Minggu, 04 Mei 2014

Berat Badan Dan Nasib




~*~  Berat Badan Dan Nasib  ~*~


Mohamad Ali berencana berangkat ke Singapura dengan pesawat pukul 2 siang nanti
Ia sudah 'check in' pada pukul 12 siang tadi

Dua jam cukup lama untuk menunggu pesawat yang akan membawanya ke tempat tujuan
Ia mengisi waktu keliling bandara agar tidak terasa membosankan

Tanpa sengaja pandangan matanya tertuju pada sebuah timbangan badan
Bukan karena bentuknya yang indah atau bahkan antik
Ia penasaran, karena pada satu sisi benda tersebut bertuliskan Berat Badan dan Nasib Anda
Kemudian ia menghampiri benda itu

Setelah memperhatikan timbangan itu baik-baik,
ia membatin,

"Ah mana mungkin ada kaitan antara berat badan dan nasib?
Benda ini juga nampaknya sama sekali tidak istimewa"

Tetapi ia penasaran ingin mencoba
Lalu dikeluarkannya sekeping uang koin senilai Rp. 500,-
dan memasukkannya


Tiba-tiba,
"Tong,"
bunyi timbangan itu lalu menyembulkan selembar kertas putih


Mohamad Ali benar-benar terperanjat tatkala membaca rangkaian huruf di atas kertas itu
Di sana dituliskan:

Nama Anda Mohamad Ali
Berat badan Anda 60 kg
Anda sedang menunggu pesawat ke Singapura pada jam 2 sore


"Mana mungkin timbangan badan bisa tahu siapa saya?"
Bisiknya dalam hati


Iapun ingin mencoba sekali lagi
Ia ingin lebih memastikan apakah timbangan badan itu benar-benar dapat mendeteksi siapa dirinya
hanya berdasarkan berat badan


Setelah memasukkan koin Rp.500,- lagi,
lalu "Tong!"
Tersembul lagi selembar kertas,
bertuliskan:

Nama Anda Mohamad Ali
Berat badan Anda 60 kg
Anda sedang menunggu pesawat ke Singapura pada jam 2 sore


Meskipun ia sudah dua kali berturut-turut menguji timbangan badan itu
dan hasilnya sama,
tetapi Mohamad Ali tidak langsung setuju
bahwa benda itu benar-benar dapat mendeteksi siapa dirinya
dan kemana arah tujuannya

Dalam hati ia berkata,
"Pasti ada orang yang ingin mencoba mempermainkan saya!
Biar saya sekarang mempermainkan dia!"


Langsung saja ia menyusun rencana
Ia pergi ke toko pakaian,
membeli sepotong pakaian wanita,
sepasang sepatu dan sebuah rambut palsu
Ia mengenakan semua itu dan berlagak seolah-olah ia wanita tulen
Ia sangat yakin bahwa kali ini timbangan badan itu tidak akan dapat mengenali dirinya lagi


Mohamad Ali segera memasukkan sekeping uang koin senilai Rp.500,-
dan menunggu mesin itu menyembulkan selembar kertas
Saat mesin berbunyi, "Tong!"
Ali buru-buru membacanya

Kali ini isi tulisan di kertas itu berbeda, yaitu:

Nama Anda TETAP Mohamad Ali
Berat Anda TETAP 60 kg
Tapi pesawat Anda ke Singapura jam 2 sore sudah berangkat!



Renungan:
Apa yang menimpa Mohamad Ali sebenarnya hanyalah cermin bagi kita untuk tidak melupakan tujuan utama
Kita sering kali menghabiskan banyak waktu dengan hal-hal yang menyenangkan
tetapi sama sekali tidak bermanfaat untuk tujuan kita
Jangan membiarkan kesenangan-kesenangan kecil menghabiskan banyak waktu kita
Karena waktu yang terbuang tidak akan pernah kembali lagi

banyak hal dimasa lalu yang menyakitkan dan kita tak bisa mengubahnya,
tapi jauh lebih banyak hal yang menyenangkan dimasa depan
dan kita bisa mengubah diri kita untuk merasakannya




Ingatlah...
waktu tidak diukur dari berjalannya tahun,
tapi diukur dengan apa yang seseorang lakukan,
apa yang ia rsasakan, dan apa yang ia raih
(Jawaharlal Nehru)


***
Referensi :
Sumber: Buku 'The New Inspiration' Oleh Andrew Ho
http://kembanganggrek2.blogspot.com/2011/07/berat-badan-dan-nasib.html
*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar