatan pikiran kita
untuk selalu ceria dan positif,
bagaimanapun lingkungan kita berada,
dengan kekuatan pikiran positif lah,
keberanian akan selalu menyelimuti kita
untuk menghadapi masalah apapun,
jangan biarkan lingkungan ataupun masalah membuat pikiran kita menjadi tidak jernih,
negatif ataupun pesimis,
kendalikan lah pikiran kita menjadi kekuatan,
apakah engkau mengerti? "
tanya sang ayah sambil mengusap kepala anaknya



Sang anak pun tersenyum puas mendapatkan pengetahuan kehidupan dari ayahnya


***
Kekuatan pikiran dapat menciptakan kekuatan maupun kelemahan bagi kita,
tergantung bagaimana kita mengendalikannya
Alangkah baiknya apabila kita terus melatih pikiran untuk baik,
positif, dan penuh semangat untuk menghadapi semua masalah yang kita hadapi

dan tidak perduli bagaimanapun keadaan yang kita hadapi,
Niscaya timbullah kekuatan bagi kita untuk dapat terus menjadi insan bijaksana
dalam menghadapi masalah secara bijak,
melalui kekuatan pikiran yang telah kita kendalikan ke arah positif dan benar


Mari menjadi manusia yang selalu berpikir positif
dengan cara yang bijak




***
Referensi :
Selasa, 27 januari 2009
http://renungan-indah.blogspot.com/2009/01/kekuatan-pikiran.html
*

Meluaskan Hati




~*~  Meluaskan Hati  ~*~



Kisah seorang pemuda yang sedang di rundung berbagai masalah,
sehingga menjadikannya putus harapan

Seharian dia duduk termenung meratapi kesedihannya
Tidak jauh dari sana ada seorang tua yang diam-diam memperhatikan pemuda yang dalam kesedihan itu,
maka di hampirilah pemuda itu dan berkata

"anak muda apa yg sedang kamu pikirkan
sehinnga membuat kamu menjadi terbebani
dan larut dalam kesedihan?"

dan pemuda itu menjawab

"apa peduli dan anda tidak akan mungkin bisa merasakan apa yang saya alami saat ini...?!"

dengan sabar orang tua itu berkata

"nak... memang saya tidak bisa merasakan beratnya beban yang ada dalam hati dan pikiran mu,
tapi aku hanya ingin mengundang mu untuk minum bersama di rumah ku...
ayolah nak ikutlah dengan ku?"

tanpa membantah pemuda itupun mengikuti orang tua tersebut


Sesampainya di rumah, lalu orang tua itu membawakan secangkir kopi panas
dan di berikan pada pemuda tadi

"silahkan di minum kopinya nak...?!"
kata orang tua itu, dan tanpa basa basi lagi pemuda itu langsung meminumnya

dan setelah meminum kopi tadi pemuda itu berkata dgn emosi

"cuah....pahit sekali kopi ini, apa maksud anda pak tua?!"

dan orang tua itu hanya bisa tersenyum

"sekarang bawa kopi pahit yang kamu minum tadi
setelah itu campurlah kopi itu ke air danau yang ada di belakang rumahku ini?!"
perintah orang tua itu
semakin tidak mengerti pemuda menuruti perintahnya


Kemudian orang tua itu berkata
"sekarang kamu minum air danau yang telah kau campur kopi pahit itu"

dan masih dalam pertanyaan besar,
kembali pemuda itu menuruti perintah orang tua itu

"masih berasa pahitkah air yang kamu minum ?"
kata orang tua itu lagi


"tidak ....yang ada hanya hambar"
jawab pemuda itu penuh dengan tanda tanya


"apa maksud dari semua ini"
kata pemuda itu lagi

dengan tersenyum mulai memberikan penjelasan:

"jika hati kita seperti cangkir maka tidak akan pernah bisa menerima kenyataan dan permasalahan hidup yang datang silih berganti,
sebab seukuran cangkir menerima sesuatu itu terbatas kadang pahit
dan kadang pula manis akan tetapi
kalau mempunyai hati yang luas seperti halnya danau,
dia akan selalu menerima kenyataan yang terkadang pahit
dan menyakitkan?"


barulah itu pemuda sadar dan mengerti akan kekeliruannya,
atas nasehat orang tua bijak itu

Hikmah dari cerita di atas mungkin bisa menyadarkan kita
bahwa segala macam bentuk problematika harus kita terima dengan lapang dada
tanpa harus menjadi beban berat yang membuat kita menjadi frustasi oleh kenyataan
yang tidak kita inginkan kedatangannya

Sebab tidaklah mudah menerima kenyataan yang tidak sesuai dengan diri,
secara teori memang gampang untuk menjadikan hati yang luas yang selalu menerima apa adanya
tetapi dalam praktek kehidupan sangatlah sulit
Walaupun begitu kita masih berusaha untuk belajar
agar diri kita terlatih dalam menghadapi problematika kehidupan




Semoga kita di beri keluasan hati oleh Allah SWT
bukan hati yang sempit seperti cangkir
bahkan lebih dari itu yaitu selalu berdoa yang di barengi dengan usaha


***
Referensi :
Minggu, 24 Juli 2011
http://kembanganggrek2.blogspot.com/2011/07/luasnya-hati.html
*

Raja Sehari



~*~  Raja Sehari  ~*~



Dahulu ada sebuah Kerajaan yang sangat aman,
rakyatnya makmur dan sentosa
Raja ini selalu memperhatikan dan mementingkan kesejahteraan rakyatnya
Sang Raja selalu berkeliling negeri untuk melihat langsung kondisi rakyatnya



Suatu Sang Raja mendengar rintihan seorang pemuda yang kelaparan
Si Ibu dengan suara lemah mengatakan kepada anaknya
bahwa dia sudah tidak memiliki lagi persediaan makanan
Raja terkejut di negerinya ada rakyatnya yang kelaparan

Sang Raja berfikir sebentar
Kemudian dia membuat sebuah kesempatan untuk Sang pemuda
Dia memerintahkan prajuritnya
untuk secara diam-diam membawa sang anak ke istana ketika dia tidur,
malam itu juga


Ketika Pemuda itu tidur,
secara diam-diam beberapa Prajurit membawa pemuda
tanpa sepengatahuan siapapun termasuk pemuda itu sendiri

Raja ingin memberikan jabatannya sebagai Raja selama sehari
untuk si pemuda tersebut
Diaingin tahu apa yang akan dilakuakn si Pemuda

Pagi harinya ketika terbangun dari tidurnya si anak heran,
dimanakah dia berada?
Segera beberapa pembantu istana menjelaskan
bahwa dia saat ini di istana kerajaan dan diangkat menjadi Raja

Para Pembantu istana sibuk melayaninya
Sementara itu di tempat terpisah si ibu kebingungan dan cemas
karena dia mendapati anaknya hilang dari rumahnya

Di carinya kemana-mana
tapi sang anak pujaan hati tetap tak ditemukannya
Siang harinya sambil menangis dan bercucuran air mata
si ibu pergi ke istana Raja untuk meminta bantuan mencari anaknya ke pelosok negeri

Di gerbang istana si ibu tertahan oleh Para Penjaga istana
dan tidak diijinkan untuk bertemu dengan Raja

Namun demikian, seorang Penjaga itu masuk ke dalam dan memberi tahu kepada Sang Raja baru (Pemuda)
bahwa di luar istana ada seorang ibu tua lusuh dan kelaparan
yang sedang mencari anaknya yang hilang
Sang Raja kemudian memerintahkan untuk mensedekahkan satu karung beras kepada ibu tua miskin tersebut


Malam harinya Sang Raja baru itu tidur kembali
di kamarnya yang megah dan mewah

Tengah malam, Sang Raja yang asli dengan Para Pembantunya secara diam-diam kembali memindahkan pemuda yang sedang tidur lelap itu
kembali ke rumah ibunya

Esok pagi si ibu sangat gembira
karena telah menemukan kembali anaknya yang hilang kemarin
Sebaliknya si Pemuda heran kenapa dia ada disini kembali

Si ibu bercerita bahwa kemarin dia mencarinya kesana-kemari
hingga pergi ke istana untuk minta bantuan,
dan pulangnya dia diberi oleh Raja sekarung beras

Si Anak segera menyadari bahwa dialah kemarin yang memberi sekarung beras itu
Kemudian bergegas dia pergi ke istana dan menghadap Raja,
dengan lugu dia minta diangkat kembali menjadi raja
Walau cuma sehari


Sang Raja segera menolak dengan mengatakan
bahwa waktu/kesempatannya menjadi raja sudah habis

Si Pemuda tetap memohon,
sambil menghiba-hiba Pemuda itu
minta hanya sejam saja bahkan beberapa menit saja,
tetapi Sang Raja tetap menolak


Sang Pemuda pulang dengan hati penuh penyesalan
Kenapa dia sangat kikir dulu,
seandainya dia dermawan
maka tidak hanya sekarung beras yang dia kirim
tetapi mungkin berton-ton beras yang dia kirim ke rumahnya



***
Tahukah sahabat ?
Itulah analogi kehidupan kita sekarang

Kelak di akhirat ada orang-orang menyesal
Mereka tidak pernah beramal untuk akhirat
Mereka tidak pernah mengirim beras ( pahala ) yang banyak untuk kampung akhirat mereka

Mereka meminta kesempatan untuk kembali ke dunia,
agar bisa beramal sebaik mungkin...
tapi, itu tidak mungkin...
karna hidup hanya sekali.
Maka, hiduplah yang berarti

Mari kita optimalkan kehidupan didunia ini yang hanya sekali,
untuk ibadah dan kebaikan
Karena kita tidak tau kapan ajal menjemput kita

Bisa saja, hari ini adalah hari terakhir kita...
maka, kenapa kita masih saja berbuat dosa,
dan masih ragu dan malas tuk beribadah kepada-Nya?

Begitu banyak kasih sayang Allah Tuhan kita,
dengan kasih sayang yang berbentuk berbagai peringatan-peringatan yang datang kepada kita

Ya, Mungkin tulisan ini adalah yang kesekian ribu peringatan kasih sayang-Nya....
Tinggal diri kita,...
apakah akan kita abaikan peringatan dan kesempatan itu
hingga kesempatan itu habis?


                                    

Jangan sia-siakan waktu anda untuk mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya
Allah SWT telah memperingatkan kita untuk menggunakan waktu ini dengan sebaik-baiknya
sesuai Surat Al Ashr:

“Demi masa..
Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian,
kecuali orang-orang yang beriman
dan mengerjakan amal saleh
dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran
dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran”


Rasulullah SAW pernah ditanya siapakah orang yang paling pintar itu?
Beliau menjawab bahwa orang yang paling pintar
..adalah orang yang banyak mengingat kematian
dan dia mempersiapkan kematiannya itu sebaik-baiknya

Orang kafir adalah
“orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau,
dan kehidupan dunia telah menipu mereka”
(Qs. Al-A’raaf : 51)
28 Rabiutsani 1422 HArwansyah Johan Al Taqiyyan


Terimakasih sahabat telah membaca,
semoga bermanfaat bagi kita semua...
Salam Motivasi selalu.... ^_^



***
Referensi :
Senin, 31 Mei 2010
http://forsilais.wordpress.com/2010/05/31/saat-ini-kita-adalah-raja/
*

Sabtu, 03 Mei 2014

Kasih Sayang Ibu Tanpa Batas




~*~  Kasih Sayang Tak Terbatas  ~*~



Alkisah di sebuah desa, ada seorang ibu yang sudah tua,
ia hidup berdua dengan anak satu-satunya
Suaminya sudah lama meninggal karena sakit
Sang ibu sering kali merasa sedih memikirkan anak satu-satunya

Anaknya mempunyai tabiat yang sangat buruk
yaitu suka mencuri, berjudi, mengadu ayam dan banyak lagi

Ibu itu sering menangis meratapi nasibnya yang malang
Namun ia sering berdoa memohon kepada Tuhan:

“Tuhan tolong sadarkan anakku yang kusayangi,
supaya tidak berbuat dosa lagi
Aku sudah tua dan ingin menyaksikan dia bertobat sebelum aku mati”


Namun semakin lama si anak semakin larut dengan perbuatan jahatnya,
sudah sangat sering ia keluar masuk penjara
karena kejahatan yang dilakukannya


Suatu hari ia kembali mencuri di rumah penduduk desa,
namun malang dia tertangkap
Kemudian dia dibawa ke hadapan raja untuk diadili
dan dijatuhi hukuman pancung

pengumuman itu diumumkan ke seluruh desa,
hukuman akan dilakukan keesokan hari di depan rakyat desa
dan tepat pada saat lonceng berdentang menandakan pukul enam pagi


Berita hukuman itu sampai ke telinga si ibu
dia menangis meratapi anak yang dikasihinya
dan berdoa berlutut kepada Tuhan

“Tuhan ampuni anak hamba,
biarlah hamba yang sudah tua ini yang menanggung dosa nya”


Dengan tertatih-tatih dia mendatangi raja
dan memohon supaya anaknya dibebaskan
Tapi keputusan sudah bulat,
anakknya harus menjalani hukuman

Dengan hati hancur, ibu kembali ke rumah
Tak hentinya dia berdoa supaya anaknya diampuni,
dan akhirnya dia tertidur karena kelelahan
Dan dalam mimpinya dia bertemu dengan Tuhan


Keesokan harinya, ditempat yang sudah ditentukan,
rakyat berbondong-bondong manyaksikan hukuman tersebut
Sang algojo sudah siap dengan pancungnya
dan anak sudah pasrah dengan nasibnya

Terbayang di matanya wajah ibunya yang sudah tua,
dan tanpa terasa ia menangis menyesali perbuatannya

Detik-detik yang dinantikan akhirnya tiba
Sampai waktu yang ditentukan tiba,
lonceng belum juga berdentang sudah lewat lima menit
dan suasana mulai berisik,
akhirnya petugas yang bertugas membunyikan lonceng datang

Ia mengaku heran karena sudah sejak tadi dia menarik tali lonceng
tapi suara dentangnya tidak ada
Saat mereka semua sedang bingung,
tiba-tiba dari tali lonceng itu mengalir darah

Darah itu berasal dari atas tempat di mana lonceng itu diikat
Dengan jantung berdebar-debar seluruh rakyat menantikan saat beberapa orang naik ke atas
menyelidiki sumber darah

Tahukah anda apa yang terjadi?
Ternyata di dalam lonceng ditemui tubuh si ibu tua dengan kepala hancur berlumuran darah
dia memeluk bandul di dalam lonceng yang menyebabkan lonceng tidak berbunyi,
dan sebagai gantinya,
kepalanya yang terbentur di dinding lonceng


Seluruh orang yang menyaksikan kejadian itu tertunduk
dan meneteskan air mata
Sementara si anak meraung-raung
memeluk tubuh ibunya yang sudah diturunkan
Menyesali dirinya yang selalu menyusahkan ibunya

Ternyata malam sebelumnya
si ibu dengan susah payah memanjat ke atas
dan mengikat dirinya di lonceng
Memeluk besi dalam lonceng untuk menghindari hukuman pancung anaknya


sungguh ....
betapa besar kasih seorang ibu kepada anaknya
maka janganlah engkau sekali-kali membuatnya menangis
melawannya, membangkangnya, atau bahkan menjahatinya

Engkau takkan pernah tahu,
apa yang sudah ia lalui.. saat ia mengandungmu
Engkau takkan pernah tau,
berapa banyak yang telah dikorbankannya.. saat ia mengandungmu
Engkau takkan pernah tahu,
seberapa besar ia menjagamu, melindungimu.. saat ia mengandungmu

Sahabatku
jadilah anak yang baik
cintailah kedua orang tuamu
berikanlah perhatian pada mereka
tunjukanlah rasa kepedulianmu pada mereka
mereka takkan pernah meminta apapun kepadamu,
mereka tak mengharapkan apapun darimu

Yang mereka ingin... jelas-jelas hanyalah kebahagiaanmu
mereka tak membutuhkan hal lainnya

tunjukkanlah ...
buktikanlah ...
bila kau memang menyayangi mereka




Salam kebahagiaan untuk setiap kebahagiaan....
Yang tercipta


***
Referensi :
Senin, 08 September 2008
http://ubaiarab.wordpress.com/2008/09/08/cinta-ibu/
*

Kasih Sayang ALLAH




~*~  Kisah Dari Negara India  ~*~



Di India utara ada sebuah desa yang memiliki kondisi alam kurang bersahabat,
membuat desa hidup dalam kemiskinan
Untuk mencari makanan sehari-hari penuh dengan perjuangan

Semua orang ingin mengubah keadaan
tapi tidak ada yang tahu bagaimana melakukannya

Tidak jauh dari desa tersebut ada sebuah jalan antar kota
Karena kondisi jalan jelek,
banyak mobil dan truck yang jatuh disana

Suatu hari sebuah truk penuh dengan makanan kaleng terguling ke pinggir jalan
dan kaleng-kaleng berserakan di mana-mana
Karena sopir terluka,
dia menumpang kendaraan menuju ke rumah sakit
dan meninggalkan makanan kaleng berserakan di tanah

Ketika penduduk desa menemukan makanan kaleng "gratis",
mereka membawanya pulang

Selama beberapa hari setelah kecelakaan itu,
setiap keluarga memiliki makanan kaleng di meja makan malam mereka

"keberuntungan" Ini mengilhami para penduduk desa
Sebagai pepatah lama mengatakan :

"Bertahan dengan apa saja yang ada di dekat,
baik itu gunung atau danau"


Sekarang penduduk desa berpikir
bahwa mereka bisa hidup dari jalan raya tersebut
Mereka mulai sering pergi ke jalan raya,
berharap menemukan truk rusak dan penuh makanan

Tapi kecelakaan tidak terjadi sesering yang mereka inginkan
Hanya melihat truk makanan datang dan pergi,
Penduduk desa kecewa tidak mendapatkan apa-apa


Suatu hari, seseorang datang dengan ide yang cerdik
Mereka pergi ke jalan dengan sekop dan cangkul,
dan menggali banyak lubang di malam hari

Tak lama kemudian, lebih dan lebih banyak mobil dan truk pecah ban di sana
Karena jalan yang buruk, truk-truk melaju sangat lambat menghindari terjadinya kecelakaan

Penduduk desa kemudian dengan mudah mengikuti
dan mencuri beberapa barang di truk


Lambat laun, keadaan semakin memburuk
Awalnya, mereka mencuri makanan hanya untuk konsumsi mereka sendiri
sekarang mereka mulai mengambil barang-barang lain
dan menjualnya di pasar

Akhirnya, pencurian berubah menjadi murni perampokan
Jalan dekat desa menjadi bagian paling berbahaya di sepanjang jalan raya tersebut
Setiap bulan, polisi menerima beberapa laporan tentang perampokan

Suatu hari, polisi menangkap dua penduduk desa
saat mereka merampok sebuah truk dan memenjarakan mereka

Penahanan itu tidak membuat penduduk desa lainnya jera
Mereka menjadi lebih licik dalam melakukan kejahatan ini
Mereka mengorganisasi diri mereka
dan menugaskan orang-orang untuk mengawasi polisi

Setelah perampokan, mereka menyembunyikan barang
atau mengubah kemasan sehingga polisi tidak bisa menemukan bukti
Pemerintah lokal mencoba berbagai cara menghentikan tindak kejahatan ini

Karena penduduk sudah terbiasa dengan cara hidup seperti ini,
perampokan tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti

Selama satu musim dingin, karena reputasi desa,
banyak pengemudi truk menghindari jalan desa dengan memilih jalan memutar
Hasilnya, penduduk desa tidak mendapat apa-apa selama beberapa hari berturut-turut


Suatu hari, sebuah truk penuh dengan pati fosfat lewat
Pati fosfat adalah digunakan untuk industri dan beracun
Para penduduk desa kebanyakan tidak berpendidikan,
dan menurut mereka, pati adalah makanan yang bisa dimasak dengan berbagai cara
Jadi, mereka menghadang truk, dan sebagaian meloncat ke atas truk
dan mengambil lebih dari 20 kantong

Pengemudi yang masih muda ini menghentikan truk
dan mengejar para perampok
Penduduk desa lainnya mengambil kesempatan ini,
mereka membongkar semua kantong-kantong pati yang tersisa
Ketika pengemudi pergi ke desa,
ia memohon kepada penduduk desa untuk mengembalikan pati tersebut

Saat ini, semua penduduk desa sudah menyembunyikannya
dan tak seorang pun mengaku sebagai pencuri
Permohonan pengemudi ini tidak mendapat perhatian
Akhirnya, ia mengatakan kepada penduduk desa bahwa pati tersebut tidak dapat dimakan
dan ini hanya dipakai untuk industri

Orang bisa meninggal jika mereka memakannya,
jadi bagi penduduk desa ini adalah tidak bermanfaat
Pengemudi mengatakan kepada mereka kebenaran
tetapi penduduk tidak percaya kepadanya

Bagaimanapun, pati itu kelihatan dan rasanya persis sama seperti pati biasa yang bisa dimakan
Pengemudi menjadi sangat takut ketika penduduk desa tidak percaya kepadanya
Dia ingin melaporkan kejadian tersebut kepada polisi,
tetapi ia juga khawatir seseorang akan memakan pati dan mati

Walaupun ia tidak akan bertanggung jawab atas kematian siapa pun,
dia tidak mau seseorang meninggal karena suatu kesalahan bodoh
Dia pergi dari pintu ke pintu untuk memberitahu orang-orang kebenaran,
bahkan ia berlutut dan berkata:

"Saya tidak peduli tentang pati itu
bahkan jika Anda tidak mengembalikannya,
hal yang terburuk bukan pada kerugian ekonomi saya
tapi saya memohon kepada Anda untuk tidak memakannya,
karena jika tidak, anda akan meninggal"


Melihat desakan pengemudi itu,
beberapa penduduk desa mulai ragu akan diri mereka sendiri
Seseorang memberi makan ayam dengan pati tersebut
dan ayam mati dalam beberapa menit

Pengemudi itu mengatakan kebenaran!
Penduduk desa terkejut, dan hati mereka sangat tersentuh
Mereka telah mencuri barang-barang pengemudi ini
dan seharusnya pengemudi itu membenci mereka
Bahkan jika mereka mati karena pati beracun,
mereka merasa pantas mendapatkanya

Namun pengemudi ingin menyelamatkan nyawa mereka yang sangat buruk,
dia bahkan memohon dengan berlutut kepada mereka
Ini semacam rasa cinta dan belas kasih,
serta kerendahan hati membuat penduduk desa merasa malu

Penduduk desa mengembalikan semua pati ke truk
Sejak hari itu, orang-orang di desa tidak pernah merampok truk lagi
Ketika seseorang tergoda untuk mencuri, yang lain akan berkata:

"Pikirkan tentang orang baik
Kita merampok dia, tetapi ia menyelamatkan hidup kita
Apakah kita masih ingin melakukan hal buruk ini?
Apakah kita benar-benar jahat?"


Sekarang jalan dekat desa ini menjadi aman kembali
Setelah semua upaya-upaya penegakan hukum dan persuasi pemerintah gagal,
pengemudi muda dengan belas kasih mengubah segalanya


(Sumber : ERA BARU)

Sahabat, kebiasaan orang-orang dapat diubah jika kita tahu bagaimana mendekati mereka
Belas kasih dapat bangkit dalam diri orang
jika itu dilakukan dengan tepat

Ada belas kasih dalam hati setiap orang,
tetapi satu-satunya cara untuk beresonansi dengan hal tersebut adalah melalui belas kasih

Jika kita ingin orang lain menjadi baik,
kita yang pertama menunjukkan rasa belas kasih kepada mereka
Tidak peduli seberapa jahatnya orang itu,
belas kasihnya dapat dibangkitkan
dan ia dapat membuang pikiran-pikiran jahatnya

Kami percaya setiap orang memiliki belas kasih dalam hatinya,
dan jika kita semua mampu menunjukkan kepada orang lain,
dunia akan menjadi tempat yang indah

Terimakasih sahabat telah membaca,...
Selamat Berbagi Belas Kasih,
bukan hanya sesama manusia,
akan tetapi hewan dan tumbuhan pun berhak belas kasih kita....

Saya yakin mereka pun merasakannya
Tak heran jika dalam riwayat Tuhan menjajikan surga,
kepada seorang pelacur lantaran dia pernah memberikan minum dengan tulus,
seekor anjing yang kehausan dipadang pasir

Salam Motivasi...!
^_^


***
Referensi :
Senin, 25 Juli 2011
http://kembanganggrek2.blogspot.com/2011/07/di-india-utara-ada-sebuah-desa-yang.html
*

Jeruk Busuk Rasa Manis




~*~ Jeruk Busuk Rasa Manis  ~*~



Suatu hari, ketika saya sedang menjenguk salah satu saudara yang tengah dirawat di rumah sakit,
terdengar suara makian keras dari pasien sebelah,

"Bawa jeruk kok busuk, mau ngeracunin saya?
biar saya cepat mati?"


Suara marah itu berasal dari lelaki tua
yang kedatangan salah satu keluarganya
dengan membawa jeruk

Boleh jadi benar, bahwa beberapa jeruk dalam jinjingan itu busuk
atau masam
Meski tidak semua jeruk yang dibawanya itu busuk
dan sangat kebetulan yang terambil pertama oleh si pasien yang busuk
Dan tanpa bertanya lagi,
marahlah ia kepada si pembawa jeruk


Sebenarnya, boleh dibilang wajar jika seorang pasien marah lantaran kondisinya labil dan kesehatannya terganggu
Ketika ia marah karena jeruk yang dibawa salah satu keluarganya itu busuk,
mungkin itu hanya pemicu dari segunung emosi yang terpendam selama berhari-hari di rumah sakit

Penat, bosan, jenuh, mual, pusing, panas,
dan berbagai perasaan yang menderanya selama berhari-hari,
belum lagi ditambah dengan bisingnya rumah sakit,
perawat yang kadang tak ramah,
keluarga yang mulai uring-uringan karena kepala keluarganya sekian hari tak bekerja,
semuanya membuat dadanya bergemuruh

Lalu datanglah salah satu saudaranya dengan setangkai ketulusan berjinjing jeruk
Namun karena jeruk yang dibawanya itu tak bagus, marahlah ia

Wajar. Sekali lagi wajar
Tetapi tidak dengan peristiwa lain yang hampir mirip terjadi di acara keluarga besar belum lama ini
Seorang keluarga yang tengah diberi ujian Allah
menjalani kehidupannya dalam ekonomi menengah ke bawah,
berupaya untuk tetap berpartisipasi dalam acara keluarga besar tersebut

Tiba-tiba,

"Kalau nggak mampu beli jeruk yang bagus,
mending nggak usah beli
Jeruk asam gini siapa yang mau makan?"

suara itu terdengar di tengah-tengah keluarga
dan membuat malu keluarga yang baru datang itu

Pupuslah senyum keluarga itu,
rusaklah acara kangen-kangenan keluarga oleh kalimat tersebut
Si empunya suara mungkin hanya melihat dari jeruk masam itu,
tapi ia tak mampu melihat apa yang sudah dilakukan satu keluarga itu
untuk bisa membawa sekantong jeruk yang boleh jadi harganya tak seberapa


Harga sekantong jeruk mungkin tak lebih dari sepuluh ribu rupiah
Tapi tahukah seberapa besar pengorbanan yang dilakukan satu keluarga itu untuk membelinya?
Rumahnya sangat jauh dari rumah tempat acara keluarga,
dan sedikitnya tiga kali tukar angkutan umum

Sepuluh ribu itu seharusnya bisa untuk makan satu hari satu keluarga
Boleh jadi mereka akan menggadaikan satu hari mereka tanpa lauk pauk di rumah
Atau jangan-jangan pagi hari sebelum berangkat,
tak satu pun dari anggota keluarga itu sempat menyantap sarapan
karena uangnya dipakai untuk membeli jeruk

Yang lebih parah, mungkin juga mereka rela berjalan kaki dari jarak yang sangat jauh
dan memilih tak menumpang satu dari tiga angkutan umum yang seharusnya

"Ongkos bisnya kita belikan jeruk saja ya, buat bawaan
Nggak enak kalau nggak bawa apa-apa"
kata si Ayah kepada keluarganya


Kalimat sang Ayah itu, hanya bisa dijawab dengan tegukan ludah kering si kecil yang sudah tak sanggup menahan lelah dan panas
berjalan beberapa ratus meter
Tak tega, Ayah yang bijak itu pun menggendong gadis kecil yang hampir pingsan itu
Ia tetap memaksakan hati untuk tega demi bisa membeli harga dari di depan keluarga besarnya
walau hanya dengan sekantong jeruk

Menahan tangisnya saat mendengar lenguhan nafas
seluruh anggota keluarganya sambil berkali-kali membungkuk,
jongkok, atau bahkan singgah sesaat untuk mengumpulkan tenaga
Itu dilakukannya demi mendapatkan sambutan hangat keluarga besar
karena menjinjing sesuatu

Setibanya di tempat acara,
sebuah rumah besar milik salah satu keluarga jauh yang sukses,
menebar senyum di depan seluruh keluarga yang sudah hadir
sambil bangga bisa membawa sejinjing jeruk,
lupa sudah lelah satu setengah jam berjalan kaki,
tak ingat lagi terik yang memanggang tenggorokan,
bertukar dengan sejumput rindu berjumpa keluarga

Namun, terasa sakit telinga,
layaknya dibakar dua matahari siang
Lebih panas dari sengatan yang belum lama memanggang kulit,
ketika kalimat itu terdengar,

"Jeruk asam begini kok dibawa..."

Duh....
Jika semua tahu pengorbanan yang dilakukan satu keluarga itu
hanya untuk bisa menjinjing sekantong jeruk tadi,
pastilah semua jeruk asam itu akan terasa manis
Jauh lebih manis dari buah apa pun yang dibawa keluarga lain
yang tak punya masalah keuangan

Yang bisa datang dengan kendaraan pribadi
atau naik taksi dengan ongkos yang cukup
untuk membeli sepeti jeruk manis dan segar


Mampukah kita melihat sedalam itu?
Sungguh, manisnya akan terasa lebih lama,
meski jeruknya sudah dimakan berhari-hari yang lalu



Gunakan perasaanmu ... bukan logika atau bahkan emosimu
jagalah ucapanmu,
karena sebuah perkataan dan waktu
adalah dua hal yang takkan bisa kau ulang kembali


salam motivasi


***
Referensi :
Bayu Gawtama
Kamis, 01 April 2010
http://bundadontworry.wordpress.com/2010/04/01/jeruk-busuk-rasa-manis/
*

Los Felidas




~*~  Satu Jam Saja  ~*~


Los Felidas adalah nama sebuah jalan di ibu kota sebuah negara di Amerika Selatan,
yang terletak di kawasan terkumuh diseluruh kota .

Ada sebuah kisah yang menyebabkan jalan itu begitu dikenang orang,
dan itu dimulai dari kisah seorang pengemis wanita yang juga ibu seorang gadis kecil
Tidak seorangpun yang tahu nama aslinya,
tapi beberapa orang tahu sedikit masa lalunya,
yaitu bahwa ia bukan penduduk asli disitu,
melainkan dibawa oleh suaminya dari kampung halamannya

Seperti kebanyakan kota besar di dunia ini,
kehidupan masyarakat kota terlalu berat untuk mereka,
dan belum setahun mereka di kota itu,
mereka kehabisan seluruh uangnya,
dan pada suatu pagi mereka sadar bahwa mereka tidak tahu dimana mereka tidur malam nanti
dan tidak sepeserpun uang ada di kantong

Padahal mereka sedang menggendong bayi mereka yang berumur 1 tahun
Dalam keadaan panik dan putus asa,
mereka berjalan dari satu jalan ke jalan lainnya,
dan akhirnya tiba di sebuah jalan sepi dimana puing-puing sebuah toko seperti memberi mereka sedikit tempat untuk berteduh...


Saat itu angin Desember bertiup kencang, \
membawa titik-titik air yang dingin
Ketika mereka beristirahat dibawah atap toko itu,
sang suami berkata:

"Saya harus meninggalkan kalian sekarang
Saya harus mendapatkan pekerjaan, apapun,
kalau tidak malam nanti kita akan tidur disini"


Setelah mencium bayinya ia pergi
Dan ia tidak pernah kembali


Tak seorangpun yang tahu pasti kemana pria itu pergi,
tapi beberapa orang seperti melihatnya menumpang kapal yang menuju ke Afrika
Selama beberapa hari berikutnya sang ibu yang malang terus menunggu kedatangan suaminya,
dan bila malam tidur di emperan toko itu

Pada hari ketiga, ketika mereka sudah kehabisan susu,
orang-orang yang lewat mulai memberi mereka uang kecil,
dan jadilah mereka pengemis di sana selama 6 bulan berikutnya

Pada suatu hari, tergerak oleh semangat untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik,
ibu itu bangkit dan memutuskan untuk bekerja

Masalahnya adalah di mana ia harus menitipkan anaknya,
yang kini sudah hampir 2 tahun,
dan tampak amat cantik jelita

Tampaknya tidak ada jalan lain kecuali meninggalkan anak itu disitu
dan berharap agar nasib tidak memperburuk keadaan mereka

Suatu pagi ia berpesan pada anak gadisnya,
agar ia tidak kemana-mana,
tidak ikut siapapun yang mengajaknya pergi
atau menawarkan gula-gula

Pendek kata, gadis kecil itu tidak boleh berhubungan dengan siapapun
selama ibunya tidak ditempat

"Dalam beberapa hari mama akan mendapatkan cukup uang untuk menyewa kamar kecil yang berpintu,
dan kita tidak lagi tidur dengan angin di rambut kita"

Gadis itu mematuhi pesan ibunya dengan penuh kesungguhan
Maka sang ibu mengatur kotak kardus dimana mereka tinggal selama 7 bulan agar tampak kosong,
dan membaringkan anaknya dengan hati-hati di dalamnya

Di sebelahnya ia meletakkan sepotong roti...
Kemudian, dengan mata basah ibu itu menuju ke pabrik sepatu,
di mana ia bekerja sebagai pemotong kulit


Begitulah kehidupan mereka selama beberapa hari,
hingga di kantong sang Ibu kini terdapat cukup uang untuk menyewa sebuah kamar berpintu di daerah kumuh
Dengan suka cita ia menuju ke penginapan orang-orang miskin itu,
dan membayar uang muka sewa kamarnya

Tapi siang itu juga sepasang suami istri pengemis yang moralnya amat rendah menculik gadis cilik itu dengan paksa,
dan membawanya sejauh 300 kilometer ke pusat kota ...

Di situ mereka mendandani gadis cilik itu dengan baju baru,
membedaki wajahnya, menyisir rambutnya dan membawanya ke sebuah rumah mewah dipusat kota

Di situ gadis cilik itu dijual
Pembelinya adalah pasangan suami istri dokter yang kaya,
yang tidak pernah bisa punya anak sendiri
walaupun mereka telah menikah selama 18 tahun

Mereka memberi nama anak gadis itu Serrafona,
dan mereka memanjakannya dengan amat sangat

Di tengah-tengah kemewahan istana itulah gadis kecil itu tumbuh dewasa
Ia belajar kebiasaan-kebiasaan orang terpelajar seperti merangkai bunga,
menulis puisi dan bermain piano
Ia bergabung dengan kalangan-kalangan kelas atas,
dan mengendarai Mercedes Benz kemanapun ia pergi

Satu hal yang baru terjadi menyusul hal lainnya,
dan bumi terus berputar tanpa kenal istirahat

Pada umurnya yang ke-24, Serrafona dikenal sebagai anak gadis Gubernur yang amat jelita,
yang pandai bermain piano, dan yang sedang menyelesaikan gelar dokternya

Ia adalah figur gadis yang menjadi impian tiap pemuda,
tapi cintanya direbut oleh seorang dokter muda yang welas asih,
yang bernama Geraldo


Setahun setelah pernikahan mereka, ayahnya wafat,
dan Serrafona beserta suaminya mewarisi beberapa perusahaan
dan sebuah real-estate sebesar 14 hektar yang diisi dengan taman bunga
dan istana yang paling megah di kota itu

Menjelang hari ulang tahunnya yang ke-27,
sesuatu terjadi yang merubah kehidupan wanita itu
Pagi itu Serrafona sedang membersihkan kamar mendiang ayahnya yang sudah tidak pernah dipakai lagi,
dan di laci meja kerja ayahnya ia melihat selembar foto seorang anak bayi yang digendong sepasang suami istri
Selimut yang dipakai untuk menggendong bayi itu lusuh,
dan bayi itu sendiri tampak tidak terurus,
karena walaupun wajahnya dilapisi bedak
tetapi rambutnya tetap kusam

Sesuatu di telinga kiri bayi itu membuat jantungnya berdegup kencang
Ia mengambil kaca pembesar dan mengkonsentrasikan pandangannya pada telinga kiri itu
Kemudian ia membuka lemarinya sendiri,
dan mengeluarkan sebuah kotak kayu mahoni

Di dalam kotak yang berukiran indah itu
dia menyimpan seluruh barang-barang pribadinya,
dari kalung-kalung berlian hingga surat-surat pribadi

Tapi diantara benda-benda mewah itu
terdapat sesuatu terbungkus kapas kecil,
sebentuk anting-anting melingkar yang amat sederhana,
ringan dan bukan emas murni

Ibunya almarhum memberinya benda itu sambil berpesan untuk tidak kehilangan benda itu
Ia sempat bertanya, kalau itu anting-anting, di mana satunya
Ibunya menjawab bahwa hanya itu yang ia punya
Serrafona menaruh anting-anting itu didekat foto

Sekali lagi ia mengerahkan seluruh kemampuan melihatnya
dan perlahan-lahan air matanya berlinang
Kini tak ada keragu-raguan lagi
bahwa bayi itu adalah dirinya sendiri

Tapi kedua pria wanita yang menggendongnya,
yang tersenyum dibuat-buat, belum penah dilihatnya sama sekali

Foto itu seolah membuka pintu lebar-lebar pada ruangan yang selama ini mengungkungi pertanyaan-pertanyaannya,
misalnya: kenapa bentuk wajahnya berbeda dengan wajah kedua orang tuanya,
kenapa ia tidak menuruni golongan darah ayahnya..


Saat itulah, sepotong ingatan yang sudah seperempat abad terpendam,
berkilat di benaknya, bayangan seorang wanita membelai kepalanya dan mendekapnya di dada

Di ruangan itu mendadak Serrafona merasakan betapa dinginnya sekelilingnya
tetapi ia juga merasa betapa hangatnya kasih sayang dan rasa aman yang dipancarkan dari dada wanita itu

Ia seolah merasakan dan mendengar lewat dekapan itu
bahwa daripada berpisah lebih baik mereka mati bersama


Matanya basah ketika ia keluar dari kamar dan menghampiri suaminya yang sedang membaca koran:

"Geraldo, saya adalah anak seorang pengemis,
dan mungkinkah ibu saya masih ada di jalan sekarang setelah 25 tahun?"


Itu adalah awal dari kegiatan baru mereka mencari masa lalu Serrafonna
Foto hitam-putih yang kabur itu diperbanyak puluhan ribu lembar
dan disebar ke seluruh jaringan kepolisian diseluruh negeri

Sebagai anak satu-satunya dari bekas pejabat yang cukup berpengaruh di kota itu,
Serrafonna mendapatkan dukungan dari seluruh kantor kearsipan, kantor surat kabar dan kantor catatan sipil..

Ia membentuk yayasan-yayasan untuk mendapatkan data dari seluruh panti-panti orang jompo
dan badan-badan sosial di seluruh negeri
dan mencari data tentang seorang wanita


Bulan demi bulan lewat,
tapi tak ada perkembangan apapun dari usahanya
Mencari seorang wanita yang mengemis 25 tahun yang lalu di negeri dengan populasi 90 juta bukan sesuatu yang mudah
Tapi Serrafona tidak punya pikiran untuk menyerah..

Dibantu suaminya yang begitu penuh pengertian,
mereka terus menerus meningkatkan pencarian mereka
Kini, tiap kali bermobil,
mereka sengaja memilih daerah-daerah kumuh,
sekedar untuk lebih akrab dengan nasib baik

Terkadang ia berharap agar ibunya sudah almarhum
sehingga ia tidak terlalu menanggung dosa mengabaikannya selama seperempat abad


Tetapi ia tahu, entah bagaimana,
bahwa ibunya masih ada, dan sedang menantinya sekarang
Ia memberitahu suaminya keyakinan itu berkali-kali,
dan suaminya mengangguk-angguk penuh pengertian

Pagi, siang dan sore ia berdoa:
"Tuhan, ijinkan saya untuk satu permintaan terbesar dalam hidup saya:
temukan saya dengan ibu saya"

Tuhan mendengarkan doa itu
Suatu sore mereka menerima kabar bahwa ada seorang wanita yang mungkin bisa membantu mereka menemukan ibunya
Tanpa membuang waktu, mereka terbang ke tempat itu,
sebuah rumah kumuh di daerah lampu merah, 600 km dari kota mereka


Sekali melihat, mereka tahu bahwa wanita yang separoh buta itu,
yang kini terbaring sekarat, adalah wanita di dalam foto
Dengan suara putus-putus, wanita itu mengakui bahwa ia memang pernah mencuri seorang gadis kecil ditepi jalan,
sekitar 25 tahun yang lalu

Tidak banyak yang diingatnya,
tapi diluar dugaan ia masih ingat kota dan bahkan potongan jalan dimana ia mengincar gadis kecil itu
dan kemudian menculiknya
Serrafona memberi anak perempuan yang menjaga wanita itu sejumlah uang,
dan malam itu juga mereka mengunjungi kota dimana Serrafonna diculik

Mereka tinggal di sebuah hotel mewah dan mengerahkan orang-orang mereka untuk mencari nama jalan itu
Semalaman Serrafona tidak bisa tidur
Untuk kesekian kalinya ia bertanya-tanya kenapa ia begitu yakin bahwa ibunya masih hidup sekarang,
dan sedang menunggunya, dan ia tetap tidak tahu jawabannya


Dua hari lewat tanpa kabar
Pada hari ketiga, pukul 18:00 senja,
mereka menerima telepon dari salah seorang staff mereka

"Tuhan maha kasih, Nyonya, kalau memang Tuhan mengijinkan,
kami mungkin telah menemukan ibu Nyonya
Hanya cepat sedikit, waktunya mungkin tidak banyak lagi"


Mobil mereka memasuki sebuah jalanan yang sepi,
dipinggiran kota yang kumuh dan banyak angin
Rumah-rumah di sepanjang jalan itu tua-tua dan kusam
Satu, dua anak kecil tanpa baju bermain-main ditepi jalan
Dari jalanan pertama, mobil berbelok lagi kejalanan yang lebih kecil,
kemudian masih belok lagi kejalanan berikut nya yang lebih kecil lagi

Semakin lama mereka masuk dalam lingkungan yang semakin menunjukkan kemiskinan..
Tubuh Serrrafona gemetar, ia seolah bisa mendengar panggilan itu

"Lekas, Serrafonna, mama menunggumu, sayang"
Ia mulai berdoa

"Tuhan, beri saya setahun untuk melayani mama
Saya akan melakukan apa saja"


Ketika mobil berbelok memasuki jalan yang lebih kecil,
dan ia bisa membaui kemiskinan yang amat sangat,
ia berdoa:
"Tuhan beri saya sebulan saja"


Mobil belok lagi kejalanan yang lebih kecil,
dan angin yang penuh derita bertiup,
berebut masuk melewati celah jendela mobil yang terbuka

Ia mendengar lagi panggilan mamanya , dan ia mulai menangis:
"Tuhan, kalau sebulan terlalu banyak,
cukup beri kami seminggu untuk saling memanjakan "


Ketika mereka masuk belokan terakhir,
tubuhnya menggigil begitu hebat
sehingga Geraldo memeluknya erat-erat

Jalan itu bernama Los Felidas
Panjangnya sekitar 180 meter
dan hanya kekumuhan yang tampak dari sisi ke sisi, dari ujung keujung
Di tengah-tengah jalan itu, di depan puing-puing sebuah toko,
tampak onggokan sampah dan kantong-kantong plastik,
dan ditengah-tengahnya, terbaring seorang wanita tua dengan pakaian sehitam jelaga,
tidak bergerak-gerak


Mobil mereka berhenti diantara 4 mobil mewah lainnya
dan 3 mobil polisi
Di belakang mereka sebuah ambulans berhenti,
diikuti empat mobil rumah sakit lainnya

Dari kanan kiri muncul pengemis-pengemis yang segera memenuhi tempat itu

"Belum bergerak dari tadi"
lapor salah seorang


Pandangan Serrafona gelap tapi ia menguatkan dirinya untuk meraih kesadarannya dan turun
Suaminya dengan sigap sudah meloncat keluar,
memburu ibu mertuanya

"Serrafona, kemari cepat!
Ibumu masih hidup, tapi kau harus menguatkan hatimu"


Serrafona memandang tembok dihadapann ya,
dan ingat saat ia menyandarkan kepalanya ke situ
Ia memandang lantai di kakinya
dan ingat ketika ia belajar berjalan
Ia membaui bau jalanan yang busuk,
tapi mengingatkannya pada masa kecilnya
Air matanya mengalir keluar ketika ia melihat suaminya menyuntikkan sesuatu ke tangan wanita yang terbaring itu
dan memberinya isyarat untuk mendekat


"Tuhan, ia meminta dengan seluruh jiwa raganya,
beri kami sehari...... Tuhan, biarlah saya membiarkan mama mendekap saya
dan memberitahunya bahwa selama 25 tahun ini
hidup saya amat bahagia....
Jadi mama tidak menyia-nyiakan saya"


Ia berlutut dan meraih kepala wanita itu ke dadanya
Wanita tua itu perlahan membuka matanya dan memandang keliling,
ke arah kerumunan orang-orang berbaju mewah dan perlente,
ke arah mobil-mobil yang mengkilat dan ke arah wajah penuh air mata yang tampak seperti wajahnya sendiri
ketika ia masih muda

"Mama.. .."
ia mendengar suara itu,
dan ia tahu bahwa apa yang ditunggunya tiap malam -antara waras dan tidak-
dan tiap hari -antara sadar dan tidak-
kini menjadi kenyataan


Ia tersenyum, dan dengan seluruh kekuatannya
menarik lagi jiwanya yang akan lepas

Perlahan ia membuka genggaman tangannya,
tampak sebentuk anting-anting yang sudah menghitam
Serrafona mengangguk, dan tanpa perduli sekelilingnya
ia berbaring di atas jalanan itu
dan merebahkan kepalanya di dada mamanya


"Mama, saya tinggal di istana dan makan enak tiap hari
Mama jangan pergi dulu
Apapun yang mama mau bisa kita lakukan bersama-sama
Mama ingin makan, ingin tidur, ingin bertamasya,
apapun bisa kita bicarakan
Mama jangan pergi dulu... Mama...."
ucap serrafona lirih


Ketika telinganya menangkap detak jantung yang melemah,
ia berdoa lagi kepada Tuhan:

"Tuhan maha pengasih dan pemberi,
Tuhan..... satu jam saja.... ...satu jam saja....."


Tapi dada yang didengarnya kini sunyi,
sesunyi senja dan puluhan orang yang membisu
Hanya senyum itu, yang menandakan bahwa penantiannya selama seperempat abad tidak berakhir sia-sia


jangan sampai menyesali apa yang akan terjadi
sayangilah orangtuamu
hargailah ayah dan ibumu
karena kasih dan sayang mereka padamu
tiada batasnya

Mereka hanya ingin melihat putra-putrinya bahagia
tiada lain yang lebih baik
karena bagi mereka.. kebahagiaan anaknya lah segalanya




salam kasih ...
terima kasih sudah membaca kisah ini ...


***
Referensi :
Rabu, 28 Desember 2005
http://clubbing.kapanlagi.com/threads/4473-Los-Felidas
*

Keajaiban Dunia




~*~  Keajaiban Dunia  ~*~



Seorang guru Sekolah Dasar memberikan tugas kepada kelas yang diajarnya,
untuk mendaftarkan Tujuh Keajaiban Dunia yang mereka ketahui saat ini
Tepat sebelum kelas usai siang itu,
semua siswa diminta untuk mengumpulkan tugas mereka masing-masing

Seorang gadis kecil yang paling pendiam di kelas itu,
mengumpulkan tugasnya paling akhir dengan ragu-ragu
Tapi tidak ada seorangpun yang memperhatikan hal itu


Malamnya sang guru mulai menilai hasil tugas siswa-siswanya
Dan walaupun terdapat sedikit perbedaan,
sebagian besar siswa mendaftarkan demikian:

Tujuh Keajaiban Dunia:
1. Piramida
2. Taj Mahal
3. Tembok Besar Cina
4. Menara Pisa
5. Kuil Angkor
6. Menara Eiffel
7. Kuil Parthenon


Lembar demi lembar memuat hal yang hampir sama
Beberapa perbedaan hanya terdapat pada urutan penulisan daftar tersebut
Tapi guru itu meneruskan penilaiannya sampai lembar yang paling akhir

Tapi pada lembar yang paling akhir itu,
sang guru kemudian terdiam sambil merenung
Lembar terakhir itu milik si gadis kecil yang pendiam ...

Isinya seperti ini:

Tujuh Keajaiban Dunia:
1. Bisa melihat;
2. Bisa mendengar;
3. Bisa menyentuh;
4. Bisa disayangi;
5. Bisa merasakan;
6. Bisa tertawa; dan
7. Bisa mencintai

Setelah duduk diam beberapa saat,
sang guru menutup lembaran-lembaran tugas siswa-siswanya
Kemudian menundukkan kepalanya berdoa...
Mengucap syukur buat seorang gadis kecil pendiam di kelasnya,
yang hari itu telah mengajarkannya sebuah perkara hebat


***

Tidak perlu mencari sampai ke ujung bumi untuk menemukan keajaiban,
sementara Tuhan sendiri menganugerahkan keajaiban bagi kita setiap saat

Keajaiban itu Tuhan taburkan di sekeliling kita untuk kita miliki,
simply karena sedemikian dalam Dia mencintai kita

Lihatlah sekelilingmu hari ini,
kepada semua keajaiban yang Tuhan sudah sediakan di sekitarmu,
kadang tanpa engkau sadari
kadang tanpa engkau syukuri

bersyukurlah ...
atas segala nikmat yang telah ALLAH limpahkan padamu



***
Referensi :
Minggu, 13 Februari 2011 @ 12:48
http://wongkamfung.boogoor.com/7-keajaiban-dunia112.html
*

Jalam Mendapatkan Harta Karun




~*~  Jalan Mendapat Harta Karun  ~*~



Cerita ini berawal saat ada seorang pria dewasa sedang berjalan-jalan di pantai
Pantai itu sangat indah seperti pantai bali
Pria itu lalu melihat sebuah botol kaca

Pria itu memungutnya dan melihat ada secarik kertas di dalam botol
Dia kemudian menarik gabus penyumbat botol
dan menjumpai bahwa kertas tersebut ternyata sebuah peta harta karun

Tetapi pria itu tidak percaya,
sehingga ia memasukkan peta harta karun itu kembali dalam botol,
menyumbat botol, dan melemparkan botol itu ke laut


Beberapa saat kemudian, pria dewasa lain sedang berjalan di pantai
dan melihat botol itu
Dia juga mengambil botol, membukanya, dan menemukan peta harta karun

Orang ini cukup penasaran dengan harta karun tersebut
Ia mencoba berjalan menuju tempat yang ditunjukkan peta tersebut,
yaitu sekitar 30 meter ke tengah laut
Tetapi ketika tinggi air laut mencapai paha,
ia memutuskan untuk berhenti

“Ini cuma jebakan!”
katanya

Jadi, ia bergegas kembali ke tepi pantai
dan membuang botol itu kembali ke laut


Beberapa saat kemudian pria dewasa ketiga berjalan di tepi pantai
dan melihat botol kaca itu terapung di air

Ia mengambil, membukanya, dan menemukan peta
Ia pun bertanya-tanya sebanyak apakah harta karun yang disebutkan di peta itu

“Hmm, peta ini cukup menjanjikan”
katanya


“Aku akan berusaha mencari harta karun ini!”

Ia lalu menyewa perahu dan menuju ke tempat yang ditunjukkan peta tersebut


Setelah sampai di tempat yang ditunjukkan peta,
dia melihat bahwa tampak ada sesuatu di bawah air yang menyerupai peti harta karun
Ia lalu menceburkan dirinya ke laut
dan menyelam menuju benda bersinar itu

Tetapi ternyata lokasi peti itu jauh lebih dalam dari perkiraannya
Ia hampir kehabisan nafas
Ia lalu bergegas kembali ke perahu dan menyerah

Lantas botol berisi peta itu diambilnya, ditutup,
lalu dilemparkannya kembali ke laut


Setelah itu, ada satu pria dewasa lagi berjalan-jalan di tepi pantai
Seperti pria sebelumnya, ia juga melihat botol itu, membukanya, dan menemukan peta harta karun

Ia sangat bersemangat untuk menemukan harta karun tersebut
Ia melihat ada perahu di tepi pantai
dan ia lalu menggunakan perahu tersebut untuk menuju ke tempat yang ditunjukkan peta


Setelah sampai di tempat yang dimaksud,
ia lalu menceburkan diri ke laut dan menyelam menuju ke peti harta karun
Tetapi ternyata lokasi peti itu sangat dalam
dan nafasnya tidak mungkin bisa menjangkaunya
Maka ia memutuskan kembali ke perahu

Ia lalu kembali ke pantai dan menyewa perlengkapan selam
Kemudian ia mendayung perahunya kembali ke tempat harta karun
Dengan perlengkapan selam lengkap ia kembali menyelam menuju ke peti harta karun dan membawanya ke perahu

Matanya berbinar-binar ketika melihat peti harta karun itu penuh berisi emas dan berlian....!!!!!




***
Sukses adalah kombinasi dari peluang, keyakinan, usaha, dan strategi..
^_^

jika anda tak memiliki sebuah tekad
pulang dan tanamlah tekad itu dalam diri anda terlebih dahulu


***
Referensi :
Minggu, 24 Juli 2011
http://kembanganggrek2.blogspot.com/2011/07/cerita-berawal-saat-ada-seorang-dewasa.html
*

Jumat, 02 Mei 2014

Madrasah Cinta




~*~  Madrasah Cinta  ~*~



Meski berat, tak ada yang membuatnya mampu bertahan hidup
kecuali benih dalam kandungannya

Menangis, tertawa, sedih dan bahagia tak berbeda baginya,
karena ia lebih mementingkan apa yang dirasa si kecil di perutnya

Seringkali ia bertanya;
menangiskah ia?
Tertawakah ia?
Sedih atau bahagiakah ia di dalam sana?
Bahkan ketika waktunya tiba,
tak ada yang mampu menandingi cinta yang pernah diberikannya,
ketika mati pun akan dipertaruhkannya
asalkan generasi penerusnya itu bisa terlahir ke dunia

Rasa sakit pun sirna sekejap mendengar tangisan pertama si buah hati,
tak peduli darah dan keringat yang terus bercucuran
Detik itu, sebuah episode cinta baru saja berputar


Tak ada yang lebih membanggakan untuk diperbincangkan
selain anak-anak
Tak satu pun tema yang paling menarik untuk didiskusikan
bersama rekan sekerja, teman sejawat, kerabat maupun keluarga,
kecuali anak-anak

Si kecil baru saja berucap “Ma...”
segera ia mengangkat telepon untuk mengabarkan ke semua yang ada didaftar telepon

Saat baru pertama berdiri, ia pun berteriak histeris
antara haru, bangga dan sedikit takut si kecil terjatuh dan luka


Hari pertama sekolah adalah saat pertama kali matanya menyaksikan langkah awal kesuksesannya
Meskipun disaat yang sama, pikirannya terus menerawang
dan bibirnya tak lepas berdoa, berharap sang suami tak terhenti rezekinya
Agar langkah kaki kecil itu pun tak terhenti di tengah jalan

“Demi anak”, “Untuk anak”
menjadi alasan utama ketika ia berada di pasar berbelanja keperluan si kecil
Saat ia berada di pesta seorang kerabat atau keluarga
dan membungkus beberapa potong makanan dalam tissue
Ia selalu mengingat anaknya dalam setiap suapan nasinya,
setiap gigitan kuenya, setiap kali hendak berbelanja baju untuknya

Tak jarang, ia urung membeli baju untuknya
dan berganti mengambil baju untuk anak
Padahal, baru kemarin sore ia membeli baju si kecil
Meski pun, terkadang ia harus berhutang

Lagi-lagi atas satu alasan, DEMI ANAK


Disaat pusing pikirannya mengatur keuangan yang serba terbatas,
periksalah catatannya
Di kertas kecil itu tertulis:

1. Uang sekolah anak
2. Beli susu anak

nomor urut selanjutnya baru kebutuhan yang lain
Tapi jelas di situ, kebutuhan anak senantiasa menjadi prioritasnya
menjadi hal utama buatnya

Bahkan, tak ada beras di rumah pun tak mengapa,
asalkan susu si kecil tetap terbeli
Takkan dibiarkan si kecil menangis,
apa pun akan dilakukan agar senyum dan tawa riangnya tetap terdengar


Ia menjadi guru yang tak pernah digaji
menjadi pembantu yang tak pernah dibayar
menjadi pelayan yang sering terlupa dihargai
dan menjadi babby sitter yang paling setia

Sesekali ia menjelma menjadi puteri salju
yang bernyanyi merdu menunggu suntingan sang pangeran
Keesokannya ia rela menjadi kuda yang meringkik,
berlari mengejar dan menghalau musuh agar tak mengganggu

Atau ketika ia dengan lihainya menjadi seekor kelinci
yang melompat-lompat mengelilingi kebun,
mencari wortel untuk makan sehari-hari
Hanya tawa dan jerit lucu yang ingin didengarnya
dari kisah-kisah yang tak pernah absen didongengkannya

Kantuk dan lelah tak lagi dihiraukan,
walau harus menyamarkan suara menguapnya dengan auman harimau
Atau berpura-pura si nenek sihir terjatuh dan mati
sekadar untuk bisa memejamkan mata barang sedetik
Namun, si kecil belum juga terpejam
dan memintanya menceritakan dongeng ke sekian
Dalam kantuknya, ia terus pun mendongeng

hingga iamulai beranjak dewasa
Tak ada yang dilakukannya di setiap pagi
sebelum menyiapkan sarapan anak-anak yang akan berangkat ke kampus
Tak satu pun yang paling ditunggu kepulangannya
selain suami dan anak-anak tercinta

Serta merta kalimat, “sudah makan belum?”
tak lupa terlontar saat baru saja memasuki rumah
Tak peduli meski si kecil yang dulu kerap ia timang dalam dekapannya itu
kini sudah menjadi orang dewasa yang bisa membeli makan siangnya sendiri di kampus


Hari ketika si anak yang telah dewasa itu mampu mengambil keputusan terpenting dalam hidupnya,
untuk menentukan jalan hidup bersama pasangannya,
siapa yang paling menangis?
Siapa yang lebih dulu menitikkan air mata?

Lihatlah sudut matanya, telah menjadi samudera air mata dalam sekejap
Langkah beratnya ikhlas mengantar buah hatinya ke kursi pelaminan
ia menangis melihat anaknya tersenyum bahagia dibalut gaun pengantin

Di saat itu, ia pun sadar buah hati yang bertahun-tahun menjadi kubangan curahan cintanya itu
kini tak lagi hanya miliknya
Ada satu hati lagi yang tertambat, yang dalam harapnya ia berlirih,
“Masihkah kau anakku?”


Saat senja tiba
Ketika keriput di tangan dan wajah mulai berbicara tentang usianya
Ia pun sadar, bahwa sebentar lagi masanya kan berakhir
Hanya satu pinta yang sering terucap dari bibirnya,

“bila ibu meninggal, ibu ingin anak-anak ibu yang memandikan
Ibu ingin dimandikan sambil dipangku kalian”

Tak hanya itu, imam shalat jenazah pun ia meminta dari salah satu anaknya
“Agar tak percuma ibu mendidik kalian menjadi anak yang shalih sejak kecil”
ujarnya

Duh ibu, semoga saya bisa menjawab pintamu itu kelak
Bagaimana mungkin saya tak ingin memenuhi pinta itu?
Sejak saya kecil ibu telah mengajarkan arti cinta sebenarnya

Ibu lah madrasah cinta saya
sekolah yang hanya punya satu mata pelajaran:
cinta

Sekolah yang hanya ada satu guru:
pecinta

Sekolah yang semua murid-muridnya diberi satu nama:
yang dicinta





***
Referensi :
By Bayu gawtama
Kamis, 02 Maret 2006 @ 04:14
http://budiiiiiiiii.wordpress.com/2006/03/02/madrasah-cinta/
*