Minggu, 04 Mei 2014

Meluaskan Hati




~*~  Meluaskan Hati  ~*~



Kisah seorang pemuda yang sedang di rundung berbagai masalah,
sehingga menjadikannya putus harapan

Seharian dia duduk termenung meratapi kesedihannya
Tidak jauh dari sana ada seorang tua yang diam-diam memperhatikan pemuda yang dalam kesedihan itu,
maka di hampirilah pemuda itu dan berkata

"anak muda apa yg sedang kamu pikirkan
sehinnga membuat kamu menjadi terbebani
dan larut dalam kesedihan?"

dan pemuda itu menjawab

"apa peduli dan anda tidak akan mungkin bisa merasakan apa yang saya alami saat ini...?!"

dengan sabar orang tua itu berkata

"nak... memang saya tidak bisa merasakan beratnya beban yang ada dalam hati dan pikiran mu,
tapi aku hanya ingin mengundang mu untuk minum bersama di rumah ku...
ayolah nak ikutlah dengan ku?"

tanpa membantah pemuda itupun mengikuti orang tua tersebut


Sesampainya di rumah, lalu orang tua itu membawakan secangkir kopi panas
dan di berikan pada pemuda tadi

"silahkan di minum kopinya nak...?!"
kata orang tua itu, dan tanpa basa basi lagi pemuda itu langsung meminumnya

dan setelah meminum kopi tadi pemuda itu berkata dgn emosi

"cuah....pahit sekali kopi ini, apa maksud anda pak tua?!"

dan orang tua itu hanya bisa tersenyum

"sekarang bawa kopi pahit yang kamu minum tadi
setelah itu campurlah kopi itu ke air danau yang ada di belakang rumahku ini?!"
perintah orang tua itu
semakin tidak mengerti pemuda menuruti perintahnya


Kemudian orang tua itu berkata
"sekarang kamu minum air danau yang telah kau campur kopi pahit itu"

dan masih dalam pertanyaan besar,
kembali pemuda itu menuruti perintah orang tua itu

"masih berasa pahitkah air yang kamu minum ?"
kata orang tua itu lagi


"tidak ....yang ada hanya hambar"
jawab pemuda itu penuh dengan tanda tanya


"apa maksud dari semua ini"
kata pemuda itu lagi

dengan tersenyum mulai memberikan penjelasan:

"jika hati kita seperti cangkir maka tidak akan pernah bisa menerima kenyataan dan permasalahan hidup yang datang silih berganti,
sebab seukuran cangkir menerima sesuatu itu terbatas kadang pahit
dan kadang pula manis akan tetapi
kalau mempunyai hati yang luas seperti halnya danau,
dia akan selalu menerima kenyataan yang terkadang pahit
dan menyakitkan?"


barulah itu pemuda sadar dan mengerti akan kekeliruannya,
atas nasehat orang tua bijak itu

Hikmah dari cerita di atas mungkin bisa menyadarkan kita
bahwa segala macam bentuk problematika harus kita terima dengan lapang dada
tanpa harus menjadi beban berat yang membuat kita menjadi frustasi oleh kenyataan
yang tidak kita inginkan kedatangannya

Sebab tidaklah mudah menerima kenyataan yang tidak sesuai dengan diri,
secara teori memang gampang untuk menjadikan hati yang luas yang selalu menerima apa adanya
tetapi dalam praktek kehidupan sangatlah sulit
Walaupun begitu kita masih berusaha untuk belajar
agar diri kita terlatih dalam menghadapi problematika kehidupan




Semoga kita di beri keluasan hati oleh Allah SWT
bukan hati yang sempit seperti cangkir
bahkan lebih dari itu yaitu selalu berdoa yang di barengi dengan usaha


***
Referensi :
Minggu, 24 Juli 2011
http://kembanganggrek2.blogspot.com/2011/07/luasnya-hati.html
*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar