Minggu, 04 Mei 2014

Mengalah Rasa Takut




~*~  Mengalahkan Rasa Takut  ~*~



Seorang pemuda mendatangi seorang yang bijak untuk meminta nasehat atas permasalahan yang sedang dihadapinya
Pemuda ini adalah seorang yang bekerja sebagai salesman
yang menawarkan produk kepada calon konsumen

Setelah mereka bertatap muka,
orang bijak ini menanyakan,

"Pemuda, bisakah Anda memberitahu saya maksud kedatangan Anda di sini?"

Pemuda itu diam sebentar,
lalu berkata,

"Begini, saya ada sedikit masalah
dan berharap Bapak bisa membantu saya
Saya adalah seorang salesman yang mana penghasilan saya sangat bergantung pada penjualan
Jika pada hari tersebut saya tidak berhasil menutup penjualan apa pun,
maka saya tidak akan punya uang sama sekali
Masalahnya saya memiliki rasa takut yang besar,
takut untuk menawarkan barang dagangan saya
Hal inilah yang sangat mengganggu saya akhir-akhir ini
Ini membuat saya tidak begitu maksimal dalam pekerjaan saya
Apakah Bapak bisa memberi sedikit saran untuk saya?"


Mendengar keluhan salesman tersebut,
orang bijak tadi merenung dan memikirkan sesuatu

Tak lama kemudian ia berkata,

"Hai, pemuda!
Sebenarnya masalahmu bukan masalah yang besar,
semua orang juga punya masalah seperti ini
Hanya saja masalahmu sudah mempengaruhi kinerjamu,
hingga kamu tidak bisa bekerja secara maksimal
Begini saja, saya akan membawamu ke beberapa tempat
dan akan saya tunjukkan bahwa masalahmu tidaklah berarti apa-apa"


Ia pergi bersama dengan salesman tersebut ke sebuah café yang menjual segala macam mie
Ia menyuruh pemuda tersebut memesan makanan yang tidak ada,
yaitu pizza, empek-empek, gulai kepala ikan dan jus durian

Pemuda tersebut melawan karena pasti akan ditertawakan
Orang bijak berujar,

"Lakukan saja apa yang saya suruh
Nanti kamu akan tahu sendiri"


Pelayan datang dan bertanya,

"Mau pesan apa?"
Keringatnya mulai mengalir karena takut


Kemudian dengan terbata-bata ia berkata,

"Ma...mau pe...pesan pizza"


"Oh, itu kita tak ada, yang lain?"


Ia melanjutkan,

"Kalau be...begitu pesan empek-empek"


Pelayan mulai tersenyum,

"Wah, kalau itu juga tak ada"


Ia semakin takut,
dan mukanya merah padam,

"Saya pesan gulai ke...kepala ikan dan jus...jus durian."


Pelayan tersebut mulai tersenyum kecil dan berkata,

"Mas, kami hanya ada jual mie, yang lain tidak ada
apa mas tidak lihat di depan tadi?"


Orang bijak memotong pembicaraan,

"Oh. Kita salah, kalau begitu kami tidak jadi pesan,
maafkan kami.."


"Tidak apa-apa. Terima kasih"
ujar pelayan


Kemudian mereka keluar dan menuju tempat lain, yaitu apotik
Orang bijak itu berkata,

"Sekarang kamu pergi ke apotik itu dan beli mie instan"


"Apaaaa!"
kata pemuda itu


Orang bijak tersebut memaksanya pergi
Maka, ia pun pergi meskipun terpaksa

Setiap langkah membuat jantungnya seakan mau lepas saking takutnya
Sesampainya di apotik dan ditanya oleh pegawainya,

"Mau beli apa?"


Ia bengong dan diam


"Ada yang bisa dibantu?"


Ia kaget dan sadar
Ia takut, tapi memberanikan diri bertanya,

"Sa...sa...saya mau beli mie instan 1 kotak"


"Ha..ha..ha. Aduh, jangan bercanda dong, ini kan apotik"
ujar pelayan itu dengan senyum sambil menggaruk kepala


Ia membalas,

"Oh. Saya salah tempat. Terima kasih."
Ia pun pergi


Orang bijak membawanya ke tempat terakhir dan berkata,

"Ini yang terakhir.."

Ia membawa pemuda itu ke toko bahan bangunan dan memberi perintah,

"Sekarang beli bubuk kopi 1 kilo!"


Pemuda itu lemas, berkata,

"Pak, tolong dong. Ini maksudnya apa sih?"


"Lakukan dan nanti akan kujelaskan"
Kata orang bijak itu


Pemuda itu menuju ke toko dan bertanya,

"Pak, tolong bubuk kopi 1 kilo"


Pegawai toko terdiam sebentar,
memandangnya dengan tatapan aneh dan berkata,

"Anda tidak salah nih, ini kan toko besi,
kalau bubuk semen ada. Anda salah masuk.."


"Oh, iya ya. Maaf."
Kata pemuda itu dan buru-buru pergi


Mereka pun pergi dari toko dan orang bijak itu membawanya ke taman
dan duduk

Ia bertanya,

"Apakah Anda tahu maksud dari ini semua?
Apakah Anda tahu mengapa saya menyuruh Anda melakukan hal-hal yang tak masuk akal?"


Pemuda itu menggelengkan kepala
Ia menjawab,

"Nak. Kamu lihat tadi
Walaupun kamu memesan yang aneh-aneh, mereka tetap tidak marah, kan?
Mereka berpikir kamu hanya bercanda
Itulah yang terjadi padamu
Rasa takutmu terlalu berlebihan
Sebenarnya apa yang kamu takutkan itu jarang terjadi
Kamu memikirkan banyak hal yang kamu takutkan akan terjadi,
tetapi kenyataannya itu tidak pernah terjadi
Masalahmu hanya terletak pada dirimu sendiri
Pikiranmu sendiri yang membuat dirimu menjadi takut,
padahal belum tentu seperti itu kenyatannya
Semoga pengalamanmu tadi berguna untukmu.."


Pemuda itu tersadar dan senyum menghiasi wajahnya
Ia berkata,

"Terima kasih banyak, pak!
Sekarang saya tahu, meskipun saya tadi meminta hal-hal yang aneh,
mereka tidak marah
Seharusnya saya tidak boleh takut lagi,
karena apa yang saya tawarkan itu masuk akal,
bukan menawarkan barang yang aneh-aneh
Terima kasih, pak, hal ini membuat saya sadar.."


***

Setiap orang pasti memiliki yang namanya ketakutan
Ketakutanlah yang menjadi musuh setiap orang dalam usahanya meraih sukses

Untuk meraih sukses,
pasti dibutuhkan action atau tindakan nyata untuk mewujudkannya
Sayangnya, rasa takut membuat sebagian orang berhenti

Kadang-kadang, rasa takut tersebut terlalu besarnya
sehingga mempengaruhi kinerja dan performa seseorang

Perlu Anda ketahui bahwa orang yang sukses
bukanlah orang yang tidak mempunyai rasa takut
Mereka juga memilikinya sama seperti Anda

Yang membedakan adalah,
mereka tetap bertindak meskipun ketakutan muncul
Sedangkan orang-orang yang gagal
membiarkan rasa takut menghentikan mereka

Mereka terlalu memikirkan akibat-akibat yang tak menyenangkan
seperti takut ditolak, ditertawakan, diejek, atau dihina
Mereka memikirkan 1001 akibat negatifnya
padahal apa yang mereka takutkan sering kali tidak pernah terjadi

Rasa takut muncul dari pikiran Anda sendiri,
Andalah yang membuat diri sendiri menjadi takut
Jangan biarkan rasa takut mempengaruhi Anda,
tetapi taklukkan rasa takut Anda melalui tindakan,
sehingga mental Anda akan menjadi semakin baik





***
Referensi :
Senin, 02 Maret 2009
http://www.andriewongso.com/articles/print/2523/Mengalahkan-Rasa-Takut
*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar