Jumat, 02 Mei 2014

Penderitaan Orang Pelit



~*~  Penderitaan Orang Pelit  ~*~




Dikisahkan tentang seorang lelaki berusia 60-an tahun yang menjadi buah bibir di kampungnya
Pasalnya, lelaki paruh baya tersebut terkenal sangat pelit,
bahkan untuk makan sehari-hari dan kesehatannya sendiri
Sudah menjadi rahasia umum bahwa dia jarang sekali makan lebih dari sepotong roti setiap hari


Suatu ketika ia marah habis-habisan kepada istrinya,
lantaran istrinya itu membeli seekor ikan untuk lauk mereka makan

"Kamu ini perempuan boros
Aku saja tidak pernah membeli ikan,
kok kamu berani-beraninya beli ikan,"
bentak lelaki itu uring-uringan


Si istri yang sabar dan sangat hafal tabiat suaminya itu berusaha membela diri

"Bukan saya yang beli, tetapi tetangga sebelah yang memberikan ikan ini untuk kita"
dalihnya


"Kalau begitu, potong-potong ikan itu menjadi 7 bagian untuk jatah lauk makan kita selama 7 hari
Kalau mau menggoreng beri garam,
tapi sedikit saja nanti garamnya cepat"
sahut lelaki itu memberi solusi sekaligus instruksi


Beberapa hari kemudian, lelaki itu jatuh sakit,
badannya demam dan tidak mampu beraktifitas seperti biasa

Si istri kasihan melihat kondisi suaminya
Ia bergegas pergi ke sebuah toko obat untuk membeli obat penurun panas

Ketika si istri menyodorkan obat tersebut,
suaminya justru menutup mulut rapat-rapat
karena menilai bahwa membeli obat adalah pemborosan besar


"Jangan khawatir, obat ini adalah obat paling murah
Lagipula, di dalam kotak obat ini ada kupon yang bisa ditukar dengan hadiah"
bujuk istrinya sembari memberikan obat


Tetapi suaminya itu tetap mengunci mulutnya


Tak kurang akal, si istri langsung membisikkan sesuatu di telinga suaminya

"Ehmm, sebenarnya saya tadi bohong
Obat ini sudah kadaluarsa
Jadi toko obat itu memberikannya gratis kepada saya"
bisik istrinya


Barulah setelah itu si lelaki pelit tadi bersedia meminum obat
Setelah minum obat, diapun tersenyum kemudian memuji istrinya pintar



Renungan:
Pelit tidak sama dengan hemat
Bersikap pelit yang berlebihan hanya akan merampas kesempatan kita untuk menikmati apa yang sepatutnya kita nikmati

Apakah sikap pelit yang berlebihan bisa membuat kita bahagia?
Apakah sikap seperti itu patut dipertahankan?


Yang penting bukanlah berapa banyak yang kita miliki
tetapi berapa banyak yang kita nikmati
Sebab kekayaan akan mempunyai arti bila kita dapat menikmatinya
Sehingga kalaupun kita ingin mengumpulkan lebih banyak harta kekayaan
seharusnya tidak dengan cara bersikap pelit,
karena langkah tersebut hanya akan mengurangi kualitas hidup

Langkah yang seharusnya ditempuh adalah menambah sumber penghasilan,
selanjutnya hidup sederhana
Karena di dalam kesederhanaan ada kemuliaan dan ketenteraman hati

Berbeda dengan hidup pelit dimana di dalamnya hanya ada kesusahan
karena kekhawatiran berlebih hartanya akan berkurang





***
Sumber:
Buku 'The New Inspiration' Oleh Andrew Ho
Minggu, 12 Desember 2010
http://wanris-ok.blogspot.com/2010/12/super-pelit.html
*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar